London -
Baru-baru ini Pangeran William mengantar sang anak, Pangeran George, ke sekolahnya di Thomas's Battersea. Kira-kira bagaimana sih isi dan peraturan
sekolah yang berbiaya £17,604 atau kira-kira Rp 315 juta per-tahunnya dan akan naik angkanya di tahun ketiga, ini?
Thomas's Battersea telah digambarkan oleh Good School Guide sebagai sekolah yang besar, sibuk dan sedikit agak kacau untuk para orang tua kosmopolitan yang ingin anak mereka mempunyai pendidikan terbaik se-Inggris. Demikian dilansir express.co.uk.
Sekolah yang memiliki 560 anak laki-laki dan perempuan berusia empat sampai 13 tahun ini mendapat pujian oleh Ofsted atau semacam Kantor Standar Pendidikan, Layanan dan Keterampilan Anak-anak di Inggris untuk inspirasi kepemimpinannya. Di sini Pangeran George dan teman-teman sekelasnya akan diajarkan berbagai mata pelajaran dan kegiatan termasuk balet, seni drama, bahasa Perancis, musik dan pendidikan jasmani.
Kepala sekolah Thomas's Battersea saat ini, Simon O'Malley, masih baru. Dia menjadi kepala sekolah bersamaan dengan George yang masuk ke sekolah tersebut.
Baca juga: Info Sekolah Montessori di JakartaKepala sekolah sebelumnya, Ben Thomas mengatakan, George tidak akan diberi "perlakuan khusus sama sekali" oleh para guru. Ketika Ben ditanya mengapa William dan Kate memilih sekolah tersebut ia mengatakan, bahwa sekolah tersebut umumnya disukai karena luasnya kurikulum yang dipakai. Dikatakan Ben, fokus sekolah ini tidak hanya dari segi intelektual anak namun juga mengembangkan dari segi lain seperti artistik maupun jasmani atau olahraga.
Sekitar 6,5 persen anak-anak sekolah di Inggris dididik di sekolah swasta. Pangeran William dan Kate juga melanjutkan tradisi kerajaan dengan memilih sebuah institusi independen daripada sebuah sekolah negeri. Demikian dikutip dari birminghammail.co.uk.
Selain dinilai luar biasa, anak-anak dalam sekolah ini juga digambarkan bahwa mereka menikmati kehidupan bersekolah mereka dan mengikuti aturan yang paling penting yaitu 'menjadi baik'. Nggak heran dalam pemeriksaan terakhir tahun 2014, sekolah ini dikatakan bersih dari perilaku bullying.
 Melihat Lebih Dekat Sekolah Pangeran George (Foto: Richard Pohle - WPA Pool/Getty Images) |
Dilaporkan juga, anak-anak di sekolah ini memiliki pemahaman yang sangat baik tentang tindak kekerasan siber dan berbasis prasangka. Mereka juga memiliki Komite Anti-Bullying sendiri, yang mana melatih murid-murid lebih tua untuk membantu murid-murid lebih muda yang membutuhkan dukungan.
Baca juga: Ketika Anak 12 Bulan Sekolah, Belajar Apa Saja Ya?"Kami berharap agar murid kami meninggalkan sekolah ini dengan rasa tanggung jawab sosial yang kuat, berada di jalur untuk menjadi kontributor bersih bagi masyarakat dan berkembang sebagai warga negara yang teliti dan peduli di dunia ini," terang Simon O'Malley di situs sekolahnya.
George akan menikmati kelas yang berisi sekitar 20 murid. Sekolah ini juga memiliki fasilitas lengkap mulai dari ruang laboratorium sains, studi seni hingga ruang kerajinan yang lengkap dengan pemanas tanah liatnya sendiri.
Makan malam di sekolah ini menyajikan berbagai pilihan menu sehat. Tim katering pun memastikan menggunakan daging organik, sayuran dan susu.
Beberapa pilihan menunya antara lain ragout daging domba yang dimasak dengan rempah-rempah bawang putih yang segar, lalu disajikan dengan keju parut organik, wortel dan mentimun, serta pasta gandum utuh yang kaya serat.
Sekolah juga menerapkan kontrol ketat terhadap penggunaan garam dan gula. Makanan penutup termasuk kue oatmeal dan kue kismis yang dipanggang disajikan dengan milkshake pisang, dan lainnya.
Mark Newman selaku manajer kantin, memastikan bahwa timnya melakukan segala upaya untuk menyajikan makanan sehat bagi anak-anak, namun rasanya tetap enak dan disajikan dengan baik.
"Tujuan kami tidak hanya untuk mendorong siswa untuk makan, tapi juga membuat mereka menghargai diet seimbang. Semua disiapkan dengan makanan dari pertanian organik," kata Mark dalam situs resmi sekolah tersebut.
Meskipun sekolah ini sekolah kristen, namun sekolah ini sangat terbuka untuk anak-anak dari semua agama dan mendorong murid-muridnya untuk bersikap toleran terhadap agama-agama lain. "Etos, tujuan dan nilai-nilai kita secara aktif mendukung penegakan demokrasi, peraturan hukum, kebebasan individu, saling menghormati dan toleransi terhadap kepercayaan dan kepercayaan yang berbeda. Inilah nilai-nilai Inggris yang kami hargai dan yang membekali murid-murid untuk kehidupan di Inggris modern," demikian penjelasan sekolah tersebut di situsnya.
(aml)