Salford, Manchester -
Menggunakan alat kontrasepsi memang tak sepenuhnya menjamin seseorang nggak akan hamil. Seperti yang dialami seorang wanita asal Salford, Manchester ini, Bun. Nicola Stead terkejut setelah tahu dirinya hamil bayi kembar tiga. Padahal, selama sepuluh tahun Nicola mengonsumsi pil
kontrasepsi atau pil KB.
Kehamilan Nicola bermula dari morning sickness ekstrem yang ia alami sejak bulan Juni tahun lalu. Kemudian, ia berhenti menggunakan pil selama dua hari untuk memasang koil sebelum pemeriksaan kehamilannya. Ternyata setelah diperiksa, ia sedang hamil, Bun.
Nicola dan pasangannya, Chris (29) terkejut saat mengetahui bahwa mereka akan menjadi orang tua, tapi kejutan terbesar terjadi lima minggu kemudian. Soalnya, Nicola dan Chris diberi tahu bahwa mereka tak hanya menanti kelahiran satu bayi, melainkan tiga bayi sekaligus.
Beberapa jam sebelum melahirkan pada bulan Desember 2017, Nicola berkata, "Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya benar-benar hamil karena keluhan saya yang mengerikan, kram perut dan sakit kepala, kami memutuskan untuk melakukan USG,".
Pada tanggal 27 Desember, Joshua James, Oliver George, dan Mila Rose, lahir dengan berat lebih dari 2 kg. Anak
kembar tiga yang tidak identik ini sekarang sudah pulang ke rumahnya.
"Saya telah minum pil KB sejak usia awal dua puluhan dan kami menabung untuk rumah pertama kami saat saya mulai merasa tidak sehat (morning sickness). Saya mengalami morning sickness yang ekstrem dan saya memutuskan untuk melakukan tes kehamilan hanya untuk memastikannya," tutur Nicola dikutip dari Daily Mail.
Nicola nggak pernah membayangkan kalau dia benar-benar hamil karena morning sickness-nya yang mengerikan ditambah keluhan sakit perut dan sakit kepala. Makanya, Nicola dan Chris memutuskan untuk segera cek ke dokter.
"Tidak ada anak
kembar di keluarga saya dan meskipun awalnya khawatir kalau saya tidak akan cukup kuat untuk melakukannya ternyata saya berhasil mengandung bayi kembar tiga saya sampai usia kandungan 33 minggu dan empat hari," kata Nicola.
Nicola menambahkan bayi mereka hanya menghabiskan waktu dua minggu di rumah sakit karena mereka sangat sehat. Ya, meskipun Joshua sempat dirawat selama dua minggu di RS karena kena bronkhitis. Nicola dan Chris mengaku sangat bahagia dan menganggap 'kejutan' ini adalah hadiah terbaik yang pernah mereka miliki.
"Saya selalu berpikir saya akan berjuang untuk hamil karena alasan tertentu. Jadi ketika saya tahu saya hamil, itu benar-benar kejutan. Saya telah melepaskan tiga telur terpisah yang berarti tidak ada kembar tiga yang identik," kata Nicola.
Nicola dan Chris sekarang bisa menghabiskan lebih dari 150 popok per minggu dan tiga kali mencuci pakaian tiap hari. Kata Nicola, merawat bayi kembar tiga adalah pekerjaan penuh waktu. Apalagi, Joshua, Oliver dan Mila cenderung sering terbangun dan makan pada saat bersamaan. Ya, hidup Nicola dan Chris telah berubah secara dramatis sejak mereka memiliki kembar tiga.
Bicara soal alat kontrasepsi, dr Dyana Safitri SpOG(K), MARS bilang alat kontrasepsi yang ideal harus bisa diandalkan, tidak membahayakan kesehatan, dapat disesuaikan sama kebutuhan, dan nggak mengganggu aktivitas seks. Soalnya, seperti komunikasi, aktivitas seks juga penting untuk hubungan suami istri.
"Kemudian, mudah, murah, dan dapat persetujuan dari pasangan. Enak ya kalau ada satu alat kontrasepsi yang bisa memenuhi seluruh kriteria itu. Tapi, ini kan kembali lagi pada kita sebagai pemakai," kata dr Dyana.
Untuk jenis alat kontrasepsi, semua efektivitasnya memang nggak seratus persen. Namun, makin efektif alat kontrasepsi dalam mencegah kehamilan misalnya IUD, implan, tubektomi, dan vasektomi, kata dr Dyana makin banyak mitos yang beredar terkait alat tersebut.
"Kadang efektif nggaknya alat kontrasepsi yang dipakai juga tergantung sama penggunanya. Makanya, penting banget nih pasangan berkonsultasi dan mencari tahu soal alat kontrasepsi. Jangan lupa, have your children by choice, not chance," pungkas dr Dyana.
(rdn)