Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Aku Galau Bukan Main Pilih Sekolah untuk Anakku Umur 2,5 Tahun

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 26 Jan 2020 19:53 WIB

Buat Bunda mungkin sering banget merasa galau, apalagi kalau sudah terkait dengan urusan sekolah. Bisa-bisa malah bikin hati bimbang dan ribut sama suami.
Ilustrasi galau memilih sekolah anak/ Foto: iStock
Jakarta - M⁣emang Bunda kehidupannya enggak jauh dari drama. Masukin anak sekolah aja drama. Iya drama banget.

Waktu si kakak di usia 2,5 tahun, aku galau banget. Antara mau memasukkan dia ke sekolah supaya belajar dan bermain di rumah aja atau perlu untuk anakku itu dimasukkan ke PAUD.

Banyak yang bilang, jangan terlalu cepat memasukkan anak ke sekolah karena anak takutnya cepat bosan. Ada juga beberapa yang menyarankan sebaiknya masuk ke PAUD. Jujur itu, memang pilihan pribadi aku.

Ilustrasi sekolahIlustrasi sekolah/ Foto: iStock


Lagipula, satu anak dengan anak yang lain kan enggak sama ya, Bun? Mereka juga punya kebutuhan yang berbeda-beda kan? Sempat galau, akhirnya aku memutuskan untuk masukin Kakak ke PAUD program pemerintah yang diadakan di setiap kelurahan.

Tujuannya untuk menghindari kebosanan, karena dia hanya sekolah 2 kali seminggu. Ditambah jaraknya yang cukup dekat dengan rumahku. Menurut aku sih enggak usah malu dan khawatir kalau mau memasukkan anak di PAUD pemerintah.

Buat aku, di sekolah pemerintah pun sudah cukup bagus kok. Dengan jarak yang cukup dekat dengan rumah kami, aku rasa anakku enggak kecapekan. Tapi tetap saja ya, orang tua harus tetap jadi pembimbing anak.

(Cerita Bunda Ria - Jakarta)

*Bunda yang ingin berbagi kisah seputar rumah tangga dan parenting di Cerita Bunda, bisa kirimkan langsung ke email redaksi kami di [email protected] Cerita paling menarik akan mendapat voucher belanja dari kami. dengan subjek Cerita Bunda. Ssst, Bunda yang tidak mau nama aslinya ditampilkan, sampaikan juga di email ya. Cerita yang sudah dikirim menjadi milik redaksi kami sepenuhnya.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda