Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

cerita-bunda

Rasanya Campur Aduk! Aku Hamil Lagi, Anak Pertama Baru 8 Bulan dan Akhirnya Speech Delay

Sahabat HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 20 Nov 2023 16:50 WIB

Sad Son Hugging His Mother, background for the ad and wallpaper in the children and family scene. Actual images in decorating ideas
Ilustrasi Cerita Bunda: Rasanya Campur Aduk! Aku Hamil Lagi, Anak Pertama Baru 8 Bulan/ Foto: Getty Images/urzine
Jakarta -

#HaiBunda setelah 4 bulan menikah, aku hamil anak pertama. Kehamilan sudah masuk usia 40 minggu, bayi kami masih anteng di kandungan.

Keesokan harinya, aku ingat sekali itu hari Jumat, baru keluar lendir. Aku cari informasi di google, itu salah satu tanda mau melahirkan. Aku cek ke Polibun (Poliklinik Kebun) karena saat itu, aku kerja di salah satu pabrik sawit di Kalimantan Tengah.

Bidan mengecek, masih bukaan 1 dan kasih tau kalau anak pertama jarak waktu bukaannya belum bisa diprediksi. Katanya, beda sama anak kedua dan seterusnya.

"Tenang aja ya, Bun, sabar nanti kalau sakitnya udah sering bisa datang lagi ke sini," ujar Bidan.

Sehari setelah itu, aku merasakan sakit banget tapi setiap dicek masih bukaan 2. Punggungku juga sakit sekali. Karena takut kelamaan di Polibun, akhirnya aku pulang lagi ke rumah dinas. Saat tengah malam, aku merasakan air ketuban rembes.

Aku langsung dibawa ke Polibun dan langsung ada tindakan. Aku disuntik rangsang dan rasa sakitnya Masya Allah. Sampai jam 4 pagi, bukaan sudah lengkap dan aku kecapekan untuk mengejan. Aku tetap berusaha dan Alhamdulillah, anak pertama lahir jam 6 pagi.

Perjuangan melahirkan yang luar biasa, berlanjut perjuangan menyusui. Puting payudaraku berdarah dan sakit banget. Masya Allah! Aku sampai ngedrop, semua terasa gelap, dan aku langsung dibawa ke Polibun.

Aku diinfus, diopname semalam, tapi bayiku di rumah sama kakakku. Terpaksa, si bayi minum susu formula sampai aku boleh pulang ke rumah. Setelah dua minggu, aku sudah fit dan mengurus bayi sendiri. Tapi setelah cuti melahirkan habis, aku harus menitipkan anak ke pengasuh. Sedih!

Waktu itu, aku dan suami memutuskan KB alami. Saat anak pertama usia 8 bulan, ternyata aku hamil lagi. Rasanya campur aduk! Kasihan anak kami, tapi ini sudah jalan yang Allah tentukan.

Saat kehamilan kedua ini masuk usia 8 bulan, aku dan suami memutuskan resign lalu pulang ke Jawa Tengah. Aku pun melahirkan anak kedua di kampung halaman.

Yang aku sayangkan, anak pertama masih minim kosa kata di usia 1,5 tahun. Lalu di umur 2 tahun, Si Sulung aku bawa terapi di RSUD Rembang. Tapi karena nggak ada yang bisa aku titipkan adiknya, terpaksa terapi kakaknya berhenti.

Terapis bilang, kalau anak kami kurang stimulasi, bisa jadi pemalu, paham sesuatu tapi nggak mau mengucap. Dia juga menyarankan, Kakak disekolahkan di PAUD supaya belajar sosialisasi sama teman-teman.

Aku coba sekolahkan tapi beberapa bulan saja, Kakak nggak mau lagi di sekolah itu. Aku pindahkan ke sekolah lain dan akhirnya mau. Aku tinggal pun dia tetap mau sekolah. Alhamdulillah, sedikit demi sedikit mulai bertambah kosa kata yang dia bisa.

Sekarang, usianya sudah 3 tahun dan aku yakin Kakak pasti bisa!

-Bunda E, Jawa Tengah-

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected]. Cerita terbaik akan mendapat hadiah menarik dari HaiBunda.

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda