Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

6 Tahun Ku Berjuang Lawan Kanker, Mundur dari PNS Lalu Tekuni Bisnis Online

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 31 May 2020 18:47 WIB

Sovie Yustiar
Bunda Sovie Yustiar pejuang kanker tulang/ Foto: Dok. Pribadi
Jakarta -

Hari itu di akhir Mei 2014, aku tiba-tiba roboh saat sedang jalan di depan rumah Nenek di Purwokerto. Tak ku sangka, tulang kaki kiriku patah.

Saat itu, aku dan suamiku sedang cuti. Aku PNS di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen, Jawa Tengah. Aku bertugas sebagai penyuluh KB, sementara suamiku karyawan swasta di Wonosobo. Putri kami saat itu baru berusia 2 tahun.

Setelah roboh di depan rumah Nenek, aku langsung dibawa ke rumah sakit khusus tulang, RS Orthopaedi (RSOP) Purwokerto. Aku harus menjalani serangkaian tes lantaran kaki ini patah tiba-tiba. Dalam bahasa medis disebut fraktur patologis.

Aku masih sangat bersyukur. Alhamdulillah, kakiku patah saat di dekat keluarga. Apa jadinya kalau kaki ini patah saat sedang tugas penyuluhan KB, naik motor melewati jalan terjal menuju desa-desa di balik bukit di daerah Kebumen.

"Mungkin aku nggak bisa ketemu kalian lagi," pikirku saat itu.

Dokter yang menanganiku sebenarnya sudah menduga penyakit ini. Tapi, dokter ingin memastikan setelah hasil serangkaian tes itu keluar. Aku juga sempat menjalani operasi pemasangan platina di kaki kiri. Ternyata, ditemukan jaringan menyerupai lumut menempel di patahan tulang kakiku.

Setelah satu minggu diobservasi, akhirnya dokter mendiagnosis jaringan asing itu positif sebagai sel osteosarcoma stadium lanjut. Ya, aku mengidap kanker tulang. Saat itu, aku cuma ditemani Bapak karena suamiku lagi ada tugas kantor ke Solo.

"Rasanya kayak mimpi," batinku, sambil memikirkan putriku yang masih kecil.

Saat di RS, aku bisa tegar. Tapi begitu sampai di rumah, melihat putriku dan (almarhumah) Mama yang sedang stroke, tangisku pecah saat itu juga. Aku bahkan enggak berani memberi kabar ini ke suami. Aku enggak mau dia cemas. Setelah tahu, alhamdulillah suamiku kuat dan menguatkan aku.

Sovie Yustiar pejuang kankerSovie Yustiar pejuang kanker tulang/ Foto: Dok. Pribadi

Bisnis online

Jadi awalnya, akhir April 2014, aku merasakan nyeri pinggang. Aku pikir, itu cuma kelelahan biasa karena baru selesai mengurus acara perayaan Hari Kartini di kantor. Tapi kok sakitnya tak kunjung sembuh, hari ke hari justru semakin menjadi.

Kaki kiri ini rasanya seperti tertarik, sampai jalan pun pincang dan harus diseret. Kadang sampai susah melangkah. Saat kaki kanan melangkah, kaki kiri tak bisa mengimbangi. Aku sempat mengira ini saraf kejepit, lalu ku periksa ke dokter saraf.

Setelah minum obat selama tiga hari, Alhamdulillah sakitnya reda. Aku sudah bisa salat lagi, bisa jongkok meski agak nyeri di atas lutut kiri. Aku pun masih sanggup bekerja, mengendarai motor untuk penyuluhan KB seperti biasa, meski tak bisa lagi duduk lesehan.

Ya, sampai akhirnya kejadian itu ku alami, tiba-tiba roboh di depan rumah Nenek. Jadi sebenarnya, sel kanker itu sudah menggerogoti tulang kakiku sampai retak. Itulah yang menyebabkan kakiku tiba-tiba patah saat berjalan.

Setelah vonis kanker tulang, dokter di RSOP Purwokerto merujukku ke profesor ahli kanker tulang di Jakarta. Preparat sel kanker di kakiku lalu diuji ulang di RSCM. Setelah hasilnya keluar, memang benar aku mengidap osteosarcoma.

Profesor lalu menganjurkan aku jalani kemoterapi di Jogja. Jadi, konsultasi bolak-balik Jakarta, Jogja, dan Purwokerto. Nah, saat jalani kemoterapi itu, aku tercetus untuk berjualan online. Awal banget ku jual cireng dan cilok salju, lalu terus bertambah makanan lain dan pakaian.

Hingga akhirnya pada 2017, aku putuskan mundur dari PNS. Aku mantap melanjutkan hidup dengan bisnis kecilku, Keyminishop. Meski atasanku sempat meragukan karena suamiku tak kerja di kantor lagi, aku tetap yakin mengundurkan diri.

Alhamdulillah, barang daganganku sudah sampai ke Aceh hingga Papua. Pejuang devisa di Hong Kong juga jadi pelangganku. Dia pesan dari sana untuk dikirim ke keluarganya di Tanah Air. Aku pun bersyukur, selama 6 tahun berjuang melawan kanker, kondisiku sekarang membaik dan sudah bisa jalan pakai elbow kruk di tangan kanan.

"Kanker bukan akhir dari segalanya. Sakit itu nggak selalu buruk. Justru ini perjalanan luar biasa bagiku," itu yang selalu ku ucapkan, saat diminta bercerita tentang kisahku dan osteosarcoma.

(Cerita Bunda Sovie di Purwokerto)

Bunda, simak juga cerita Joanna Alexandra membesarkan anak bungsu yang mengidap penyakit langka. Di video Intimate Interview berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda