Jakarta -
Seperti yang kita tahu Bun, kehamilan
ektopik adalah salah satu jenis kehamilan yang tidak normal. Bakal bayi yang seharusnya tumbuh dan menetap di dalam rahim, justru berada di luarnya.
Kehamilan ektopik sering terjadi pada saluran tuba yang membawa telur dari ovarium menuju rahim. Terkadang, kehamilan ektopik terjadi di area lain dari bagian tubuh seperti ovarium, rongga perut, atau serviks (rahim bawah) yang terhubung langsung dengan vagina
"Sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba falopi yang jadi tempat terjadinya fertilisasi," ujar dr.Rinto Riantori, Sp.OG.
Kehamilan ini tentunya tidak dapat terus dibiarkan berkembang. Bakal bayi atau disebut sebagai jaringan tersebut mampu menyebabkan pendarahan yang mengancam jika tidak segera ditangani.
Kehamilan ektopik dapat terjadi karena beberapa faktor Bun. Dikutip dari Mayoclinic, terdapat beberapa hal yang menjadi faktor memungkinkan seorang ibu mengalami hamil ektopik.
1. Riwayat ektopik sebelumnya. Jika Bunda pernah mengalami hal ini sebelumnya, ada kemungkinan besar dapat terjadi kembali.
2. Infeksi atau radang menular seksual dapat menyebabkan peradangan pada organ lain di sekitarnya. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
3. Merokok juga dapat meningkatkan risiko tersebut. Semakin seringnya merokok, semakin tinggi pula tingkat risiko yang didapatkan.Dikutip dari
Independent, dr. Adrew Horne mengatakan, wanita merokok berisiko mengalami kehamilan ektopik karena merokok berdampak pada kesehatan reproduksi.
4. Operasi atau pembedahan untuk memperbaiki tuba falopi yang tertutup atau rusak.
5. Fertilisasi In Vitro (IVF). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang melakukan hal tersebut atau sejenisnya meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
Bunda juga dapat menonton video Tips Hamil ala dr. Reisa berikut:
(AFN/som)