
kehamilan
Mengenal Kehamilan Ektopik Terganggu, Ketahui juga Beragam Gejalanya
HaiBunda
Jumat, 07 Oct 2022 21:55 WIB

Pernahkah Bunda mendengar tentang kondisi kehamilan ektopik terganggu (KET)? Selama ini yang paling sering terdengar adalah kehamilan ektopik saja, yakni kehamilan yang sering dikenal sebagai 'hamil anggur'.Â
Kehamilan ektopik ini terjadi ketika pembuahan terjadi luar rahim. Sedangkan kehamilan ektopik terganggu lebih kondisi yang dapat menyebabkan kematian akibat mengalami gangguan dari kehamilan ektopik. Misalnya saja tuba pecah (ruptur) yang dapat mengancam jiwa sehingga harus segera dibedah.
Jika pada kehamilan ektopik tersebut terjadi kegawatdaruratan seperti pendarahan hebat, itu termasuk kehamilan ektopik terganggu. Apabila pendarahan tidak dihentikan, tubuh tentu akan kehilangan banyak darah (syok hemoragik) dan kemungkinan meningkatkan kematian.
Kehamilan ektopik terganggu
Monique Rainford, MD, dokter spesialis kebidanan-ginekologi bersertifikat, mengatakan kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi berimplantasi di luar rahim, biasanya di tuba fallopi, tetapi dapat juga berimplantasi di ovarium, rongga perut, atau leher rahim.Â
"Kehamilan ektopik adalah kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan permanen dan kematian jika tidak ditangani. Sangat penting untuk mengetahui gejala dan mencari perawatan darurat jika dicurigai kehamilan ektopik," jelas Rainford dilansir dari Verywellfamily.
Kehamilan ektopik dapat mengalami abortus atau ruptur pada dinding tuba. Nah, kondisi inilah disebut sebagai kehamilan ektopik terganggu atau KET.
Menurutnya, sebenarnya kehamilan ektopik itu keadaan darurat medis tanpa menyebutkan apakah yang dimaksud itu KET. Namun Bunda harus segera menghubungi perawatan darurat jika mengalami salah satu dari tanda-tanda awal ini:
- Nyeri panggul dan perut yang parah
- Pendarahan vagina
- Sakit bahu
- Merasa pusing atau pusing, atau pingsan
"Jika tidak diobati, kehamilan ektopik dapat menyebabkan tuba fallopi pecah, menyebabkan perdarahan hebat. Kondisi ini mengancam jiwa," ujarnya.
Dalam laman WebMD, Traci C. Johnson (Coleman), dokter kandungan-ginekologi di Snellville, mengatakan selama kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi ini terbungkus dalam struktur yang dapat tumbuh selama beberapa minggu di luar rahim. Tapi, kehamilan ektopik ini dapat mengalami gangguan jika struktur itu pecah yang biasanya terjadi antara 6-16 minggu.
"Inilah yang dapat menyebabkan pendarahan hebat. Jika diobati sebelum pecah, jarang menyebabkan kematian," kata Johnson.
Jika strukturnya pecah, dapat merusak tuba fallopi tempat ia menempel. Dokter mungkin saja akan mengangkat tuba fallopi selama operasi.
Apa Bunda yang mengalami kehamilan ektopik terganggu ini masih dapat hamil? Klik penjelasannya di halaman berikutnya.Â
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang tips mencegah kehamilan ektopik:
USAI KEHAMILAN EKTOPIK BISA HAMIL LAGI?
Mengenal Kehamilan Ektopik Terganggu, Ketahui juga Beragam Gejalanya/Foto: Getty Images/staticnak1983
Wanita itu memiliki dua saluran tuba (tuba fallopi). Jika saluran tuba lain sehat, seharusnya Bunda masih bisa hamil. Tapi jika saluran tuba yang lain rusak atau tidak ada, Bunda kemungkinan memiliki masalah kesuburan.
Ketika tuba fallopi berisiko atau pecah, diperlukan pembedahan. Operasi darurat untuk kehamilan ektopik tujuannya menyelamatkan nyawa.
Itu bisa dilakukan dengan laparoskopi atau melalui sayatan perut yang kecil, bukan yang besar. Kamera kecil dengan lampu dimasukkan sehingga ahli bedah dapat melihat area yang membutuhkan perawatan. Dokter akan melihat tergantung pada kondisi tuba fallopi.
Peluang kehamilan setelah alami KET
Apabila Bunda berencana hamil lagi, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang faktor risiko potensial yang mungkin berperan.
Kebanyakan orang yang mengalami kehamilan ektopik akan memiliki kehamilan normal, tetapi penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan untuk menunggu beberapa bulan.
"Menunggu dapat memberi waktu bagi tuba fallopi untuk sembuh, dan mengurangi kemungkinan kehamilan ektopik lainnya," kata Rainford.
Karena ada dua saluran tuba, sel telur yang telah dibuahi dapat berjalan melalui saluran yang tidak terpengaruh ke rahim. Fertilisasi in vitro (IVF) juga merupakan pilihan jika Bunda mengalami kesulitan hamil setelah kehamilan ektopik.
Apa kehamilan ektopik bisa berulang? Risiko mengalami kehamilan ektopik lagi, lanjut Rainford, antara 5 dan 25 persen dan tidak terpengaruh perawatan sebelumnya.
Sering kali, penyebab kehamilan ektopik itu karena tuba fallopi tidak berbentuk atau meradang. Alasan lainnya yakni ketidakseimbangan hormon atau sel telur yang dibuahi tidak berkembang dengan baik.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
4 Cara Mencegah Kehamilan Ektopik Terulang Kembali

Kehamilan
Bila Pernah Mengalami Kehamilan Ektopik, Bagaimana Peluang Bunda untuk Hamil Lagi?

Kehamilan
Apa Itu Kehamilan Ektopik: Penyebab, Faktor Pendorong & Cara Pengobatan

Kehamilan
Benarkan Radang Panggul Bikin Susah Hamil? Tandai Gejalanya Bun

Kehamilan
Mengenal Ektopik, Hamil di Luar Rahim yang Bisa Sebabkan Perdarahan


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Clarissa Tanoesoedibjo Liburan ke Jepang saat Hamil, Nikmati Beragam Kuliner Lezat
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda