Jakarta -
Eating disorder atau gangguan makan ternyata membawa dampak buruk untuk ibu hamil. Sebuah studi yang dilakukan oleh Karolinska Institute dan diterbitkan oleh
JAMA Psychiatry menyarankan, calon ibu yang memiliki gangguan makan hingga 70 persen berpeluang melahirkan bayi prematur.
Penelitian tersebut melibatkan 1,2 juta ibu. Para peneliti juga mencapai kesimpulan bahwa anak-anak yang lahir dari wanita seperti itu juga cenderung memiliki mikrosefali, suatu kondisi yang berhubungan dengan lingkar kepala bayi kecil.
Melansir dari
News 18, disebutkan bahwa kekurangan nutrisi dan hormon stres yang berkaitan dengan gangguan makan bisa menjadi penyebab masalah pertumbuhan bayi. Penulis penelitian berpendapat bahwa wanita hamil yang mengalami anoreksia dan bulimia harus melakukan kontrol kesehatan lebih sering sampai melahirkan.
Studi ini mengamati 2.800 wanita hamil dengan anoreksia, 1.400 wanita hamil dengan bulimia, dan 3.400 orang dengan gangguan makan. Hingga akhirnya didapat kesimpulan bahwa semua jenis gangguan makan menyebabkan peningkatan risiko kelahiran prematur, mikrosefali, serta mual dan muntah ekstrem selama kehamilan.
"Wanita dengan gangguan makan berisiko tinggi alami masalah selama kehamilan, dan membutuhkan perawatan untuk mengidentifikasi gangguan makan itu," terang wakil penulis penelitian, Dr Angela Mantel.
 Bahaya gangguan makan ibu hamil/Foto: iStock |
Risiko kelahiran prematur untuk wanita anoreksia mencapai 60 persen. Sementara itu, wanita dengan bulimia bisa berpeluang 30 persen melahirkan bayi prematur. Sedangkan wanita yang alami gangguan makan seperti
unspecified eating disorder, berpeluang 40 persen lahirkan bayi prematur.
Mereka juga menemukan bahwa wanita yang alami gangguan makan berpeluang 70 persen mengalami risiko kelahiran prematur ekstrem. Para peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa anoreksia dapat menyebabkan risiko dua kali lipat melahirkan bayi prematur dengan mikrosefali dan risiko anemia dua kali lebih tinggi pada wanita anorekasi aktif dan endos.
Menurut laporan itu, orang dengan anoreksia aktif juga menyebabkan peningkatan risiko pendarahan antepartum. Para peneliti mengungkapkan bahwa mereka juga berkemungkinan akan berjuang lebih untuk melawan gangguan makan saat hamil.
"Ini adalah masalah yang sangat kompleks. Wanita-wanita ini menderita. Dan saya pikir, ini adalah salah satu bidang yang paling sulit untung diobati," terang Dr. Dorothy Smok, dokter spesialis Obgyn di Colombia University Medical Center, dikutip dari
Insider.
Nah, untuk itulah para Bunda disarankan untuk menjaga kesehatan selama hamil. Serta berjuang melawan bulimia dan gangguan makan demi kesehatan janin dalam kandungan. Tetap semangat ya, Bun!
Simak juga perawatan agar kulit ibu hamil tidak kering dalam video di bawah ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)