Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Makanan yang Wajib Bunda Hindari Selama Kehamilan

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 23 Mar 2020 17:32 WIB

Beberapa makanan berikut dapat mengganggu hingga mengancam keselamatan bayi dalam kandungan lho Bun. Yuk simak apa saja makan tersebut!
Ilustrasi ibu hamil makan/Foto: iStock
Jakarta - Menjaga pola makan ibu hamil sangat perlu diperhatikan. Setelah mengetahui berbagai macam jenis makanan yang mendukung dan menutrisi ibu hamil serta janin, Bunda juga harus mengetahui apa saja jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi selama mengandung.

Untuk itu, dilansir dari Healtline, berikut tujuh jenis makanan yang perlu dilarang Bunda konsumsi selama kehamilan:


1. Ikan mentah

Ikan mentah dapat menyebabkan beberapa infeksi. Ini bisa virus, bakteri atau parasit, seperti Norovirus, Vibrio, Salmonella, dan Listeria.

Beberapa dari infeksi akibat ikan mentah dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil. Dampaknya, akan membuat ibu hamil menjadi dehidrasi dan lemah. Selain itu, juga dapat mempengaruhi dan ditularkan ke janin dalam kandungan dengan konsekuensi serius.

Wanita hamil sangat rentan terhadap infeksi Listeria. Karena pada faktanya, ibu hamil punya kemungkinan 20 kali lebih besar untuk terinfeksi Listeria.

Listeria dapat ditularkan kepada bayi yang belum lahir melalui plasenta, bahkan jika ibu tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Ini dapat menyebabkan persalinan prematur, keguguran, lahir mati, dan masalah kesehatan serius lainnya.

2. Telur mentah

Meski telur memiliki dan kaya akan kandungan yang dapat menutrisi ibu hamil dan janinnya, telur tidak serta merta baik jika dikonsumsi mentah. Karena telur dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella.

Infeksi yang diakibatkan salmonella biasanya memiliki gejala yang hanya dialami oleh ibu hamil. Beberapa gejala tersebut termasuk demam, mual, muntah, kram perut dan diare. Namun dalam kasus langka, infeksi ini dapat menyebabkan kram di rahim, dengan risiko kelahiran prematur atau lahir mati pada janin.

Makanan mengandung telur mentah, di antaranya telur rebus setengah matang, saus hollandaise, mayones buatan sendiri, dressing salad, es krim buatan sendiri, dan beberapa produk yang dijual di pasaran. Bunda harus selalu membaca label yang tertulis pada produk untuk memastikannya.

3. Kecambah mentah

Sama seperti telur Bun, kecambah mentah seperti alfalfa, semanggi, lobak dan kacang hijau dapat terkontaminasi dengan Salmonella jika dikonsumsi dalam keadaan mentah.

Karena alasan ini, ibu hamil disarankan untuk menghindari kecambah mentah sama sekali. Namun, apabila telah dimasak dengan matang, kecambah aman untuk dikonsumsi.

4. Produk tanpa pasteurisasi

Untuk meminimalkan risiko infeksi, ibu hamil disarankan untuk hanya mengonsumsi susu, keju, dan jus buah yang dipasteurisasi. Karena pasteurisasi adalah cara paling efektif untuk membunuh bakteri berbahaya, tanpa mengubah nilai gizi produk.

Susu mentah, keju dan jus buah-buahan yang tidak dipasteurisasi rentan dan dapat mengandung sejumlah bakteri berbahaya seperti Listeria, Salmonella, E. coli dan Campylobacter.

Bakteri dapat muncul secara alami atau disebabkan oleh kontaminasi selama pengumpulan atau penyimpanan. Dan hal buruknya, semua infeksi ini dapat memiliki konsekuensi yang mengancam janin.
{SEO} 7 Makanan yang Wajib Bunda Hindari Selama KehamilanFoto: shutterstocks

5. Fast Food

Masa kehamilan memiliki pertumbuhan yang cepat. Akibatnya, ibu hamil membutuhkan peningkatan jumlah nutrisi, termasuk protein, folat dan zat besi yang lebih banyak. Sehingga diperlukan sekitar 350-500 kalori ekstra per hari selama trimester kedua dan ketiga.

Kehamilan yang optimal membutuhkan makanan dengan nutrisi seimbang untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Sedangkan makanan cepat saji atau fast food memiliki rendah nutrisi dan tinggi kalori, gula, dan lemak tambahan yang tidak sehat, yang tidak memenuhi kebutuhan ibu hamil.

Sementara beberapa kenaikan berat badan diperlukan selama kehamilan, harus dijaga agar tidak berlebihan. Hal ini dapat meningkatkan risiko komplikasi dan seperti diabetes gestasional, serta komplikasi kehamilan atau kelahiran janin kelebihan berat badan.

6. Alkohol

Wanita hamil sepenuhnya diminta untuk menghindari mengonsumsi minuman beralkohol karena dapat mengancam janin dengan meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran mati. Meskipun hanya dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit.

Meski ada peluang janin dapat bertahan hingga dilahirkan, namun terdapat risiko yang dapat menyebabkan sindrom yang mengakibatkan kelainan bentuk wajah, cacat jantung, dan kecacatan intelektualnya. Dengan tidak adanya informasi yang mengatakan alkohol aman bagi ibu hamil, disarankan untuk menghindarinya sama sekali.


7. Kafein

Ibu hamil disarankan untuk membatasi atau mengurangi asupan kafein hingga sekitar 2-3 cangkir per hari.

Kafein adalah zat psikoaktif yang paling umum digunakan dan ditemukan dalam kandungan kopi, teh, minuman ringan dan cokelat. Dan kafein sangat mudah diserap dengan sangat cepat dan masuk ke dalam plasenta janin. Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan telah terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.

Berat badan lahir rendah, didefinisikan kurang dari 2,5 kilogram (kg). Ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian bayi serta risiko lebih tinggi penyakit kronis di masa dewasa, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Nonton juga yuk Bun cara mengatasi kaki bengkak ibu hamil pada video berikut

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda