Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Coba Lakukan Ini Deh, Bun, Saat Ajak Bayi Ngobrol

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 07 Oct 2017 07:04 WIB

Mengajak bayi ngobrol juga ada anjurannya lho, Bun.
Ilustrasi mengajak bayi bicara (Foto: Dhani Irawan/detikcom)
Jakarta - Ngajak si kecil yang masih bayi ngobrol? Hmm, kedengarannya sepele ya, Bun. Apalagi namanya anak-anak, kita ajak saja ngobrol ala kadarnya. Eits, tapi Bunda tahu nggak kalau ada cara yang dianjurkan untuk ngobrol sama bayi supaya aktivitas ini bisa menyenangkan buatnya dan jadi ajang bonding buat kita dan anak?

Kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo atau akrab disapa Anas, anak di bawah dua tahun sudah paham dengan emosi dan intonasi suara. Artinya, ketika kita bicara sama bayi, usahakan dengan emosi positif ya, Bun. Jadi, kita ngobrol sama bayi dengan wajah tersenyum, si kecil bisa menangkap emosi kita kok.

Terlebih kalau emosi positif ada saat mengobrol sama bayi, otomatis intonasi suara pun lebih happy dan terdengar menyenangkan buat bayi. Maka dari itu, kalau Bunda kebetulan lagi nggak bagus emosinya dan ketemu si kecil, Anas menyarankan untuk mengelola emosi dulu sampai stabil, Bun.

"Setelah kita bisa mengendalikan emosi, tenang, baru deh kita ajak bayi ngobrol. Walaupun mereka masih kecil, belum bisa ngomong, mereka tahu emosi kita dan intonasi kita. Saat kita ngobrolnya dengan suasana hati nggak enak, ngomong juga jadi judes kedengarannya, bayi tahu lho," kata Anas waktu ngobrol sama HaiBunda.

Baca juga: Ini Alasannya Kita Harus Menahan Bicara Nyinyir di Depan Anak

Nah, baru-baru ini, studi yang diterbitkan dalam jurnal Infancy menemukan bayi bisa ngasih tahu orang dewasa apakah mereka tersenyum atau nggak waktu berbicara. Dalam studinya, salah satu peneliti dari Macquarie University, Dr Titia Benders bilang bayi enam bulan lebih senang mendengar kalimat dengan frekuensi spektral yang meningkat (terjadi saat tersenyum) dibanding frekuensi spektral yang lebih rendah (terjadi saat cemberut).

Kata Titia, Bunda atau Ayah bisa mencoba ngomong 'sssh' ke anak sembari tersenyum dan cemberut. Ketika tersenyum, frekuensi suaranya otomatis bakal lebih tinggi. Nah, selama ini menurut Titia orang tua sering keliru menganggap mereka harus bicara dengan nada tinggi untuk menarik perhatian bayi.

Sementara itu, psikolog klinis Kirstin Bouse mengatakan secara alami, cara bicara yang lembut dan hangat memang lebih disukai bayi. Ketika diajak ngobrol dengan cara ini, bayi bisa merasa aman dan tenang. Jangan lupa, kontak mata dan sentuhan saat kita ngobrol sama bayi penting lho, Bun.

"Mengobrol, bernyanyi, bermain, berpelukan, menggelitik, menyentuh, dan memijat adalah cara yang baik untuk terhubung dan berkomunikasi dengan bayi. Tapi, meski bayi tahu kapan kita tersenyum, bukan berarti kita harus selalu memaksakan tersenyum saat mendekati si keci. Ya, karena kita tidak bisa sempurna dan tidak harus jadi orang yang sempurna," kata Bouse, dikutip dari Essential Baby.

Baca juga: Begini Tanda-tanda Anak Terlambat Bicara

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda