Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Cerita Bunda Putri Dampingi Anak yang Idap Leukemia, Jalani Kemo di Usia 41 Hari

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 01 Mar 2023 08:05 WIB

Mother Checks The Temperature Of A Sick Baby, newborn baby had a fever. Healthcare medical mother’s day concept
Ilustrasi Kisah Bunda Dampingi Anaknya yang Idap Leukemia/Foto: Getty Images/iStockphoto/paulaphoto

Setiap orang tua pasti ingin anak-anaknya tumbuh sehat tanpa kurang satu apa pun. Hal ini juga menjadi harapan bagi Bunda tiga anak bernama Putri Mira Gayatri.

Bunda Putri menceritakan anak bungsunya, Fiha Andhira Aisyah, telah didiagnosis mengidap penyakit leukemia sejak berusia dua hari. Setelah pemeriksaan Bone Marrow Puncie (BMP), Andhira dinyatakan mengidap leukemia AML (Acute Myeloud Leukemia).

"Diagnosa yang sudah tegak selama ini ialah Andhira (menderita) leukemia AML, ini berdasarkan BMP sebelumnya," kata Bunda Putri saat diwawancarai HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Diduga mengalami leukemia transien

Leukemia transien merupakan gangguan sumsum tulang yang dapat terjadi pada bayi baru lahir yang mengalami down syndrome, Bunda. Meski begitu, leukemia transien biasanya bisa hilang dengan sendirinya dalam tiga bulan pertama kehidupan Si Kecil.

Andhira juga mendapat dugaan mengalami leukemia transien, Bunda. Untuk memastikannya, dokter perlu memeriksa BMP Andhira kembali.

Dugaan ini bermula ketika kondisi bayi yang lahir pada 21 Januari 2022 ini perlahan-lahan semakin membaik saat menginjak usia tiga bulan. Namun, ini masih berupa dugaan sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.

"Jadi kalau dirunut, dokter anak Andhira awalnya menduga transient leukemia, Andhira dirujuk, pemeriksaan ini itu termasuk BMP, hasilnya (mengidap leukemia AML. 3 bulan kemudian, kondisi Andhira membaik. Aku menduga AML-nya ini termasuk leukemia transient. Aku tanyakan ke hematolognya, katanya bisa jadi transient saja tapi perlu dibuktikan lewat BMP lagi," tutur Bunda Putri.

Didiagnosis dengan tiga kondisi kesehatan

Setelah lahir, dokter yang merawat Andhira mencurigai kondiri fisiknya yang mengarah kepada down syndrome, Bunda. Dokter pun langsung melakukan tes darah kepada Andhira.

Keesokan harinya, tepatnya hari kedua Andhira lahir, dokter mengatakan angka leukosit Andhira sangat tinggi dan tidak umum pada bayi baru lahir. Dokter pun meminta izin untuk melakukan perawatan antibiotik.

"Dengan rencana, jika antibiotik tidak bisa menurunkan angkat leukosit, maka kemungkinan Andhira leukemia transient dan harus dirujuk ke hematolog anak," ungkap Bunda Putri.

"Saat visit ini juga DSA (dokter spesialis anak) mengatakan kemungkinan Andhira down syndrome, berdasar beberapa ciri fisik yang ada. Tapi, tetap diagnosa down syndrome ini juga baru bisa ditegakkan melalui tes kromoson," sambungnya.

Perawatan yang dilakukan dokter ternyata tidak berpengaruh, Bunda. Dokter pun merujuk Andhira ke hematolog. Kondisi Andhira yang berwarna kuning membuatnya harus disinar sambil melakukan tes darah tepi untuk melihat kemungkinan leukemia.

Tak hanya itu, Andhira juga melakukan tes BMP, tes kromosom, dan beberapa pemeriksaan lainnya. Hasilnya, Andhira mengidap leukemia AML, down syndrome, dan kemungkinan memiliki masalah pada jantung.

"Hasil tes darah tepi menyarankan kami untuk dilakukan BMP pada Andhira. Kami dirujuk ke RS Harapan Kita. Di sana dilakukan BMP, tes kromosom, dan beberapa pemeriksaan penunjang pada Andhira. Hasilnya, Andhira Leukemia AML, down syndrome, dan kemungkinan masalah jantung," ungkap Bunda tiga anak ini.

Lantas seperti apa pengobatan yang dijalani Andhira? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Bunda, lihat lagi video gejala awal leukemia pada anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




ANDHIRA LAKUKAN KEMOTERAPI DI USIA 41 HARI

Ilustrasi Kisah Bunda Dampingi Anaknya yang Idap Leukemia

Ilustrasi Kisah Bunda Dampingi Anaknya yang Idap Leukemia/Foto: iStock

Pengobatan yang dijalani Andhira

Setelah mendapatkan diagnosis, Andhira diarahkan untuk menjalani kemoterapi. Bunda Putri mengatakan kemoterapi yang dilakukan Andhira adalah kemoterapi AML.

