Jakarta -
Hamil anggur. Sepertinya sih namanya bagus ya, tapi kondisi sebenarnya tidak sebagus namanya. Karena saat seorang ibu didiagnosis hamil anggur, maka itu pertanda tidak baik,
Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr Yun Wahyuni, hamil anggur merupakan
hamil yang tidak normal. Saat hamil anggur terjadi, yang terdapat di dalam rahim bukanlah janin yang seperti biasa kita lihat saat USG kehamilan.
"Isinya adalah gelembung darah," ujar dr Yuni, kepada HaiBunda, Kamis (5/7/2018).
Menurut dr Yuni, penyebab hamil anggur akibat pertumbuhan plasenta yang abnormal. Karena itu, harus dipantau ketat.
"Ini bisa berkembang jadi keganasan," kata dokter yang sehari-hari praktik di RS Sentra Medika Cisalak ini.
Dilansir dari Mayo Clinic, ada dua jenis kehamilan anggur yakni parsial dan komplet. Dalam kehamilan anggur komplet, jaringan plasenta abnormal dan bengkak, serta membentuk kista berisi cairan. Selain itu tidak ada pembentukan jaringan janin.
Pada kehamilan anggur parsial, mungkin ada jaringan plasenta normal namun diiringi pembentukan jaringan plasenta yang abnormal. Mungkin juga ada pembentukan janin, tetapi janin tidak mampu bertahan hidup, dan biasanya ibu hamil keguguran di awal kehamilan.
Hamil anggur umumnya terjadi pada perempuan yang berumur lebih dari usia 35 tahun atau lebih muda dari usia 20 tahun.
Gejala-gejala hamil anggur antara lain:
1. Pendarahan pada vagina dalam 3 bulan pertama kehamilan.
2. Terlihat gelembung-gelembung cairan seperti kumpulan buah anggur.
3. Mual dan muntah yang lebih parah daripada kehamilan normal.
4. Banyak tekanan atau rasa sakit di panggul.
Biasanya dokter akan tahu ibu hamil mengalami hamil anggur dengan pemeriksaan human chorionic gonadotropin (HCG) ataupun USG. Saat ibu hamil, kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG) meningkat. Nah, perempuan yang mengakami hamil anggur, kadar HCG-nya lebih tinggi dari biasanya.
Jika seorang ibu diketahui mengalami hamil anggur, biasanya disarankan untuk dikuret. Setelah itu, jika berencana untuk hamil, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
Dokter umumnya merekomendasikan untuk menunggu selama enam bulan hingga satu tahun sebelum mencoba untuk hamil lagi. Risiko kekambuhan hamil anggur sebenarnya rendah, tetapi lebih tinggi daripada risiko perempuan yang sebelumnya tidak memiliki riwayat hamil anggur.
(nwy)