Jakarta -
Akhirnya,
Kartika Putri sukses melahirkan di rumah dengan bantuan bidan pada Jumat (18/10/2019). Dikatakan Kartika Putri, proses melahirkannya jangan sampai dicontoh orang-orang. Ini karena ia memilih di rumah memang berdasarkan keyakinannya sendiri.
"Dari awal bilang dulu kalau di rumah sakit enggak mau berisik, maunya didampingi, enggak mau diinduksi, enggak mau diberi epidural, enggak mau caesar," ujar Kartika kepada detikcom.
Kartika sendiri memiliki cerita bagaimana sampai akhirnya yakin untuk melahirkan sendiri di rumahnya. Padahal sebelumnya Kartika sempat merasa takut kehamilannya bermasalah setelah sakit cacar di usia kehamilannya tiga bulan. Ia meyakinkan diri dengan menonton
YouTube, ketika gajah dan jerapah melahirkan.
"Berulang kali aku menyakinkan diri untuk bisa nih lahiran sendiri di rumah sampai aku nonton YouTube bagaimana gajah melahirkan, jerapah melahirkan sampai akhirnya aku yakin aku bisa melahirkan juga di rumah aku sendiri," kata Kartika Putri.
Kartika juga berulang kali memastikan keadaan calon bayinya baik-baik saja. Ia sampai tak mengizinkan bidannya pulang dahulu. Ia takut langsung melahirkan secara spontan tanpa ada bantuan.
"Keputusan aku lahiran di rumah itu sama sekali tidak ada yang tahu termasuk Habib. Aku juga memutuskan itu setelah berulang kali ngecek semuanya baik-baik," ungkap Kartika.
Padahal Habib Usman sudah menyiapkan segala sesuatunya. Mulai dari dokter hingga rumah sakit tempat bersalin, suaminya sudah persiapkan sejak lama.
Sementara itu, ada yang menarik sebelum
Kartika Putri melahirkan di rumah. Istri Habib Usman itu mengaku mengalami kontraksi di atas karpet. Hal ini ia ungkapkan saat jumpa pers di kediamannya, kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Senin (21/10/2019).
 Kartika Putri dan Habib Usman/ Foto: Instagram @kartikaputriworld |
Ia merasa melahirkan di rumah begitu nyaman, bisa kontraksi di karpet. Bisa bawa camilan meski enggak termakan, dan Kartika Putri bisa pindah-pindah ke mana saja, di sudut rumahnya. Ia merasa benar-benar ingin relaks saat melahirkan.
"Pas kontraksi enggak tau harus ngapain. Aku mikir di rumah sakit enggak bisa serelaks itu. Pilihan aku tepat nyaman di rumah sendiri," kata Kartika Putri.
Soal kontraksi, dikutip dari buku Dahsyatnya Hamil Sehat dan Normal karya dr.Fredrico Patria, SpOG, fase persiapan ini yang paling lama prosesnya. Bisa berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
"Fase ini ditandai dengan terjadinya pembukaan pada mulut rahim hingga mencapai 3 cm, dan terjadinya penipisan leher rahim," tulis Fredrico.
Kontraksi ini akan berlangsung selama 30 - 50 detik dengan jarak 5 - 20 menit. Semakin bertambahnya pembukaan leher rahim, kontraksi akan semakin sering.
Dalam fase ini, Bunda akan mengalami gejala sebagai berikut;
- Sakit punggung
- Kejang pada perut seperti saat menstruasi
- Gangguan pencernaan
- Perasaan hangat di perut
- Keluarnya lendir bercampur bercak darah dari vagina. Ini terjadi karena sumbatan lendir yang selama ini melindungi rahim, akan terlepas
- Kemungkinan ketuban pecah
Nah, untuk
kontraksi, ada dua fase lagi, Bunda. Lebih lengkapnya bisa baca di
sini.
Simak juga pijat oksitosin untuk melancarkan ASI melalui video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(aci/som)