Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Fakta-fakta Tuberkulosis pada Ibu Hamil yang Perlu Bunda Tahu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 11 May 2019 03:01 WIB

Tuberkulosis atau TB juga bisa dialami ibu hamil. Ketika ini terjadi, apa yang mesti dilakukan?
Ibu hamil tuberkulosis/ Foto: istock
Jakarta - Berbagai kondisi bisa terjadi saat hamil, Bun. Salah satunya tertular penyakit dari kuman atau bakteri. Salah satunya TB atau tuberkulosis.

TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis yang dapat menular melalui percikan dahak. Saat hamil mudah terjadi penurunan imunitas. Pada kondisi ini, perkembangan kuman TB dapat membahayakan ibu dan janin.

"Kalau si ibu sudah punya kuman dalam tubuhnya, kemudian dia hamil dan sistem imunnya turun, kuman TB bisa aktif dan berkembang dalam tubuh," kata Dr.dr.Erlina Burhan, MSc, SpP(K), dokter spesialis paru dan pakar TB, dalam acara 'Edukasi Media Mengenai Penyakit Tuberkulosis bersama Johnson & Johnson' di MTC Room, K-Link Tower, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Sebaiknya ibu menjaga kondisi tubuh dengan baik saat hamil, Bun. Erlina menyarankan ibu hamil mengonsumsi makanan bergizi agar imunitas meningkat.

"Tujuannya ibu makan bergizi bukan hanya untuk bayi, tapi juga untuk ibunya sendiri," ujar Erlina.


Ibu hamil batukIbu hamil batuk/ Foto: istock

Pengobatan yang diberikan pada ibu hamil positif TB juga sama pada penanganan pasien TB pada umumnya, Bun. Perbedaannya adalah tidak diberikan obat suntik jenis streptomisin.

"Pengobatannya sama, bedanya ibu hamil enggak boleh diberikan obat suntik streptomisin. Sebab, obat itu bisa menimbulkan efek samping berupa risiko berkurangnya pendengaran atau tuli pada bayinya," papar Erlina.

Lebih lanjut, Erlina mengimbau ibu hamil yang positif TB untuk terus melanjutkan pengobatan. Soalnya, kalau kuman menyebar pasti ga akan berdampak buruk pada bayi.

"Kalau ibu hamil ada kuman TB dan dia tidak dapat pengobatan, secara teori kuman tersebut bisa berpindah ke bayi melalui plasenta. Meski kejadiannya jarang, biasanya bayi akan mengalami berat badan lahir rendah (BBLR)," kata Erlina.


Bila Bunda positif TB saat hamil, sebaiknya segera sampaikan kondisi ini ke dokter kandungan Bunda ya. Penting juga untuk Bunda tahu, obat minum TB harus dikonsumsi dan tidak boleh dihentikan sembarangan pemberiannya.

"Obat TB tidak boleh distop. Obat ini tidak bahaya bagi ibu dan janin. Tapi, harus selalu konsultasi ke dokter obgyn," tutup Erlina.



(ank/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda