Jakarta -
Ayah Bunda sedang program hamil? Nah, nggak hanya Bunda yang perlu ke dokter kandungan tapi suami alias si calon
ayah juga perlu cek lewat pemeriksaan andrologi. Apa itu?
Dijelaskan dr Nur Hafiz Ramadhona SpAnd, pada dasarnya andrologi adalah cabang ilmu kedokteran yang membahas mengenai laki-laki mulai dari infertilitas, seksual, KB pria bahkan penuaan. Saat pasangan suami istri akan menjalani program hamil istri biasanya akan ke dokter kandungan dan suami ke dokter andrologi.
"Nah, parameter di sini adalah sperma, karena selama sperma bagus berarti sudah bagus atau oke untuk program hamil sisanya tergantung dari pihak istri," kata pria yang akrab disapa dr Rama ini di tengah sesi media visit di RS YPK Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat baru-baru ini.
dr Rama mengatakan, untuk melihat kualitas sperma bagus atau tidak perlu dilihat apakah sperma bermasalah atau nggak. Jika ada, maka masalah tersebut harus disingkirkan. Biasanya kalau hasil sperma sudah ada, dicoba untuk mengecek bagian lain misalnya pemeriksaan darah, hormon dan sebagainya.
"Pemeriksaan sederhana seperti ini kan nggak harmful buat si pasien. Kalau dari hasil tersebut ada masalah, kita selesaikan lalu kita cek kembali atau cari kemungkinan lain. Ini bisa dikatakan seperti screening sih, karena tidak menyakitkan, tidak melakukan operasi, dan tidak ada tusuk-tusuk jarum. Memang lebih cepat lebih baik diperiksakan, jadi kalau ada masalah pada sperma bisa langsung ketahuan dan diobati," papar dr Rama.
Menurut dr Rama, kepentingan pemeriksaan reproduksi saat program hamil nggak cuma untuk calon ibu tapi juga calon
ayah. Karena itu hadirlah pemeriksaan atau tes andrologi ini.
"Hamil itu kan usaha dari kedua belah pihak. Dua orang ini punya faktor yang sama, kalau di literatur perbandingannya sama-sama 30 persen di pihak laki-laki dan perempuan, 20 persen itu ada matching imunologi di antara suami istri, dan 10 persen berikutnya adalah unexplain. Jadi nggak bisa dijelaskan sampai saat ini," tutur dr Rama.
Karena itu, dr Rama menyarankan agar para pria menjaga kesehatan sperma dengan menerapkan pola hidup sehat seperti berolahraga, makan makanan seimbang, jangan makan yang pahit atau bergetah. Kemudian, hindari mandi berendam air panas atau steam atau sauna karena akan meningkatkan suhu testis dan membuat sperma tak bagus.
Sebenarnya cek andrologi bisa juga dari sebelum menikah atau saat pria hendak menikah. Dokter spesialis andrologi Unit Kesehatan Reproduksi/Andrologi RS AL Dr Ramelan, Surabaya, dr Johannes Soedjono, MKes SpAnd, mengatakan boleh-boleh saja pria melakukan tes analisa sperma sebelum menikah untuk melihat apakah spermanya sesuai dengan parameter yang ditetapkan WHO.
"Kalau hasil analisis spermanya kurang sehat itu ada obat yang bisa diberikan dan ditunjang dengan perubahan gaya hidup dia. Tapi penting juga untuk memeriksa kemungkinan adanya infeksi," kata dr Johannes seperti dikutip dari
detikcom.
Menurut dr Johannes, biasanya pria yang sudah menikah merasa khawatir kulitas spermanya bagus atau tidak jika dalam waktu setahun sudah rutin berhubungan dan pasangannya dalam keadaan baik-baik saja, tapi tak kunjung hamil.
"Tapi nggak masalah kalau mau cek kesehatan sebelum nikah, kalau hasilnya jelek, rokok, bahan-bahan kimia, dan logam itu harus dihindari. Hidup sehat juga penting," tambah dr Johannes.
(aml/rdn)