Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Waspada, Ini Bahaya Seks Oral Saat Hamil Trimester Ketiga

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Minggu, 08 Mar 2020 20:57 WIB

Hasrat seks ibu hamil mungkin meninggi saat memasuki trimester ketiga. Lantas, bolehkah melakukan seks oral? Apa bahanya bagi ibu hamil dan janin?
Ilustrasi bahaya seks oral saat hamil trimester ketiga/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio
Jakarta - Saat memasuki kehamilan trimester ketiga, hasrat seks Bunda mungkin meninggi. Jika ingin bercinta, bolehkan ibu hamil melakukan seks oral? Apa saja ya bahaya atau risiko yang bisa dialami?

Dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal, dr.Fredrico Patria, Sp.OG, tak melarang ibu hamil melakukan seks oral. Tapi harus dijaga, Bunda, pastikan juga pasangan tidak meniupkan udara ke dalam vagina.


"Hal tersebut bisa menyebabkan emboli udara (gelembung udara yang masuk ke peredaran darah). Walau sangat jarang terjadi, tapi emboli udara bisa mengancam jiwa janin," papar dokter yang praktik di RS Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur.

Hanya saja, Fredrico tak membolehkan seks oral saat hamil jika pasangan mengidap atau memiliki gejala herpes mulut. Ia pun mengingatkan agar ibu hamil melindungi diri dari penyakit infeksi menular lain.

Para ahli juga mengungkapkan, mungkin ada konsekuensi yang parah bagi ibu hamil yang melakukan seks oral. Alasannya, sistem kekebalan tubuh ibu hamil bisa terganggu dan berisiko lebih besar tertular penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), terutama di trimester ketiga.

Ilustrasi ibu hamil trimester ketigaIlustrasi ibu hamil trimester ketiga/ Foto: shutterstock
Seorang praktisi perawat dan penulis The Good News About The Bad News: Herpes: Everything You Need to Know, Terri Warren, menjelaskan, risiko terbesar melakukan seks oral ketika ibu hamil atau pasangannya terkena herpes genital.

Sementara itu, spesialis kandungan dan kebidanan Natalie Greenwold memaparkan, risiko tersebut bisa saja berkurang jika bayi dilahirkan lewat operasi caesar.

"Jika bayi dilahirkan melalui persalinan pervaginam (normal) dan ibu telah terjangkit herpes, itu jauh lebih berbahaya bagi bayi, yang kemungkinan tertular IMS juga," ungkap Greenwold, dikutip dari Independent, Minggu (8/3/2020).

Greenwold menambahkan, risiko paling berbahaya bahkan kemungkinan terjadi kematian bayi, jika ada infeksi lebih lanjut saat lahir. Jadi, bagi ibu hamil yang mengidap IMS, disarankan melakukan metode persalinan caesar karena dianggap lebih aman.

Perlu Bunda ketahui juga, IMS bisa ditularkan meskipun memakai kondom saat berhubungan seks. Itulah sebabnya, para pakar IMS menyarankan ibu hamil tidak melakukan hubungan seks oral, sebagai cara teraman menghindari terkena infeksi.


Bunda, simak juga manfaat rajin bercinta di masa akhir kehamilan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(muf/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda