Surabaya -
Morning sickness atau mual dan muntah di pagi hari wajar dialami ibu hamil. Tapi terlepas dari kewajaran itu, mual muntah saat hamil tetap saja terasa nggak enak ya, Bun. Bayangkan saat sedikit saja makanan kita asup, eh nggak lama langsung muntah sampai nggak ada lagi yang bisa dimuntahkan.
Duh, kalau ibu hamil 'menyerah' pada kondisi ini, bisa-bisa janin dalam kandungannya bisa kena imbas, nih. Nah, melihat hal ini, para mahasiswi Keperawatan Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya pun berpikir keras untuk menemukan cara mengurangi
morning sickness ibu hamil dengan cara yang menyenangkan.
Yuk kenalan dengan para mahasiswi itu, Bun. Ada Nurul Afifatul Azizah dan timnya yang terdiri dari Wahyu Erisa Fitri, Tika Pratama Putri (Prodi D3 Kebidanan) dan Khoirun Nabila (Prodi S1 Keperawatan).
"Jadi kami dulu magang di poli KIA dan kami menemukan banyak sekali ibu hamil yang mengalami mual muntah di pagi hari, terutama yang hamil muda," tutur Nurul.
Nah, akhirnya muncul gagasan untuk membuat camilan sehat yang bisa membantu meredakan mual muntah di pagi hari. Gagasan ini pun mendapatkan sambutan baik dengan diberikannya dana hibah dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti) untuk program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia 2017. Wah, senangnya...
Yang unik dari camilan ini adalah bahan bakunya, yaitu kurma. "Kami sengaja memilih kurma karena ini buah yang disenangi Rasulullah dan manfaatnya sangat banyak," terang Afif, panggilan akrabnya, saat ditemui di Unusa Tower, Surabaya, Selasa (23/1/2018).
Kata Afif, kurma dapat mengganti nutrisi ibu hamil yang mengalami morning sickness, yaitu dari kandungan karbohidrat dan glukosanya. Selain itu, kurma juga mengandung asam folat, vitamin dan kalsium yang diharapkan tak hanya mengurangi keluhan mual muntah pada ibu hamil, tetapi juga mencegah agar tidak sampai terjadi hyperemesis atau mual muntah yang berlebihan.
Untuk menguji efektivitas camilan bernama Bik Nunnah Mringis atau Biskuit Nutrisi Sunnah Atasi Morning Sickness tersebut, Afif dan timnya juga telah melempar sampel biskuit ini kepada 50-an ibu hamil yang ditemui di sejumlah rumah sakit di Surabaya secara acak. Dalam sebulan percobaan, Afif mengaku respons partisipan terhadap cemilan buatan mereka cukup positif.
"Dalam seminggu aja kita udah dapat feedback. Udah berkurang (mual muntahnya, red) katanya. Kita juga pengennya ibu hamil juga nggak sering konsumsi obat-obatan," lanjutnya.
Berkat tanggapan positif tersebut, Afif dan timnya telah berhasil memiliki rumah produksi sendiri yang terletak di Jalan Kenjeran, Surabaya. Bik Nunnah Mringis ini telah diproduksi hingga 6 kali dalam sebulan, di mana tiap produksi meghasilkan 40 kardus dengan isi masing-masing 12 lembar biskuit. Sedangkan untuk satu kardusnya, Afif mematok harga sebesar Rp 28.000.
"Ke depannya, kami ingin membuka cabang di kota Surabaya dan Sidoarjo," harap Afif.
(Rahma Lillahi Sativa)