haibunda-squad

Tips Sukses ASI Eksklusif Tanpa Baby Blues, Busui Perlu Simak Nih

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Aug 2022 13:57 WIB

Jakarta -

#HaiBunda Bisa memberikan ASI eksklusif tentu jadi keinginan para ibu menyusui. Tapi kenyataannya, masa-masa setelah melahirkan bukan hal mudah untuk dijalani. Tak heran, banyak busui yang mengalami baby blues.

Dijelaskan Psikolog Klinis Dewasa dan Pejuang ASI, Farida Eka Putri, M.Psi., Psi., CMHA, baby blues disebut juga depresi ringan. Ini adalah kondisi mental seorang ibu setelah melahirkan, beberapa jam sampai dua minggu.

"Bunda merasa cemas, takut, tegang, merasa sangat sedih sekali, mudah marah, dan diiringi tangisan tanpa alasan jelas," ujar Farida kepada HaiBunda, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia menambahkan, kondisi itu akan hilang dengan sendirinya jika diberikan dukungan dari lingkungan terdekat. Selain itu, busui perlu juga difasilitasi pelayanan psikologis yang baik.

Menurut data American Pregnancy Association, ternyata 80 persen ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues. Meski kondisi tersebut wajar terjadi, Farida mengingatkan, hal ini akan berdampak pada produksi ASI bila tidak ditangani dengan tepat.

Simak ya Bunda, berikut 7 hal yang paling sering memicu ibu menyusui alami baby blues:

1. Faktor hormonal
2. Harapan persalinan tidak sesuai kenyataan
3. Perasaan kecewa dengan keadaan fisik dirinya dan bayi
4. Kelelahan fisik setelah melahirkan
5. Kelelahan mengurus bayi
6. Perasaan khawatir dan tidak mampu tanggung jawab sebagai ibu
7. Kurangnya dukungan dari suami dan lingkungan sekitar

Inilah pentingnya busui mendapat dukungan, baik dari dalam diri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Bunda juga perlu mempersiapkan diri untuk mencegah baby blues, sehingga produksi ASI lancar.

Farida menyarankan, berdayakan diri sendiri dengan memperkaya informasi terkait cara mengASIhi, sejak masa kehamilan. Tak kalah penting juga, Bunda perlu konsultasi ke pakar laktasi minimal satu kali, di rentang usia kehamilan 28 - 36 minggu.

"Tujuannya untuk belajar teknik-teknik menyusui, sehingga Bunda mendapat wawasan memadai dan mampu mengurangi kecemasan. Jangan segan ya, minta bantuan pada orang-orang terdekat," tuturnya.

Happy mother and baby child lying on bed togetherIlustrasi ibu dan bayi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ulza

Peran penting suami

Peran suami sebagai ayah juga penting, Bunda. Para ayah perlu memahami juga peran besar mereka dalam keberhasilan ASI eksklusif. Terutama, peran Ayah dengan memberi dukungan emosional pada Bunda.

"Seperti memuji, tidak memberikan kritik terhadap bentuk tubuh, dan membahagiakan hati Bunda agar hormon oksitosin diproduksi dengan lancar dan ASI ikut lancar," ucap Farida.

"Misalnya menemani Bunda konsultasi ke dokter kandungan dan dokter laktasi, bantu mengerjakan tugas domestik di rumah, menggendong bayi yang menangis di malam hari, dan sebagainya."

Hmmm, sering kali kenyataan tak seindah teori ya, Bunda. Masih banyak suami, keluarga, atau orang sekitar yang belum memahami pentingnya dukungan untuk ibu menyusui. Belum lagi 'kata-kata ajaib' yang terlontar dari mereka dan bisa melukai hati busui.

Bagaimana ya, cara menghadapi tantangan-tantangan itu? Bunda mau tahu juga, tips dan trik agar sukses menyusui tanpa hambatan berarti? Yuk, join HaiBunda Live Instagram @haibundacom pada Selasa, 23 Agustus 2022, mulai pukul 19.00 WIB.

Dengan tema Sukses ASI Eksklusif Tanpa Baby Blues, Bubun akan menghadirkan Bunda Farida sebagai narasumber. Selain itu, hadir juga konselor laktasi, dr. Ameetha Drupadi, CIMI. Acara ini akan dipandu Managing Editor HaiBunda, Zika Zakiya.

Pasang alarm dan siapkan pertanyaan ya, Bunda. Jangan sampai terlewat!

[Gambas:Video Haibunda]

(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT