London, Inggris -
Saat
hamil, pasti akan ada perubahan signifikan pada tubuh ibu. Mulai dari kulit yang bisa glowing, kuku cepat panjang hingga rambut yang bisa saja menebal, tergantung masing-masing ibu. Lalu, bagaimana dengan suara? Apa bisa berubah? Ya, suara juga bisa berubah, Bun, seperti yang dialami penyanyi Adele.
Adele mengaku suaranya terdengar seperti laki-laki saat hamil putranya, Angelo. Kala itu, Adele bisa mencapai suara rendah dengan gampang saat menciptakan lagu 'Skyfall'. Hal itu disampaikan Adele kepada penonton di konsernya di Sydney, Australia.
"Ketika saya menulis lagu itu, saya hamil besar. Dan efek samping atau gejala dari kehamilan ini adalah suara saya jauh lebih rendah, sehingga laring saya turun. Apakah setiap wanita lain di sini terdengar seperti pria ketika hamil? Tidak, hanya saya? Baik. Itulah sebabnya nadanya sangat rendah. Itulah alasannya dan belakangan ini saya berjuang untuk bisa rendah lagi suaranya, jadi, bersabarlah, oke?" kata Adele di sela-sela konser, dikutip dari Daily Mail.
Adele rupanya bukan satu-satunya ibu yang suaranya berubah saat hamil. Aktris Kristen Bell, yang mengisi suara karakter Anna di film Disney 'Frozen' juga sedang
hamil putrinya, Lincoln Bell Shepard ketika ia menjadi dubber suara Anna. Lalu, dilaporkan ia harus merekam ulang beberapa baris karena suaranya yang terlalu rendah.
 Kristen Bell yang juga mengalami hal yang sama dengan Adele/ Foto: Christopher Polk/Getty Images for Turner Image |
Soal ini, ada penelitian baru menunjukkan bahwa perubahan suara bisa terjadi saat hamil. Suara bisa turun dua not lebih rendah dan bisa jadi lebih monoton di kehamilan selanjutnya. Penelitian ini dilakukan oleh para akademisi di University of Sussex. Untungnya, 'maskulinisasi vokal' ini nggak terjadi secara permanen. Menurut tim peneliti, suara bisa kembali ke frekuensi sebelumnya kurang lebih setelah satu tahun.
Mereka berspekulasi perubahan itu mungkin merupakan upaya untuk terdengar lebih berwibawa dalam menanggapi peran orang tua yang baru atau bisa juga karena hormon.
"Hasil kami menunjukkan bahwa meskipun beberapa penyanyi menyadari suara mereka makin rendah saat hamil, penurunan besar benar-benar terjadi setelah mereka melahirkan," tutur peneliti utama Dr Kasia Pisanski, dari Fakultas Psikologi Universitas Sussex, dikutip dari The Sun.
Studi ini meneliti 20 ibu, termasuk penyanyi, aktris, jurnalis dan selebriti kemudian membandingkannya dengan kelompok kontrol. Analisis rekaman wawancara dalam lima tahun sebelum dan sesudah kehamilan menemukan rata-rata nada suara wanita turun lebih dari 5 persen atau setara dengan sekitar 1,3 semitone.
Nada tertinggi perempuan juga turun rata-rata 2,2 seminone atau lebih dari dua nada piano, dan mereka memiliki lebih sedikit variasi di lapangan. Hasilnya menunjukkan kehamilan memiliki efek maskulinisasi sementara dan sensitif terhadap suara perempuan. Satu penjelasan yang mungkin menjadi penyebab adalah perubahan hormon setelah persalinan. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa suara wanita dapat berubah karena pengaruh kesuburan.
"Dengan peningkatan nada sekitar waktu ovulasi setiap bulan dan menurun setelah menopause. Kami tahu bahwa setelah kehamilan [https://www.haibunda.com/kehamilan/d-3588138/ini-alasannya-kenapa-ibu-hamil-nggak-boleh-stres], ada penurunan tajam dalam kadar hormon seks kunci, dan ini dapat mempengaruhi dinamika pita suara dan kontrol vokal," kata Pisanski.
Pisanski menambahkan, efek ini bisa juga karena perilaku. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan suara bernada rendah biasanya dinilai lebih kompeten, dewasa, dan dominan, sehingga bisa jadi perempuan memodulasi suara mereka sendiri agar terdengar lebih berwibawa karena dihadapkan pada tantangan baru yaitu mengasuh anak.
(rdn)