sign up SIGN UP search

kehamilan

Nyeri Perut Parah, Ternyata Nenek Ini Tak Tahu Hamil 15 Tahun

Radian Nyi Sukmasari   |   Haibunda Selasa, 12 Nov 2019 09:01 WIB
Awalnya, wanita ini mengaku perutnya nyeri parah. Siapa sangka, ada janin mati di perutnya yang sudah ada sejak 15 tahun lalu. caption
Jakarta - Seorang wanita di Khartoum, Sudan, awalnya mengaku merasa nyeri parah di perutnya. Enggak cuma itu, perutnya membengkak dan bikin keadaan makin parah. Setelah dicek dokter, ternyata ada janin mati di rahimnya.

Setelah menjalani pemeriksaan USG dan CT Scan, dokter menyatakan di perut wanita 60 tahun itu ada janin mati yang diperkirakan sudah bersemayam di perut si wanita selama 15 tahun. Ya, dokter bilang seharusnya janin itu dilahirkan 15 tahun lalu.

"Menimbang usia dan ukuran massa-nya, awalnya peluang massa itu bisa diambil sedikit. Tapi, setelah dicek lebih lanjut, bayi itu dikelilingi massa tebal dan tidak ada sel karsinoma (sel ganas) atau fibrosisi (penebalan atau jaringan parut di jaringak ikat) yang berhubungan dengan bayi," papar salah satu dokter yang menangani dilansir World of Buzz.


Akhirnya, si nenek berhasil menjalani operasi pengangkatan bayinya. Apa yang dialami nenek ini disebut dengan lithopedion atau kehamilan ektopik terkalsifikasi. Kondisi ini terjadi ketika janin meninggal selama kehamilan tapi terlalu besar bagi tubuh untuk menyerapnya.

Lithopedion adalah istilah yang merujuk pada kehamilan ektopik yang berubah menjadi kematian atau kalsifikasi (berubah jadi keras) janin. Kejadian ini jarang terjadi. Persentasenya 0,3 - 0 persen dari total kehamilan. Sampai saat ini dilaporkan ada 300 kasus lithopedion.

Nyeri Perut Parah, Ternyata Nenek Ini Tak Tahu Hamil 15 TahunNyeri Perut Parah, Ternyata Nenek Ini Tak Tahu Hamil 15 Tahun/ Foto: iStock
Banyak kasus lithopedion dikaitkan dengan kasus skeletonisasi atau berkumpulnya fragmen tulang janin yang berkerut di daerah panggul saat janin diangkat. Dengan kata lain, lithopedion yang terjadi dengan sendirinya amat jarang terjadi.

"Tapi harusnya fenomena ini bisa berkurang atau dicegah dengan adanya cek prenatal yang dilakukan ibu hamil, misalnya dengan USG untuk melihat kondisi janin," kata Daniel Ramos-Andrade dari divisi Medical Imaging di University Hospital of Coimbra, Portugal, mengutip Science Direct. (rdn/rdn)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Menanti kelahiran Si Kecil dengan arti nama bayi yang pas untuknya nanti hanya di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ikuti perkembangan kehamilan Bunda setiap minggunya di Aplikasi HaiBunda yuk, Bun!