Jakarta -
Kebahagiaan rumah tanggaku semakin lengkap dengan kehadiran anak pertama. Aku dan suamiku memberinya nama Albirru.
Momen tak terlupakan di awal 2019, saat Albirru berusia tiga bulan untuk pertama kalinya berucap 'eow'. Senang sekali melihat dia tertawa dan sudah bisa merepons ucapan kami.
Memasuki bulan Februari, ujian datang menghampiri keluargaku. Bayiku Albirru yang baru berusia empat bulan didiagnosis ALL (Acute Leukemia Lymfoblastik) tipe
high risk.
Tentu ini kabar yang sangat mengejutkan. Namun, aku dan suamiku harus menerima takdir ini. Tubuh semungil itu harus menjalani kemoterapi. Bayiku Albirru adalah pasien paling kecil di rumah sakit itu.
Alhamdulillah, Allah berikan kekuatan pada bayiku. Albirru menjalani kemoterapi tahap pertama selama empat bulan dan masuk fase maintenance.
Hari-hari kami jalani dan semakin akrab dengan suasana rumah sakit. Meski jauh dari rumah, kami seperti mendapat keluarga baru. Mulai dari orang tua, anak-anak sesama pasien kemoterapi, juga para dokter dan suster yang merawat Albirru dengan penuh cinta.
Alhamdulillah, Allah cukupkan rezeki keluargaku meski biaya pengobatan Albirru tidak sedikit. Allah Maha Baik, Maha Penyayang. Begitu besar sayangnya Allah pada anak kami.
Hingga tibalah hari itu di bulan Oktober. Tepat di usia 1 tahun 6 hari, Albirru meninggalkan kami untuk selamanya. Allah sembuhkan anakku dari penyakitnya. Dan aku yakin, Allah tempatkan dia di surga-Nya.
InsyaAllah, dia menanti kami di surga...
(Cerita Bunda Julia Andriani - Jakarta)*Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.
(muf/muf)