Jakarta -
Saat bertemu saudara pastinya Bunda pernah kan ngobrolin sesuatu dan saat itu pula ada si kecil yang lagi asyik main. Kelihatannya mereka memang sibuk main tapi tiba-tiba,
anak nyeletuk dan nimbrung obrolan kita.
Saya pernah tuh, Bun, lagi ngobrol sama kakak saya. Atau bisa dibilang lebih tepatnya lagi ngomongin salah satu saudara yang kita anggap menyebalkan. Anak kakak saya yang umurnya 4 tahun lagi asyik main mobil-mobilan dan ternyata tiba-tiba dia menyahuti omongan saya. Waduh, dari tadi keponakan saya dengar dong apa yang saya bicarakan. Padahal perasaan dia asyik main deh, batin saya.
Nah, ketika orang tua lagi ngobrol kadang anak ikut merespons karena beberapa hal, Bun, yaitu dia ingin tahu, ingin cari perhatian atau anak memang mengerti pembicaraan. Ini biasanya terjadi pada anak yang sudah lebih besar, demikian disampaikan psikolog anak dari Tiga Generasi Fathya Artha Utami.
Maka dari itu, Bun, Fathya berpesan pas orang tua sedang ngobrol sebaiknya
anak dikasih aktivitas yang membuatnya sibuk agar anak lebih fokus pada kegiatan itu dibanding mendengarkan pembicaraan. Jangan lupa, pas kita lagi asyik ngobrol sesekali beri perhatian pada anak.
"Misalnya melihat apa yang anak lakukan, mengajaknya bicara atau menyentuhnya dengan mengelus, mencium, atau memegang punggung untuk memberi tanda bahwa orang tua tetap memperhatikannya walaupun sedang ngobrol dengan pihak lain," kata Fathya waktu ngobrol sama HaiBunda.
Ketika anak sudah cukup besar dan sudah bisa mengerti apa yang orang dewasa obrolkan, sebaiknya anak diminta untuk melakukan kegiatan atau berada di tempat yang cukup berjauhan dengan orang tua. Dengan begitu, anak kan nggak mendengar apa pembicaraan kita, Bun.
Misalnya, kata Fathya, ketika di mal anak diminta untuk bermain di area bermain saat orang tuanya ngobrol dengan teman. Atau pas di rumah, anak diminta mengerjakan sesuatu di kamar. Jangan lupa ya, Bun, sebelumnya informasikan ke
anak kalau bakal ada tamu yang datang dan orang tua membutuhkan ruang untuk ngobrol.
(rdn)