sign up SIGN UP search

kehamilan

Ciri-ciri Kehamilan Ektopik yang Perlu Bunda Waspadai

Maya Sofia   |   Haibunda Rabu, 10 Apr 2019 15:36 WIB
Hamil di luar kandungan atau ektopik bisa terjadi pada tujuh dari 1.000 kehamilan. Apa saja ciri-cirinya? caption
Jakarta - Bunda masih ingat dengan kasus kehamilan ektopik yang dialami istri Denny Cagur, Shanty? Saat kandungannya menginjak usia empat pekan, dokter menyatakan bahwa Shanty mengalami kehamilan di luar rahim atau biasa disebut kehamilan ektopik.



"Jadi ada hamil di luar kandungan. Si janinnya itu malah diam di salurannya enggak ada di rahim. Jadi harus diangkat. Macam-macam sih penyebabnya bisa karena pelengketan di salurannya," kata Shanty dalam tayangan stasiun televisi swasta.


Mengutip dr. Arie Adrianus Polim, D.MAS, SpOG(K) dalam buku 30 Perubahan Tubuh Selama Hamil, kehamilan ektopik terjadi apabila janin berkembang di luar rahim. Setelah terjadi pembuahan, zigot hasil penggabungan sel sperma dan ovum menempel di jaringan selain dinding rahim dan menetap serta berkembang di jaringan tersebut.

Perkembangan janin ini bisa terjadi di tuba fallopi, kanal serviks, pelvis atau rongga abdomen. Biasanya, kehamilan ektopik bisa terjadi pada tujuh dari 1.000 kehamilan.

Apa saja gejala dari kehamilan ektopik? Pertama, pendarahan dari vagina pada trimester awal akibat robekan pada dinding saluran telur yang tipis akibat didesak oleh perkembangan janin.

Kedua, haid berhenti namun disertai timbulnya rasa nyeri yang tajam dan sulit hilang. Ketiga, gangguan saluran pencernaan kerap muncul dibarengi kepala pusing dan penglihatan kunang.

Jika gejala ini dialami Bunda, selanjutnya pastikan dengan melakukan pemeriksaan hCG. Pada kehamilan normal, kadar hormon kehamilan biasanya meningkat dua kali lipat setiap dua hari dalam sepuluh pekan pertama. Namun, pada kehamilan di luar rahim, peningkatan ini biasanya sangat rendah.

Selain itu, Bunda juga bisa melakukan pemeriksaan USG. Ya, sebab kehamilan ektopik bisa dideteksi lewat USG.

Sementara itu, menurut dr. Kanadi Sumapraja, SpOG, MSc, kehamilan di luar kandungan hanya bertahan selama 5-10 pekan.


"Kehamilan seperti ini tidak bisa diselamatkan sehingga sering dikatakan keguguran," kata Kanadi.

[Gambas:Video Haibunda]

(som/rdn)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Menanti kelahiran Si Kecil dengan arti nama bayi yang pas untuknya nanti hanya di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ikuti perkembangan kehamilan Bunda setiap minggunya di Aplikasi HaiBunda yuk, Bun!