haibunda-squad
3 Tips Memilih Popok Bayi yang Tepat Menurut Dokter agar Terhindar Ruam
Kamis, 26 Aug 2021 10:18 WIB
Popok menjadi salah satu kebutuhan penting untuk anak lahir hingga setidaknya berusia 3 tahun. Sebagai suatu kebutuhan penting, tentunya menggunakan popok bayi enggak boleh sembarangan ya, Bunda.
Menurut dr. Shabrina Narasati, pemakaian dan jadwal untuk mengganti popok pun sangat penting dan perlu diperhatikan. Ketika daerah kelamin bayi menjadi lembab karena penggunaan popok, kulitnya akan mudah iritasi lho.
"Popok yang enggak diganti bisa menyebabkan iritasi. Jadi paling lama empat jam atau ketika ada tanda alarm yang menunjukkan popok sudah penuh," kata wanita yang akrab disapa Ina ini, dalam acara kolaborasi Lazada dengan Haibunda di Lazada Baby and Kids Festival pada Rabu (25/8/21).
Beberapa jenis popok yang dijual di pasaran ada yang memiliki sistem alarm. Saat sudah penuh, popok biasanya akan berubah warna. Bila sudah menunjukkan alarm, Bunda harus segera mengganti popok ya.
Hal yang sama juga berlaku ketika popok masih kering tapi sudah lama digunakan. Bunda perlu melihat kondisi kulit bayi saat menggunakan popok agar tidak terjadi ruam popok.
"Kalau kondisi masih kering tidak apa-apa, tapi lihat lagi kalau anaknya sudah ruam, jangan terlalu lama ditutup dengan popok. Bayi juga perlu untuk sesi diapers free atau tanpa popok dalam satu hari," ujar Ina.
Selain penggunaannya harus benar, pemilihan popok juga enggak boleh sembarangan ya. Nah, berikut 3 tips memilih popok anak menurut dokter Ina:
1. Pilih popok yang ukurannya tepat
Saat membeli popok, Bunda perlu memastikan ukurannya tepat untuk Si Kecil. Kita juga harus melihat kondisi anak saat menggunakan popok.
Jangan sampai popok yang digunakan terlalu kecil atau longgar ya, Bunda. Popok yang enggak nyaman untuk anak justru bisa menimbulkan masalah.
"Popok sekali pakai kan ada ukurannya, itu bisa disesuaikan. Tapi lihat juga ke anaknya apakah ketat atau suka bocor. Jangan sampai terlalu ketat karena bahaya bisa menyebabkan iritasi kulit dan kalau terlalu longgar bisa bocor dan membuat aktivitas anak terganggu," ungkap Ina.
2. Kenali tipe kulit Si Kecil
Untuk memilih popok yang tepat, Bunda juga perlu mengenali tipe kulit anak ya. Ada anak yang kulitnya sensitif sehingga mudah ruam saat menggunakan popok tertentu.
Ina menyarankan para Bunda untuk melakukan observasi saat memilih popok. Misalnya dengan memakai beberapa jenis popok dan melihat kecocokannya dengan kulit anak. Bila timbul ruam kulit, mungkin Si Kecil tidak cocok atau sensitif.
3. Pilih jenis popok yang tepat
Bunda bisa memilih jenis popok sesuai kondisi ya. Saat ini banyak dijual dua jenis popok, yakni yang sekali pakai dan popok kain.
Popok sekali pakai biasanya terdiri dari tiga lapisan, yakni lapisan dalam yang langsung bersentuhan dengan kulit bayi, lapisan tengah untuk menyerap kotoran, dan lapisan luar. Beberapa jenis popok sekali pakai ada yang sudah diformulasikan mengandung aloe vera atau petroleum untuk menghindari terjadinya gesekan pada kulit bayi.
Sementara itu, bila popok kain kebanyakan dibuat dengan bahan bambu, polyester, atau katun. Untuk jenis popok ini, Ina menyarankan penggunaan popok kain sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Nah, pemilihan popok ini bisa menyesuaikan kondisi. Jika Bunda tidak memiliki waktu cukup untuk membersihkan popok kain, maka bisa memilih popok sekali pakai yang efisien.
"Jadi tergantung kondisi ibu dan bayinya. Misalnya, tidak ada tenaga untuk mencuci popok kain atau lagi bepergian, bisa pakai popok sekali pakai," ujar Ina.
Simak juga tips mengganti popok bayi yang tepat, dalam video berikut:
(ank)
