Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Benarkan Radang Panggul Bikin Susah Hamil? Tandai Gejalanya Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 12 Oct 2021 09:30 WIB

Kehamilan
Ilustrasi Gejala Radang Panggul/ Foto: iStock

Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) berisiko dialami Bunda di usia subur. Penyakit ini sering ditandai dengan nyeri pada daerah panggul hingga perut bagian bawah, Bunda.

Dalam situs resminya, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menjelaskan bahwa radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita yang terjadi ketika bakteri masuk dari vagina ke dalam rahim, ovarium, atau tuba falopi.

"Bakteri ini dapat menyebabkan abses di tuba falopi atau ovarium. Masalah jangka panjang dapat terjadi bila radang panggul tidak segera diobati," tulis ACOG.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 1 dari 8 wanita dengan riwayat penyakit ini bisa kesulitan untuk hamil. Penyebab paling umum infertilitas adalah saluran tuba yang tersumbat.

Saluran biasanya akan tersumbat karena perlengketan yang disebabkan peradangan. Penyumbatan ini biasanya lebih sering ditemukan di dekat ovarium, Bunda.

"Ketika penyumbatan berada di dekat ovarium, lebih sulit untuk diobati dengan pembedahan," kata Perawat Rachel Gurevich, RN, dilansir Very Well Family.

Radang panggul bisa menyebabkan kehamilan ektopik

Radang panggul umumnya diidap wanita yang aktif secara seksual, Bunda. Mengutip buku Promil Tanpa Galau karya Teman Bumil, penyakit ini disebabkan oleh bakteri dari infeksi menular seksual yang menyebar ke organ reproduksi wanita.

Jika tidak segera ditangani, radang panggul bisa menyebabkan nyeri panggul kronis dan kehamilan ektopik lho. Gejala yang dialami saat terkena penyakit ini adalah nyeri di daerah panggul, nyeri perut bagian bawah, nyeri saat buang air kecil, dan nyeri saat berhubungan seksual.

Radang panggul yang berulang bisa membuat kondisi organ reproduksi rentan terhadap bakteri. Bunda yang mengalami kondisi ini harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar terhindari dari infeksi berulang.

Lalu pengobatan apa yang harus dijalani untuk radang panggul ya, Bunda. Baca halaman berikutnya.

Simak juga cerita Derby Romero soal kabar kehamilan pertama istrinya, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PENANGANAN RADANG PANGGUL

Cropped shot of a young woman taking a pregnancy test

Ilustrasi Tes Kehamilan/ Foto: iStock

Infeksi berulang pada kondisi radang panggul, terutama di tuba falopi, dapat mengakibatkan terjadinya kehamilan ektopik. Infeksi ini bisa menyebabkan luka da menyempitnya tuba falopi hingga sel telur tersangkut, kemudian berkembang di dalam tuba falopi.

"Jika kehamilan ektopik terus berlanjut, maka bisa terjadi robekan di tuba dan pendarahan yang mengancam nyawa," kata Teman Bumil.

Selain itu, komplikasi kehamilan seperti keguguran, lahir prematur, dan kematian janin juga dapat terjadi bila pengobatan tidak dilanjutkan sampai tuntas.

Radang panggul biasanya diobati dengan antibiotik, Bunda. ACOG menjelaskan bahwa pengobatan dengan antibiotik biasanya dapat menghilangkan infeksi. Selain diminum, antibiotik bisa diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah.

Terkadang gejala radang panggul akan hilang sebelum infeksi sembuh. Saat ini terjadi, Bunda tidak boleh menghentikan pengobatan yang sudah diresepkan dokter ya.

Selama menjalani pengobatan, Bunda juga akan diminta tidak melakukan hubungan seksual dulu dengan Ayah. Pasangan ternyata bisa berisiko mengalami infeksi karena bakteri yang sama lho. Untuk itu, saat memeriksakan ke dokter, Bunda sebaiknya mengajak serta Ayah untuk mengetahui kondisinya.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda