Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Hiperemesis Gravidarum, Kondisi yang Dialami Kate Middleton

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 06 Sep 2017 16:01 WIB

Kate Middleton disebut mengalami hyperemesis gravidarum di kehamilan ketiganya ini. Seperti apa ya?
Kate Middleton/Foto: Dok. Getty Images
Jakarta - Kehamilan ketiga Kate Middleton, istri Pangeran William, disebut tak berbeda jauh dari dua kehamilan sebelumnya. Kate mengalami hiperemesis gravidarum. Apa itu?

Ya, sejumlah media di Inggris mengabarkan Kate mengalami hiperemesis gravidarum. Ini merupakan mual dan muntah pada ibu hamil yang nggak normal karena berlangsung secara terus-menerus. Jadi bisa dibilang kalau hiperemesis gradivarum adalah morning sickness yang ekstrem. Apakah Bunda pernah merasakannya juga?

"Beberapa peneliti mengemukakan bahwa hiperemesis gravidarum berkaitan dengan perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Khususnya, hormon HCG (human chrorionic gonadotropin) yang kadarnya paling tinggi pada tubuh ibu hamil," kata Ben-Joseph dikutip dari KidsHealth.

Ada kemungkinan hiperemesis gradivarum ini disebabkan oleh faktor genetik. Ibu hamil kembar, sering mabuk perjalanan dan migrain yang disertai mual muntah berisiko mengalami hiperemesis gradivarum, Bun.

Baca juga: Bisa Dicoba, Minuman untuk Bantu Redakan Morning Sickness

"Karena hiperemesis gradivarum membuat ibu hamil terus terusan mual dan muntah, maka bisa berakibat ibu dan bayi akan kekurangan nutrisi yang harus dipenuhi tiap harinya. Selain itu, ibu hamil akan mengalami kehilangan cairan termasuk cairan asam lambung. Hal ini akan berujung pada dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh," kata Ben-Joseph.

Ibu hamil dengan kondisi ini bisa kehilangan berat badan sampai lima persen lebih lho. Nggak cuma itu, hiperemesis gravidarum juga membuat ibu hamil mengalami sakit kepala, kelelahan, kebingungan, bahkan pingsan. Jika ibu hamil nggak segera dirawat bisa menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk kegagalan organ tubuh dan kelahiran bayi yang prematur.

Di dua kehamilan sebelumnya, Kate Middleton sempat dirawat di rumah sakit karena kondisinya ini. Bahkan Kate dan Pangeran William lantas pindah sementara di kediaman mereka yang berada di daerah pedesaan. Tujuannya adalah agar Kate dapat merasakan udara segar dan dapat beristirahat lebih nyaman.

Menurut Brisbane Mater Private Hospital's HER Foundation, hyperemesis gravidarum bisa dialami di empat hingga enam minggu pertama kehamilan. Namun gejala tersebut bisa tidak membaik meski usia kehamilan 15-20 minggu. Ada juga lho yang berlangsung selama kehamilan, meskipun sangat jarang. Kate sendiri di kehamilan sebelumnya, meski sudah memasuki trimester kedua masih merasakan mual muntah yang parah.

Untuk kasus yang ringan bisa ditangani dengan perubahan pola makan, istirahat dan pemberian antasida. Sementara untuk kasus yang berat, ibu hamil yang memiliki kondisi seperti ini biasanya perlu dirawat di rumah sakit, supaya mendapatkan cairan dan asupan nutrisi lewat intravena (IV). Bagi yang mengalaminya disarankan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan tanpa konsultasi ke dokter.

Baca juga: Saat Hamil dan Menyusui, Tantangan Ini Dihadapi Ibu Generasi Millenial

dr Peter Saul dari Health Center Wrexham, dikutip dari Leader, menyarankan Kate untuk beristirahat lebih banyak dan bangun perlahan-lahan di pagi hari. "Sering-sering makan dengan porsi kecil dan rasanya jangan yang tajam. Alihkan perhatian pada hal yang lain dan pakailah pakaian yang longgar," saran dr Saul.

Beberapa dokter akan menyarankan untuk menambahkan jahe pada tiap makanan yang dikonsumsi. Bisa juga mengonsumsi suplemen vitamin B6 yang bisa meredakan mual. Selain itu, minumlah air yang banyak saat nggak mual, dan jangan konsumsi makanan pedas dan berlemak. Selain itu, ibu hamil juga perlu konsumsi makanan berprotein tinggi.

Sebagai tambahan, jika ibu hamil terlalu cemas atau depresi akibat mengalami kondisi demikian, lebih baik konsultasikan ke terapis atau konselor supaya depresinya bisa teratasi. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda