Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Merokok Saat Hamil Bisa Tingkatkan Risiko Bayi Kena PJB

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 24 May 2018 09:43 WIB

Merokok saat hamil bisa berpengaruh pada janin lho. Salah satunya risiko calon bayi terkena penyakit jantung bawaan.
Merokok Saat Hamil Bisa Tingkatkan Risiko Bayi Kena PJB/ Foto: thinkstock
Jakarta - Ketika ibu hamil merokok, pastinya ada risiko untuk janin yang dikandungnya. Nah, beberapa studi mencoba mencari hubungan merokok pada ibu hamil dengan risiko bayi kena Penyakit Jantung Bawaan alias PJB nih, Bun.

Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah kelompok kelainan bawaan yang paling sering terjadi dengan angka kejadian satu dibanding 1.000 kelahiran. Hasil sebuah studi yang mengamati hubungan bayi kena PJB dengan ibu hamil merokok menunjukkan kaitan kebiasaan merokok pada ibu hamil dengan kejadian defect pada septum jantung (sekat jantung yang rusak), demikian disampaikan dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K).

"Secara spesifik wanita yang merokok selama hamil, 44 persen lebih berisiko memiliki anak dengan defect septum daripada yang tidak. Namun dalam penelitian nggak ada bukti yang signifikan terhadap adanya hubungan antara kebiasaan merokok pada ibu hamil dengan PJB secara keseluruhan," kata dr Piprim di acara Seminar Media World No Tobacco Day, di Gedung IDAI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018).



dr Piprim melanjutkan, mekanisme bagaimana merokok dapat menyebabkan PJB masih belum diketahui. Temuan yang ada menunjukkan bahwa kebiasaan merokok saat hamil memiliki efek tergadap perkembangan janin.

"Termasuk terjadinya hipoksia yang disebabkan oleh karbon monoksida, nikotin dan berkurangnya asupan esensial untuk jaringan embrio," tambah dr Piprim.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dengan menggurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok selama hamil dapat memperbaiki organ reproduksi dan berkontribusi terhadap penurunan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak.

Studi selanjutnya melihat hubungan jenis PJB dengan riwayat pajanan tembakau seorang ibu selama kehamilan. Salah satu hasil menunjukkan bahwa jumlah bayi dengan PJB yang lahir dari ibu yang merokok sejak satu bulan sebelum kehamilan hingga akhir trimester ketiga lebih banyak mengalami defek sekat jantung.

"Ibu yang merokok sekitar 25 batang per hari memiliki risiko tinggi untuk melahirkan bayi dengan gangguan pembentukan sisi kanan jantung," kata dr Piprim.

Lalu, kesimpulan dari penelitian yang kedua ini bahwa PJB maupun kelainan bawaan lain dapat dicegah dengan penghentian merokok pada ibu hamil.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda