
kehamilan
Preeklamsia Itu Justru Kualami Setelah Melahirkan
HaiBunda
Minggu, 26 Nov 2017 06:59 WIB

Komplikasi pasca melahirkan bisa berisiko dialami ibu, salah satunya preeklamsia. Bahkan, kondisi ini bisa nggak terduga karena saat hamil si ibu baik-baik saja bahkan disebut 'hamil ngebo'.
Pengalaman ini pernah dialami sahabat HaiBunda, Nana waktu melahirkan putri pertamanya pada bulan Mei lalu. pasca melahirkan. Pasca melahirkan, Nana mengalami preeklamsia. Padahal, saat hamil dia nggak pernah punya keluhan yang aneh-aneh, Bun.
"Keluhanku ya paling badan pegal-pegal, gatal di perut, kaki agak bengkak. Mual juga cuma sebulan sejak hamil itu pun karena cium bau masakan aja. Morning sickness juga nggak aku alami. Saat hamil aku aktivitas kayak biasa, kerja berangkat jam 6 pagi pulang habis maghrib dengan rute Rawamangun-Tangerang," papar Nana waktu ngobrol sama HaiBunda.
Karena keluhan yang dirasa nggak terlalu berarti, keluarga dan orang sekitar Nana menyebut dirinya 'hamil kebo (kerbau)'. Tapi, kondisi Nana berubah jelang persalinan. Di pembukaan awal ketuban Nana pecah dan tekanan darahnya pun tinggi. Setelah diinduksi dan diberi obat, Nana melahirkan keesokan harinya. Sayangnya, saat melahirkan perdarahan dia alami.
"Dan ternyata kata dokter, aku kena preeklamsia sekaligus keracunan protein. Kondisi krisisnya justru setelah melahirkan. Makanya aku dirawat di ICU. Lahiran jam 6.32 pagi, siangnya anakku udah bisa pulang," tutur Nana.
Setelah melahirkan, ASI Nana belum keluar. Ditambah dirawat di ICU bikin Nana mengalami kendala dalam memberikan ASI ke si kecil. Saat itu, Nana mulai cari info soal ASi booster. Berbagai ASI booster sudah dicoba tapi ternyata produksi ASI Nana terbantu jadi lebih baik setelah minum jus daun bangun-bangun. Saat itulah Nana yakin kalau ASI booster juga tergantung pada tiap orang.
"Waktu itu sempat kepikiran bayiku tapi ibu aku selalu bilang untuk nggak usah dibawa stres, nanti malah kasihan si kecil. Dari situ aku mulai nggak mikir aneh-aneh dan terus usaha aja," ujar Nana.
Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan Divisi Fetomaternal RSU Dr Soetomo Surabaya dan RS Pendidikan Universitas Airlangga, dr Khanisyah Erza Gumilar, SpOG, preeklamsia adalah hipertensi pada kehamilan dengan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Biasanya kondisi ini terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu.
"Disertai dengan salah satu dari gejala seperti proteinuria (peningkatan protein pada urine), trombositopenia (trombosit < 100 ribu), serum kreatinin tinggi (> 1,1), peningkatan SGOT/SGPT, edema paru, dan ada keluhan penglihatan dan serebral," tutur dr Erza dikutip dari detikHealth.
Kalau begitu, apakah kaki bengkak pada ibu hamil juga bisa jadi tanda-tanda preeklamsia yang perlu diwaspadai? Menurut dr Erza, ada istilah 'trias preeklampsia', yaitu hipertensi, proteinuria dan bengkak pada kaki. Ketiganya dianggap sebagai gejala preeklamsia. Namun saat ini, tiga kondisi itu nggak dipakai lagi. Alasannya, proteinuria nggak selalu dijumpai pada preeklamsia, sedangkan bengkak pada kaki lazim terjadi pada kehamilan usia lanjut.
Yang pasti, kalau mengalami salah satu dari tiga kondisi tersebut disertai peningkatan tekanan darah, baiknya Bunda jangan menunda untuk konsultasi ke dokter ya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Mengharukan, Perjuangan 3 Bunda Melahirkan di Perjalanan

Kehamilan
11 Daftar Barang yang Harus Dibawa untuk Persiapan Melahirkan

Kehamilan
5 Tanda-tanda Seminggu Jelang Melahirkan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Biaya Melahirkan Saat Pandemi Corona, Mulai dari Gratis hingga Rp50 Juta

Kehamilan
11 Tips Supaya Bunda Melahirkan Normal dan Lancar


7 Foto
Kehamilan
Melahirkan di Usia 43 Tahun, Intip 7 Potret Nola B3 dan Bayinya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda