Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ibu Hamil Harus Waspada Jika Mengalami Mual Muntah Berlebihan Ya

dr.Philip Agustinus Putra, Sp.OG   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Apr 2019 18:31 WIB

Bunda sedang hamil trimester pertama? Jangan anggap sepele jika mengalami mual muntah berlebihan ya.
Ilustrasi morning sickness/ Foto: iStock
Jakarta - Kehamilan tentu jadi hal menyenangkan yang ditunggu-tunggu para ayah dan bunda supaya keluarga makin lengkap ya. Saat di awal kehamilan, mual muntah jadi hal yang lumrah dialami para ibu. Tapi, ada pengecualiannya nih, Bun.

Bunda mesti waspada jika mual dan muntah berkali-kali disertai dengan turunnya berat badan lebih dari 5 persen bila dibanding saat awal hamil. Kemudian, jika Bunda mengalami ptyalisme (saliva atau air liur berlebihan), pusing, lemas, tidak bisa mengasup cairan sama sekali dan susah beraktivitas, bisa jadi Bunda mengalami Hiperemesis Gravidarum (HG).

Biasanya, dokter akan menyarankan pemeriksaan laboratorium untuk mempertegas kondisi tersebut. Hasil diagnosa Hiperemedis Gravidarum biasanya menunjukkan ditemukannya ketonuria (senyawa keton dalam urine), lalu Bunda kekurangan elektrolit dan nutrisi lainnya.


HG biasanya muncul di usia 8 - 10 minggu kehamilan dan puncaknya di usia kehamilan 11 - 13 minggu. Kebanyakan, HG membaik saat usia kehamilan 16 minggu. Namun, ada beberapa Bunda yang mengeluh mual sampai di atas usia kehamilan 20 minggu. HG erat kaitannya dengan tingginya hormon Human chorionic gonadotropin (hCG), di mana kadar hormon tersebut tinggi di trimester 1.

Kadar hormon estrogen yang tinggi di kehamilan juga bisa menyebabkan mual dan muntah. Hormon progesteron juga bisa berperan terhadap mual dan muntah di kehamilan, karena progesteron membuat pergerakan usus menjadi lambat. Jika kehamilan pertama ibu mengalami HG, di kehamilan ke-2 risiko mengalami HG lebih besar dibanding ibu hamil yang tidak punya riwayat HG.

Ilustrasi mual muntah saat hamil (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah mengenai pencegahan HG. Ketika seorang ibu dinyatakan HG, biasanya dokter menyarankan untuk mengonsumsi vitamin B6 dan jahe, karena aman untuk ibu hamil. Jahe terbukti secara ilmiah membantu mengurangi rasa mual. Selain itu, sementara ibu hamil disarankan menghindari makanan berlemak, berminyak, pedas, maupun asam.


Nah, karena selera makan ibu hamil akan berubah selama kehamilan, terutama sewaktu mengalami mual dan muntah, saran saya untuk para suami adalah senantiasa support istri. Lalu, sama-sama cari tahu makanan apa yang bisa diterima selama HG terjadi.

Berita baiknya adalah pada dasarnya HG tidak berpengaruh terhadap kemungkinan adanya kelainan atau cacat bawaan. Namun, jika HG disertai ketonuria, defisiensi elektrolit dan dehidrasi parah, itu bisa berbahaya untuk ibu hamil karena berisiko membahayakan janin sebab tidak ada asupan sama sekali yang masuk ke tubuh ibu.

*dr.Philip Agustinus Putra Sp.OG adalah dokter spesialis kandungan dan kebidanan di Mayapada Hospital Tangerang. (rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda