Jakarta -
Bunda, tubuh nggak lagi sakit tapi kenapa tiba-tiba
produksi ASI menurun ya? Masih keluar sih, tapi jadi nggak sebanyak sebelumnya. Apa harus beralih ke susu tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak ya, Bun?
Dilema semacam ini, sering dialami para Bunda yang nggak percaya diri dengan produksi ASI-nya. Niat hati ingin tetap memberikan ASI hingga anak berusia 2 tahun, namun apa daya produksi ASI malah menurun saat anak menginjak 1 tahun.
Duh, bingung banget ya, Bun, kalau begini. Bunda, nggak perlu khawatir ya dengan situasi tersebut. Terpenting, Bunda tetap memberikan nutrisi terbaik untuk si kecil guna mendukung tumbuh kembangnya.
Susu diketahui baik untuk segala usia, Bun, terutama anak-anak. Dengan kandungan nutrisi seperti protein, kalsium, vitamin D, dan nutrisi sehat lainnya tentunya memberikan manfaat terbaik untuk tubuh ya, Bun. Bunda bisa memilih susu pada anak sesuai kebutuhan yang diperlukan si kecil, Bun. Seperti dikatakan dokter anak dan penulis buku
What to Feed Your Baby, dr Tanya Altman, bahwa bayi di bawah 1 tahun tidak boleh
mengonsumsi susu sapi biasa, meskipun yogurt dan keju dapat diperkenalkan setelah usia 6 bulan.
Menurut dr Altman, setelah memasuki usia 1 tahun, bayi sudah bisa diperkenalkan susu sapi atau susu rendah lemak, Bun. Mengingat anak-anak di bawah usia 2 tahun membutuhkan nutrisi dan lemak sehat untuk perkembangan otak mereka, maka diperbolehkan memberi tambahan susu, seperti dikutip dari
Today.
Mengenai pemberian susu yang direkomendasikan, sebaiknya tetap susu murni dengan lemak sehat atau susu rendah lemak ya, Bun. Tapi pemberian susu dilarang untuk anak dengan riwayat keluarga memiliki penyakit jantung, kolesterol tinggi atau obesitas, atau dokter melihat bahwa anak Bunda sudah mendapatkan cukup lemak sehat dalam makanannya.
Jenis susu untuk anak satu tahun/ Foto: iStock |
"Susu menjadi suplemen setelah seorang anak melewati hari ulang tahunnya yang pertama. Sama seperti orang dewasa, anak memang tidak mengandalkan susu sebagai sumber nutrisi utama. Artinya, ketika seorang anak bertambah besar, ia harus mengonsumsi lebih banyak makanan daripada susu,"kata Dr Ong Eng Keow, seorang dokter anak di International Child and Adolescent Clinic di Mount Alvernia Hospital, dikutip dari
Straitstimes.
Soal pemberian susu, Bunda dapat memilihnya sesuai kebutuhan anak. Baik itu untuk susu formula atau susu UHT. Natalie Goh, Ahli Diet di Mount Elizabeth Novena Hospital mengatakan, mineral dan nutrisi yang ditambahkan ke susu formula sebenarnya dapat diperoleh dari makanan. Misalnya nih, Bun, zat besi dapat dipenuhi dari sumber makanan seperti daging, ikan, dan bayam. Sementara sumber DHA bisa dipenuhi dari mengonsumsi ikan.
Tapi ingat, Bun, para ahli medis mengatakan bahwa ada keadaan tertentu yang membuat balita butuh tambahan susu formula, bukan susu segar atau UHT.
Kalaupun balita memerlukan untuk mengonsumsi susu formula atau susu khusus Bun, biasanya diberikan dalam keadaan tertentu. Misalnya ketika mereka memiliki masalah medis, termasuk kekurangan zat besi, penyakit radang usus atau penyakit hati, seperti dikatakan Tan Shiling, ahli gizi di Mount Alvernia Hospital.
Menilik perbedaan antara susu segar dan UHT, dikatakan para ahli medis, sebenarnya sangatlah minim perbedaan keduanya. Pasalnya, kedua jenis susu ini dipasteurisasi dan dipanaskan untuk menghancurkan patogen dan bakteri. Perbedaannya sendiri terletak pada cara dan suhu dimana proses ini dilakukan.
"Susu segar dan UHT sama-sama direkomendasikan untuk anak-anak. Pilihannya tergantung pada preferensi selera individu dan pertimbangan praktis,"kata Dr Han Wee Meng, Kepada Bidang Nutrisi dan Diet di KK Women and Children Hospital.
Baik itu susu segar ataupun UHT, para ahli medis menekankan ke orangtua agar sebaiknya memberikan
susu full cream kepada anak-anak di bawah usia dua tahun. Pertimbangannya karena balita memiliki kebutuhan energi yang sangat tinggi dan tidak boleh mengonsumsi susu rendah lemak atau skim, kata Derrick Ong, Founder Eat Right Nutrition Colsultancy.
Jadi, lemak memang tetap diperlukan, seperti ditegaskan Dr Han. Lemak dari susu penting banget untuk mendukung perkembangan neurologis serta fungsi otak anak-anak. Namun, saat anak sudah berusia dua tahun, Bunda dapat beralih ke
susu rendah lemak sebagai susu lanjutan. Jika Bunda khawatir dengan pertumbuhan dan perkembangan si kecil, sebaiknya Bunda tetap melanjutkan pemberian susu full cream. Hal ini dikarenakan susu full cream dapat memberikan energi tambahan bagi anak-anak, Bun.
Nah, sudah ada gambaran kan mau memilih susu apa untuk si kecil? Mau
susu segar atau UHT, pilihannya ada di tangan Bunda ya. Terpenting, sesuaikan dengan selera dan kebutuhan si kecil.
(rap/rap)