"Setelah tegak diagnosa, Andhira diinstruksikan untuk menjalani kemoterapi. Protokol kemoterapi AML disiapkan untuk Andhira. Andhira memulai kemo pertamanya di usia 41 hari," ujar Bunda Putri.

Saat ini, kondisi Andhira mulai membaik. Di luar dugaan, Andhira yang mulanya harus menjalani kemoterapi selama dua tahun ternyata hanya melakukan pengobatan tersebut selama tiga bulan karena adanya peningkatan.

"Saat ini Andhira membaik. Memang di luar dugaan. Karena awalnya kami kira akan menjalani 2 tahun kemo dan lain-lain. Mungkin ini karena leukemia-nya transient itu ya, jadi 'membaik' di usia 3 bulan," tutur Bunda Putri.

Juara Cilik

Meski begitu, Andhira tetap harus melakukan kontrol rutin dan tetap melakukan tes darah. Meski beberapa angka di luar normal, hematolog yang menangani Andhira mengatakan Andhira boleh berhenti melakukan kemoterapi dan fokus pada penyakit jantung yang ia alami.

"Hasilnya sebenarnya beberapa point angkanya di luar normal sih. Tapi versi anak leukemia, ini angka yang sudah baik dan tidak diperlukan kemo. Jadi, menurut Hematolognya, kami boleh stop kemo, tapi tetap kontrol rutin, dan kami diminta untuk concern pada persoalan bocor jantung Andhira (yang belakangan diketahui ada 3 titik kebocoran)," tutur Putri.

Setelah menjalani pengobatan, efek samping apa yang dialami oleh Andhira? Klik baca halaman berikutnya untuk melihat kisah lengkapnya ya, Bunda.

ANDHIRA ALAMI MUNTAH HINGGA DEMAM

Ilustrasi Kisah Bunda Dampingi Anaknya yang Idap Leukemia

Ilustrasi Kisah Bunda Dampingi Anaknya yang Idap Leukemia/Foto: iStock

Efek samping setelah pengobatan

Putri bercerita setelah menjalani kemoterapi, beberapa hal yang biasa terjadi pada pasien kanker mulai dirasakan oleh sang anak. Andhira mengalami muntah, trombosit drop, hingga dirawat karena demam.

"Setelah kemo pertama, dimulailah 'drama-drama' ala kanker. Di antaranya muntah, trombosit drop sampai pup penuh darah, dan lain-lain. Andhira bahkan dirawat perkara demam 'saja' selama tiga minggu (di mana pada anak umum, cukup treatment di rumah untuk perkara demam saja)," jelasnya.

Selama rawat inap karena demam, Andhira juga dikabarkan mengalami sesak napas, Bunda. Ternyata, terjadi pembengkakan di jantungnya sehingga ia harus dipindahkan ke ruang ICU.

"Selama ranap karena demam ini, Andhira juga sesak napas. Setelah diperiksa, ternyata mengalami pembengkakan jantung sehingga harus pindah rawat ke ICU," ujar Bunda Putri.

Mendapat dukungan dari kakak-kakaknya

Andhira adalah bungsu dari tiga bersaudara, Bunda. Kedua kakaknya yakni Rania dan Natiksha sangat menyangi Andhira meski kondisinya berbeda dari anak-anak lain.

Natiksha dan Andhira memiliki perbedaan usia 3 tahun. Meski belum terlalu paham, Natiksha tahu jika Andhira sedang sakit dan harus melakukan kontrol berkala.

Ketika Andhira menangis, Natiksha akan langsung memanggil kedua orang tuanya. Tak hanya itu, ia juga kerap mengasuh dan bermain dengan Andhira, lho.

"Yang ia ketahui, adiknya sakit, harus kontrol berkala, pakai selang yang harus dijaga supaya tidak lepas. Jadi Natiksha akan langsung panggil Mama atau Papanya jika Andhira menangis. Natiksha juga sering mengajak adiknya bercakap-cakap, mengasuh, dan bermain," ungkap Bunda Putri.

Sementara itu, Bunda Putri mengatakan Rania si sulung kerap membantunya menjaga Andhira. Rania bahkan sudah bisa memberikan susu melalui feeding tube dan selang NGT yang terpasang di hidung Andhira.

"Ia sudah bisa memandikan adiknya, mengganti pakaian, mengajak bermain, bercanda, menidurkan, dan lain-lain, bahkan menyiapkan susu dan memberikan susu tersebut melalui feeding tube dan selang NGT Andhira," pungkas Bunda Putri.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda