Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Nasihat Kakak Saat ART Ketahuan Mencuri: Ikhlasin Aja, Enggak Enak Sama Ibunya

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 04 Feb 2022 17:20 WIB

Ilustrasi mencuri
Ilustrasi ART mencuri/Foto: Getty Images/iStockphoto/djedzura
Jakarta -

Saya mendapat rujukan Asisten Rumah Tangga (ART). Dia masih tetangga kami, kebetulan Ibunda dari ART ini juga sudah kami kenal. Sama-sama tetangga di wilayah rumah kami.

Awalnya, yah namanya juga awal, semua baik-baik. Dia bersedia datang di pagi hari dan pulang menunggu saya kembali dari kantor. Pekerjaan dia juga diringankan karena ada Ibu kandung saya yang mengawasi.

Dia mulai kelihatan enggak beres karena kami sadar ada uang yang mulai hilang. Jumlah uang yang hilang ini memang enggak besar sih, Bun. Kayak uang kembalian belanja yang di atas meja atau uang suami yang ada di kantong celana yang digantung.

Tips Diet Cynthia LamusuTips Diet Cynthia Lamusu/ Foto: Novita Rizki/ HaiBunda

Saya awalnya masih belum berani menuduh dia, Bun karena memang butuh bukti. Saya akhirnya coba dengan naro uang sisa belanja di atas meja. Biar enggak salah tuding, salah satu uang itu saya kasih lakban hitam sebagai 'penanda'.

Nah, benar 'kan selesai makan siang, uang itu sudah raib. Saya dan Ibu memanggil dia ke depan dan minta dia mengosongkan kantong celananya. Ada uang itu, Bun dan hari itu juga saya pulangkan dia ke rumahnya.

Sore harinya Ibu kandung dia datang dan nangis-nangis meminta maaf. Kami memaafkan, apalagi ibu saya juga ikut menangis. Kayaknya Ibu lebih ke enggak tega karena udah lama kenal sama tetangga ini.

Tapi hari ini itu ada yang mengganjal di hati saya karena jadi ingat ada beberapa barang yang juga hilang. Akhirnya saya bongkar lemari dan beberapa lokasi barang kesayangan. Betul saja karena ada juga beberapa barang saya yang raib.

Saya diskusi sama Ibu soal kemungkinan mendatangi rumah si ART untuk meminta kembali barang-barang itu. Ibu bilang oke, eh tapi kakak saya tiba-tiba datang dan bilang,"Jangan! Ikhlasin aja, enggak enak sama ibunya."

Di situ saya diam dulu untuk berpikir. Saya lalu mandi dan minum kopi hangat. Rasanya dari semua kejadian yang ada, pilihan rasional adalah mendatangi rumahnya untuk minta dikembalikan semua barang-barang itu.

Orang lain di luar sana yang rumahnya kemalingan pasti mati-matian ingin tahu identitas si maling. Ini 'kan kami semua sudah tahu identitasnya, tahu juga rumahnya yang mana, bahkan kenal semua keluarganya. Kalau kami diam saja, bukankah itu sama dengan kami pecundang?

Singkat cerita, barang sudah dikembalikan. Saya enggak mau kenal lagi sama si ART ini. Pernah sekali saya hampir berpapasan dengan dia di depan rumahnya. Tapi sama kakak iparnya langsung disuruh masuk sambil dagunya menunjuk ke arah saya. 

(Bunda AM, Jakarta)

Mau berbagi cerita, Bunda? Share yuk ke kami dengan mengirimkan Cerita Bunda ke [email protected] yang ceritanya terpilih untuk ditayangkan, akan mendapat hadiah menarik dari kami.

Simak juga video berikut mengenai Meisya Siregar yang gemas dengan pengasuh anak genit. 

(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda