Jakarta -
KelebihanÂ
air ketuban atau disebut polihidramnion rupanya dapat membahayakan, baik bagi janin maupun sang ibu. Apa saja dampaknya? Simak paparan ahli berikut, Bun.
Dikatakan Chaunie Brusie, BSN, seorang perawat yang berpengalaman dalam persalinan dan perawatan kritis di Michigan, risiko atau dampak polihidramnion akan bervariasi berdasarkan seberapa jauh kehamilan dan seberapa parah kondisinya.
"Secara umum, semakin parah polihidramnion, semakin tinggi risiko komplikasi selama kehamilan atau persalinan," jelas Brusie, dilansir
Health Line.
Brusie pun mengungkapkan, dampak polihidramnion yang lebih lanjut bisa menyebabkan meningkatnya risiko bayi sungsang, karena dengan lebih banyak cairan, bayi bisa mengalami kesulitan untuk menundukkan kepala. Meningkatnya risiko prolaps tali pusar, yaitu saat tali pusar keluar dari rahim dan masuk ke dalam vagina sebelum melahirkan. Serta meningkatnya risiko komplikasi perdarahan setelah persalinan.
"Jika dokter Anda mencurigai polihidramnion, hal pertama yang akan mereka lakukan adalah melakukan tes tambahan untuk memastikan tidak ada yang salah dengan bayi Anda," tuturnya.
 Ilustrasi kelebihan air ketuban/ Foto: iStock |
Kata Brusie, polihidramnion ringan hingga sedang mungkin tidak memerlukan perawatan tambahan selain pemantauan. Hanya dalam kasus parah akan dipertimbangkan pengobatan, termasuk pengeringan cairan ketuban.
"Jika Anda menerima diagnosis tersebut, pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda, dan menimbang pro dan kontra untuk menentukan jalan persalinan terbaik," jelasnya.
Pernyataan Brusie ini diperkuat dengan ulasan
Medical News Today, bahwa kelebihan air ketuban bisa berdampak pada bayi maupun sang ibu. Untuk sang ibu, di antara dampaknya yakni persalinan jadi lebih lama, kontraksi prematur yang menyebabkan kelahiran prematur, pemisahan prematur plasenta dari dinding rahim, air ketuban pecah dini, ibu sulit bernapas, perdarahan tidak terkendali setelah persalinan.
Sedangkan pada bayi bisa menyebabkan kelainan bawaan atau cacat lahir, ukuran atau posisi abnormal yang menyebabkan kesulitan posisi
persalinan, posisi tali pusar jadi tidak tepat yang bisa membuat tali pusar terperangkap pada janin, dan mengakibatkan pasokan oksigen berkurang. Kondisi ini lebih berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian.
Simak juga yuk, Bun, cerita Joanna Alexandra membesarkan putri bungsunya yang berkebutuhan khusus, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/muf)