Jakarta -
Program bayi tabung menjadi salah satu pilihan untuk pasangan yang sulit memiliki anak. Di Indonesia, program bayi tabung sendiri sudah ada sejak lebih dari 20 tahun lalu. Artinya sudah banyak pasangan yang berhasil memiliki anak melalui program tersebut. Terkait dengan program bayi tabung, memang angka keberhasilannya nggak bisa mencapai 100 persen. Nah, ada nih beberapa penyebab gagalnya program bayi tabung.
dr Ivan Sini SpOG dari Morula IVF Indonesia menjelaskan orang tua yang terlalu berekspektasi tinggi jadi salah satu penyebab gagalnya program bayi tabung. Hmm kenapa ya?
"Memang kita nggak mengharapkan setiap pasien memiliki ekspektasi yang tinggi, tapi angka keberhasilan itu bergantung kepada bagaimana kriteria prognosisnya, usia juga sangat memengaruhi. Jika pasien memiliki usia yang sudah nggak terlalu produktif ya jangan berharap angka keberhasilannya juga tinggi," kata dr Ivan di Temu Media Morula IVF Indonesia, di Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Penyebab Umum Gagalnya Program Bayi Tabung/ Foto: ilustrasi/thinkstock |
Kata dr Ivan, di dunia saja angka keberhasilan bayi tabung 32 persen. Angka keberhasilan ini harus dibicarakan secara terbuka pada pasien agar mereka nggak terlalu berekspektasi tinggi dengan program bayi tabung yang dijalani. Jika pasangan ingin memulai program bayi tabung kata dr Ivan dokter pasti akan menanyakan dulu seberapa besar ikhtiar dari pasangan suami istri.
Memang kemungkinan berhasil untuk hamil dengan berhubungan secara alami hanya 2 sampai 4 persen, jauh lebih kecil dari angka keberhasilan bayi tabung. Jadi, perlu diteliti dulu penyebab pasangan suami istri sulit memiliki anak, demikian disampaikan dr Ivan.
"Sudah menjalani
program bayi tabung begitu ditanam embrio, lalu ekspektasinya tinggi bisa hamil dan ternyata gagal, bukannya saya menyalahkan pasangan yang gagal. Tapi sebagian yang sudah mengalami kegagalan hanya sekali mereka nggak lanjut lagi, lihat klinik saja mungkin sudah malas. Padahal dari awal, kami nggak menjanjikan seorang pasien akan 100 persen hamil dan sangat tergantung kondisi pasien," lanjut dr Ivan.
dr Ivan menambahkan salah satu ikhtiar untuk mencegah kegagalan bayi tabung adalah gaya hidup yang sehat. Hal ini karena dengan gaya hidup yang sehat, kualitas reproduksi meningkat. Polusi dan panasnya udara juga terkadang menurunkan kualitas reproduksi. Untuk itu pasien perlu menjaga kondisi tubuhnya jauh sebelum menjalani program bayi tabung.
(aci/rdn)