Jakarta -
Setiap wanita pasti ingin tampil cantik, termasuk wanita yang sedang hamil. Hanya saja, untuk urusan pakai high heels kadang timbul pertanyaan ya, Bun. Amankah bila ibu hamil pakai
high heels?
Menurut dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, sebaiknya setelah usia kandungan 12 minggu ibu hamil jangan memakai high heels. Soalnya, pemakaian high heels bisa mengakibatkan perubahan postur bahkan pada orang tidak hamil.
"Makin besar usia kehamilannya dan makin tinggi high heelsnya, makin berat kompensasi tubuh kita," ujar dr Hari dilansir
detikcom.
Dikutip dari
Befit and Fine, saat memakai high heels otomatis kaki punya tugas lebih berat menopang berat badan. Jadi, setiap kali selesai menggunakan
high heels, Bunda disarankan untuk berdiri di lantai untuk mengistirahatkan kaki.
 Ilustrasi high heels/ Foto: Ist. |
Tidak hanya kaki atau tumit nih, Bun. Bagian struktur tulang belakang juga terdampak ketika Bunda terlalu sering pakai high heels. Struktur tulang belakang yang normal berbentuk S. Tapi, bukan nggak mungkin strukturnya berubah ketika Bunda terlalu lama pakai high heels.
Nah, kondisi ini bisa mengakibatkan sakit di punggung belakang. Di bagian pergelangan kaki juga akan mengakibatkan tidak seimbangnya otot-otot di pergelangan kaki. Nggak cuma itu, Bun, keseringan pakai high heels bisa menghambat sirkulasi darah.
Selain itu, bagian lutut juga bisa nyeri karena adanya tekanan pada tumit. Semakin tinggi high heels, semakin banyak tekanan pada lutut. Bila Penggunaan high heels bisa kita ganti menjadi sepatu wedges.
Dilansir
The Pregnancy Centre,
high heels akan membuat betis ibu hamil mengencang dalam waktu lama sehingga bisa mengakibatkan kram. Jika Bunda suka banget pakai high heels, baiknya dikurangi intensitasnya selama hamil ya untuk menghindari kram. Pada saat ada keluhan sakit punggung, itu tandanya Bunda perlu mengganti alas kaki dari high heels menjadi flat shoes atau alas kaki tanpa tumit tinggi.
(rdn/rdn)