Jakarta -
Setiap persalinan ibu pasti memiliki cerita yang unik. Bahkan ada juga yang mengalami drama dengan suami. Hal serupa dialami
Tya Ariestya saat melahirkan anak keduanya, Muhammad Kalundra Ratinggang.
Aktris sekaligus Duta Taekwondo Indonesia itu, mengaku meski prosesnya lancar, namun tetap ada dramanya. Tya dan suaminya, Irfan Ratinggang sudah merencanakan untuk melahirkan lewat operasi caesar tanggal 1 Mei. Nyatanya, kontraksi terjadi sehari sebelumnya, Bun
"Proses alhamdulillah lancar, tapi ada dramanya. Walaupun kita sudah merencanakan untuk operasi caesar tanggal 1 Mei, ternyata di tanggal 30 April aku harus kontraksi. Subuh sudah kontraksi, aku hubungi dokter, 'Dok kayaknya ada kontraksi 5 menit sekali,'" kata Tya Ariestya saat ditemui di RSU Bunda Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/4/2019).
Tya melanjutkan, dokter memintanya ke IGD dan kalau bisa dipercepat
lahirannya. Ternyata sampai di RS, karena belum siap, Tya mengalami kontraksi dahulu selama tujuh jam.
"Dramanya itu kalau dulu kan kita tinggal dekat banget di Manggarai, jadi tinggal seberang lima menit
nyampe. Kalau ini dari rumah sudah kontraksi, terus rumahnya jauh banget tuh dari Cirendeu ke Menteng. Ayah juga baru pulang kerja jam 4 subuh, sementara aku kontraksi jam setengah lima subuh. Terus aku dilema, mau ngebangunin kasihan, mau nyetir sendiri juga enggak mungkin," sambungnya.
Tya Ariestya sempat sebal dengan Irfan karena waktu kontraksi lima menit, ia malah disuruh bersabar dan menunggu.
"Dia (suami) juga kayak, 'Ya sudah besok saja lah ya kan masih tanggal satu juga'. Terus aku bilang, 'Ini sudah lima menit sekali kontraksi, kalau aku brojol di sini bagaimana?'. Terus akhirnya panik panik, Ayah sambil nyetir panik, tapi aku bisa kontrol kontraksinya. Ingat kata-kata dokter, enggak ada flek dan ketuban pecah jadi aman. Kita masih bisa meng-
handle ketakutan kita. Sampai rumah sakit, kontraksi penuh," ujar Tya.
 Tya Ariestya menunjukkan foto anak keduanya, Muhammad Kalundra Ratinggang/ Foto: Asri Ediyati |
Tya juga mengacungkan jempol pada ibu-ibu yang berhasil melahirkan normal dari pembukaan awal sampai lengkap. Lalu, di kesempatan yang sama, dokter kandungan Tya Ariestya, dr.Aryando Pradana, Sp.OG, menjelaskan bedanya proses lahiran Tya yang pertama dan kedua
"Beda sama yang dahulu, waktu lahiran Kanaka posisi ketubannya sudah pecah. Ini ketubannya belum pecah, jadi masih penasaran dievaluasi, tahunya beberapa jam kemudian ketubannya pecah," kata Nando, panggilan akrabnya.
Saat ketuban pecah, posisi bayinya masih seperti Kanaka waktu dahulu, kepalanya masih jauh di atas, ada lilitan, dan ada luka caesar yang dulu juga jadi kita putuskan untuk
lahiran caesar
"Bayinya juga besar, pas ngeluarin kok enggak keluar-keluar dok? Ini bayinya besar banget, tapi dokterku hebat banget, jadi jahitan caesarku cuma kecil padahal bayinya besar. Kalundra itu beratnya 3,568. Waktu operasi cukup tegang, proses lahirannya enggak terlalu lama, cuma kontraksinya yang lama. Sampai nangis juga," kata Tya.
Nando juga menambahkan berat bayi Kalundra tergolong normal karena di Indonesia rata-rata berat bayi 3 kg- 3,5 kg. Tya mengaku lahiran kali ini lebih matang ketimbang persalinannya yang pertama. Waktu saat Kanaka lahir usianya masih 35 minggu, sedangkan Kalundra, seminggu sebelum hari perkiraan lahir, ia sudah layak lahir.
"Kalau Kanaka pakai pematang paru juga karena belum cukup usia, kalau yang ini sudah siap lahir dari seminggu lalu," kenang Tya.
Sekali lagi, selamat ya Bunda
Tya!
[Gambas:Video 20detik]
(aci/som)