Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Tanda Air Ketuban Pecah, Sering BAK hingga Kram Perut

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 26 Feb 2021 11:02 WIB

A portrait of pregnant young woman indoors at home, feeling tired.
7 Tanda Air Ketuban Pecah, Sering BAK hingga Kram Perut/ Foto: iStock

Air ketuban pecah kerap menjadi pertanda wanita segera melahirkan. Inilah sebabnya, tak sedikit wanita hamil sering panik saat melihat air rembesan yang menyerupai cairan ketuban.

Air ketuban menjadi bantalan bayi yang mengatur suhu rahim, Bunda. Selain itu, cairan ini juga membantu perkembangan janin lho.

"Selama kehamilan, bayi tumbuh di dalam rahim dan berada di dalam kantung berisi cairan ketuban," kata Ressler, M.D., ahli endokrinologi reproduksi di RMA of Connecticut, dikutip dari Parents.

Banner suami diPHKFoto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Sebelum melahirkan, selaput kantung ketuban akan pecah dan cairan akan keluar dari vagina. Meski menjadi tanda melahirkan, hanya sekitar 15 hingga 20 persen wanita mengalami ketuban pecah sebelum persalinan, Bunda.

Air ketuban pecah bisa ditandai dengan beberapa kondisi medis. Melansir dari beberapa sumber, berikut 7 air ketuban pecah yang perlu Bunda tahu:

1. Terjadi infeksi

Infeksi di vagina, leher rahim, ginjal, atau kandung kemih, dapat membuat air ketuban pecah. Kondisi ini bisa membahayakan ibu dan bayinya lho, Bunda.

Jika Bunda merasakan demam, gejala seperti flu, atau sakit punggung, sebaiknya segera ke dokter ya. Ketuban pecah disertai munculnya gejala tersebut bisa disebabkan infeksi.

2. Sering buang air kecil

Mendekati waktu persalinan, tubuh akan melepaskan prostaglandin untuk membantu proses melahirkan. Hormon ini dapat merangsang usus secara berlebihan dan membuat ibu hamil sering buang air kecil.

3. Kram perut

Perut mungkin akan terasa kencang saat air ketuban pecah. Sakit ini mirip seperti kram perut yang dirasakan wanita ketika menstruasi, Bunda.

4. Merasakan tekanan dan mendengar suara letupan

Beberapa ibu hamil akan merasakan tekanan saat ketuban mereka pecah. Sementara yang lain akan mendengar suara letupan yang diikuti dengan kebocoran. Kondisi ini umumnya tidak menyakitkan, namun kontraksi bisa meningkat setelah air ketuban pecah.

Simak tiga tanda air ketuban pecah lainnya di halaman berikutnya, Bunda.

Simak juga tips dan persiapan melahirkan normal, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


INKONTINENSIA URIN HINGGA KEPUTIHAN

Pregnant woman

7 Tanda Air Ketuban Pecah, Sering BAK hingga Kram Perut/ Foto: iStock

Tanda air ketuban pecah

5. Mengeluarkan cairan tidak berbau

Secara umum, air ketuban tidak berbau. Namun, beberapa wanita sering mencium bau air mani atau klorin pada air ketubannya. Warna air ketuban juga umumnya bening atau merah muda.

6. Inkontinensia urin

Menjelang akhir kehamilan, tekanan berlebih pada kandung kemih dapat menyebabkan inkontinensia urin. Tekanan bisa terjadi karena aktivitas seperti batuk atau tertawa, Bunda.

Urine yang keluar tidak bisa disamakan dengan air ketuban pecah ya. Bau urine dan air ketuban berbeda. Jika cairan tidak berbau, artinya itu adalah air ketuban yang pecah.

7. Keputihan

Keputihan meningkat selama kehamilan adalah kondisi yang normal. Tetapi, jika keputihan terlihat seperti berserat dan berwarna bening, Bunda perlu waspada air ketuban pecah.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda