Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Alat Kontrasepsi Bikin Salah Persepsi, Simak Kata Ahli

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Jumat, 27 Sep 2019 17:45 WIB

Terbatasnya pengetahuan tentang kontrasepsi kadang menimbulkan kesalahpahaman, serta kerap jadi hambatan bagi suami istri baru.
Alat Kontrasepsi Bikin Salah Persepsi, Simak Kata Ahli /Foto: iStock
Jakarta - Menikah, hamil, dan memiliki anak, tentu harus melalui perencanaan, Bun. Salah satu bentuk perencanaan keluarga yang bisa dilakukan terkait kehamilan adalah penggunaan alat kontrasepsi.

Dikatakan dr.Boy Abidin, Sp.OG(K), perencanaan keluarga dapat dilakukan dengan mengendalikan kehamilan menggunakan alat kontrasepsi. Namun, terbatasnya pengetahuan tentang kontrasepsi ini kadang menimbulkan kesalahpahaman dan kerap jadi hambatan.

"Banyak ibu milenial yang takut menggunakan pil kontrasepsi hormonal karena dapat menyebabkan ketidaksuburan rahim atau istilahnya 'kering rahim', menyebabkan berat badan bertambah, bahkan kanker. Kenyataannya itu tidak benar, itu mitos." jelas Boy, dalam talk show 'The Power of Options' di Hotel Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Kata Boy, menggunakan kontrasepsi bisa membuat pasangan mempersiapkan kehamilan lebih matang. Sehingga, mereka memperoleh kesempatan lebih luas untuk memperdayakan diri dalam segi pendidikan, sosial, dan ekonomi.

"Pil kontrasepsi modern memiliki tingkat efektivitas proteksi kehamilan sebesar 98 - 99 persen," kata Boy.

"Saat ini, ada pil kontrasepsi modern yang mengandung drospirenone 3 mg dan Ethinylestradiol 0,03 mg, yang memiliki manfaat tambahan non kontrasepsi seperti mempertahankan berat tubuh, mengurangi rasa sakit menstruasi, dan tak menyebabkan jerawat," sambungnya.

Alat Kontrasepsi Bikin Salah Persepsi, Simak Kata AhliFoto: iStock


Menyambung Boy, dalam kesempatan yang sama, Anna Surti Ariani, S.Psi M.Si, Psikolog, mengatakan, kehamilan yang tidak direncanakan bisa menimbulkan berbagai risiko untuk ibu dan anak. Salah satunya, rasa penolakan yang tidak disadari. Ibu pun bisa mengalami stres tinggi selama hamil.

"Kondisi seperti itu pastinya membuat tumbuh kembang janin terhambat. Setelah lahir juga attachment antara ibu dan bayi akan kurang optimal, sehingga tumbuh kembang psikologisnya pun bermasalah," jelas Anna.

Sebaliknya, jika kehamilan direncanakan, ibu bisa mengembangkan dirinya dan keluarga secara optimal. Anak yang dilahirkan juga dapat perhatian lebih sehingga perkembangannya baik.

"Itulah pentingnya penggunaan alat kontrasepsi, agar orang tua dapat merencanakan kapan mereka akan memiliki anak. Ibu pun jadi punya waktu untuk mengembangkan dirinya," tuturnya.

Simak pula soal pil KB bikin gemuk, mitos atau fakta ya?

[Gambas:Video 20detik]

(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda