Jakarta -
Kebanyakan orang tua tentu mengajari anaknya untuk tidak memukul. Tapi, bagaimana kalau memukul demi melindungi diri? Dilema juga ya, Bun. Tapi saya pribadi berpesan ke
anak untuk tak memukul duluan.
Claire Haiek menuliskan di Kidspot tentang seorang ibu di Mumsnetasking yang berbagi cerita kalau dia berpesan ke putrinya untuk memukul anak lain. Tapi, sang ibu yang tak disebutkan identitasnya itu punya alasan mengapa ia meminta anaknya memukul anak lain.
Kata Claire, ibu itu bercerit putrinya yang berusia 5 tahun ada masalah dengan seorang anak laki-laki di kelasnya. Jadi, di kelas si anak ada karpet dengan gambar sebagai tanda tempat duduk tiap murid. Nah, si anak lelaki itu terus-terusan menyentuh, membelai rambut, wajah dan lengan serta kaki si anak perempuan tersebut.
"Si ibu sudah bilang ke pihak sekolah tapi sekolah sepertinya nggak bisa berbuat apa-apa. Si ibu juga sudah bicara dengan anak lelaki itu tapi hasilnya nihil. Akhirnya si ibu bilang ke putrinya untuk
memukul anak laki-laki itu karena si anak lelaki sudah menyentuh area pribadi putrinya," tutur Claire.
 Ilustrasi anak akan memukul/ Foto: iStock |
Tulisan si ibu menuai beragam komentar. Ada yang nggak setuju karena si ibu mengajari putrinya melakukan kekerasan. Ada pula netizen yang menyarankan supaya tempat duduk kedua anak itu dijauhkan bahkan si anak lelaki mungkin bisa dipindahkan. Namun, ada juga yang mendukung si ibu karena berpikir sah-sah saja anak melakukan kekerasan sebagai upaya melindungi diri.
"Baiknya Anda bilang pada guru supaya bisa diambil tindakan," ujar netizen lain. Ada pula yang menyarankan putri si ibu berteriak saat diganggu teman lelakinya supaya sang guru tahu.
Soal
anak balas memukul diganggu anak lain, psikolog anak dari Tiga Generasi Anne Sari Sani mengatakan mengajarkan anak melawan kekerasan dengan kekerasan, bisa menimbulkan luka serius pada anak. Ketimbang meminta anak untuk melawan dengan kekerasan, lebih baik membekali anak berstrategi dengan latihan bela diri. Perlu dipahami, bela diri itu tidak sama dengan menyerang atau berkelahi.
"Saat anak dibully secara fisik, seperti dipukul atau kekerasan lain, jika dibalas dengan kekerasan saya kita itu kurang tepat. Jika mengajari anak melawan dengan
kekerasan, maka membuat anak berpikir bahwa jalan kekerasan itu oke," kata Anne beberapa waktu yang lalu seperti dikutip dari
detikcom.
(rdn/rdn)