Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ini tentang Anak yang Malas Mengerjakan PR Menjelang Libur

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 03 Jun 2018 18:09 WIB

Saat libur tiba rasanya nggak ada gairah melirik pekerjaan. Anak juga tuh, Bun, kayaknya enggan melihat tugas sekolah.
Ini tentang Anak yang Malas Mengerjakan PR Menjelang Libur/ Foto: thinkstock
Jakarta - Sebenarnya wajar ya, saat menjelang dan saat sedang libur kita jadi enggan melirik kegiatan rutin kita, apalagi yang terkait dengan pekerjaan. Duh, nggak ada hari lain apa untuk menyelesaikan kerjaan kantor yang seolah nggak ada habisnya.

Pasti nggak fokus deh saat harus tetap bekerja di suasana libur. Apalagi kalau sebelumnya weekend terasa weekdays juga, bisa hilang kewarasan nih saya rasa.

Tapi nggak cuma kita, anak-anak sekolah mengalaminya juga lho. Hari-hari sebelum libur menjadi waktu yang sulit untuk berfokus mengerjakan tugas seperti pekerjaan rumah (PR).



Kalau di Indonesia, anak-anak sekolah sudah melalui ujian kenaikan kelas dan akan menjalani libur kenaikan kelas sekaligus Lebaran, sedangkan sekolah di Washington, anak-anak sudah menanti liburan musim panas.

"Ini adalah waktu ketika anak-anak lebih fokus untuk menghitung hari-hari sampai musim panas daripada belajar. Dan ini waktunya orang tua juga kehilangan tenaga," kata Ann Dolin, mantan guru dan pendiri Educational Connections Tutoring seperti dilansi Wtop.

Lantas, bagaimana caranya agar anak-anak tetap termotivasi selama masa-masa nggak fokus ini? Kata Ann, orang tua perlu mencoba membangun kembali rutinitas yang berhasil sebelumnya, Bun. Ini artinya mengikuti jadwal tidur dan waktu mengerjakan PR. Tapi khusus waktu PR ini sedikit fleksibel karena setiap hari berbeda.

Ini tentang Anak yang Malas Mengerjakan PR Menjelang Libur/Ini tentang Anak yang Malas Mengerjakan PR Menjelang Libur/ Foto: thinkstock


"Tetapi secara umum, anak-anak harus memulai PR mereka sebelum makan malam jika memungkinkan," saran Ann.

Kalau anak-anak memulai mengerjakan PR lebih awal, maka bisa mengurangi hasrat untuk menunda-nunda. Sehingga anak akhirnya bisa tidur di waktu yang layak, Bun.

Agar anak nggak bosan mengerjakan PR, Ann merekomendasikan memecah waktunya, misalnya menjadi beberapa segmen dari 10 hingga 20 menit, diikuti istirahat dua menit. Untuk membantu proses ini, Ann merekomendasikan menggunakan perangkat timer.

Kalau anak malah buka media sosial saat istirahat ketika mengerjakan PR bagaimana? Sebuah penelitian menegaskan, Instagram dan Snapchat bisa menjadi selingan, Bun. Bahkan penelitian itu juga menemukan anak-anak yang menggunakan media sosial untuk berkomunikasi tentang PR nilainya sedikit lebih baik.



"Jadi media sosial, jika digunakan dengan cara yang benar, sebenarnya dapat bermanfaat selama waktu pekerjaan rumah," sambungnya.

Tentang mengerjakan PR, psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando, dibutuhkan komitmen, kesabaran dan kreativitas orang tua supaya anak semangat dan nggak malas-malasan. "Ketika kita mendampingi anak mengerjakan PR-nya, coba deh cari kebaikan anak yang bisa kita puji. Misal, 'Mama senang deh lihat tulisan kamu rapi dan bagus,'" saran Ajeng. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda