Bunda mungkin pernah dengar mindfulness, latihan atau praktik meditasi untuk bisa fokus pada keadaan sekitar dan emosi? Praktik mindfulness ini tak hanya dilakukan oleh orang dewasa tapi bisa juga pada anak-anak.

Berbeda dengan orang dewasa, menurut praktisi mindfulness dari Mindtera, Tita Ardiati, praktik mindfulness pada anak bisa dilakukan dengan bermain. Caranya pun sederhana dan tanpa paksaan.

"Lihat dalam satu minggu pertama, satu hari dalam seminggu. Selain itu, bunda juga wajib hadir full untuk anak. Jangan pada saat praktik tapi terganggu oleh gadget," kata Tita di HaiBunda Squad Online Mei, Sabtu (22/5/2021).

Tita pun memberi contoh ada beberapa gerakan yang bisa dilakukan Bunda dan si kecil untuk praktik mindfulness yaitu dengan role playing. Namun, sebelum melakukan mindfulness, coba bujuk si kecil dengan kasih sayang. Jangan memaksakan jika mereka tidak mau.

Nah, yang pertama, Bunda bisa ajak si kecil meditasi. Untuk melakukan meditasi, Bunda dan anak bisa bermain role playing, menjadi 'pohon', 'buzzing bees', atau patung. Berikut caranya:

Role playing jadi pohon:

1. Berdiri, tidak menggerakkan badan seolah menjadi pohon. Tangan seolah jadi ranting.

2. Tangan bergerak ketika 'angin bertiup'. Makin kencang, makin banyak juga gerakan tangan.

Buzzing bees:

1. Duduk, seolah menjadi lebah. Dengan buzzing bees, anak bisa meredakan keberisikan dalam kepalanya.

2. Tutup telinga mereka.

3. Keluarkan suara lebah selama 1 detik.

4. Tambah durasi suara lebah, misal 5 detik atau 10 detik.

Role playing jadi patung:

1. Berdiam diri dalam hitungan empat dan delapan.

2. Dibuat seru, kalau anak bergerak, Bunda bisa kelitiki mereka.

Nah, untuk melakukan meditasi di atas, Bunda enggak perlu lama-lama. Cukup 1 menit saja bisa role playing, buzzing bees, pohon dalam sehari.

Selain meditasi, Bunda dan si kecil juga bisa melakukan yoga, lho. Bagi Bunda yang mengajak anak-anak, Bunda bisa mempraktikkan posisi berbagai binatang. Seperti kupu-kupu, kepompong, kucing, dan ular kobra.

Untuk pose kupu-kupu, Bunda bisa duduk seperti bersila. Lalu, pertemukan telapak kaki dengan kaki. Lipatan paha yang digerakkan diibaratkan seperti kepakan sayap kupu-kupu.

Untuk posisi kucing, posisikan badan seperti merangkak, lalu Bunda bisa tirukan suara kucing untuk menambah seru ketika yoga bersama anak. Untuk pose ular kobra, luruskan kaki yang ditekuk dari posisi kucing tadi, lalu kepala diangkat ke atas. Bunda juga bisa jadi 'pohon' lagi, dengan menekukkan salah satu kaki dan belajar keseimbangan.

Selain yoga, praktik mindfulness yang lainnya adalah bisa dengan kontak mata, sensing, hearing, hingga skinship. Berikut caranya:

1. Kontak mata. Caranya, Bunda coba duduk berhadapan. Minta si kecil pegang tangan Bunda

2. Mindful sensing, untuk kepekaan hidung, indra penciuman. Coba minta si kecil untuk mencium aroma tubuh Bunda atau bisa juga mencium aroma di sekitar.

3. Mindful hearing, dengar suara sekitar. Ajak anak berkonsentrasi mendengar suara. Bunda bisa tanya suara apa yang dengar.

4. Mindful skinship. Caranya, ambil tangan anak. Bunda tiup tangannya. Ini agar anak bisa sensitif dan merasakan sentuhan dari kulit kita.

Demikian praktik mindfulness yang bisa Bunda lakukan di rumah bersama si kecil. Bagi Bunda yang bertanya, kenapa sih kegiatan mindfulness ini baik? Menurut Tita, kegiatan ini kelak bisa relate, mengoneksikan memori mereka dengan kelima indra mereka. Mereka bisa ingat dengan wangi Bunda, mereka bisa fokus, dan berkonsentrasi.

"Mindfulness itu 5 menit sehari sudah cukup, ajak mereka bermain. Jangan lupa di akhir, kita selalu mengucap rasa sayang," kata Tita.

Sekali lagi, praktik ini juga tanpa paksaan ya, Bunda. Biarkan anak mengekspresikan dirinya sendiri, entah itu berguling-guling, melompat-lompat. Nanti, perlahan mereka akan melihat sendiri gerakan Bunda yang Bunda lakukan dengan konsisten. Nah, praktik mindfulness ini cocok bagi Bunda dan anak sebelum memulai hari yang hectic saat sekolah online.