Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Alami 9 Gejala & Tanda Ini, Waspada Mungkin Bunda Hamil Anggur

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 01 Jun 2020 10:12 WIB

ilustrasi wanita sakit perut
Alami Gejala & Tanda Ini, Waspada Mungkin Bunda Hamil Anggur/ Foto: iStock
Jakarta -

Hamil anggur ini dikenal juga sebagai mola hidatidosa atau kehamilan mola Bunda. Hamil anggur merupakan komplikasi kehamilan yang jarang terjadi dan ditandai dengan pertumbuhan trofoblas yang abnormal.

Pada kehamilan ini, sel-sel yang seharusnya tumbuh dan berkembang menjadi calon janin, hanya bisa menjadi plasenta semata. Ada dua jenis hamil anggur, yakni hamil anggur lengkap dan hamil anggur parsial dan sebagian.

Pada hamil anggur lengkap, jaringan plasenta tumbuh secara tidak normal, membengkak, tampak membentuk kista berisi cairan, serta tidak ada pembentukan jaringan janin. Sedangkan pada hamil anggur sebagian, jaringan plasenta bisa tumbuh normal bersama dengan jaringan yang tidak normal, masih ada kemungkinan pembentukan janin, tetapi janin tidak mampu bertahan hidup dan biasanya keguguran di awal kehamilan.

Hamil anggur bisa memiliki komplikasi serius, Bunda. Termasuk dapat membentuk kanker yang langka serta membutuhkan perawatan sejak dini.

Karena itu, Bunda perlu mengetahui gejala dan tanda-tanda dari hamil anggur sejak dini. Dikutip dari Mayo Clinic, hamil anggur mungkin tampak seperti kehamilan normal pada awalnya, tetapi sebagian besar kehamilan ini menyebabkan tanda dan gejala tertentu, yakni:

- Pendarahan pada vagina dengan warna cokelat tua hingga merah terang selama trimester pertama

- Mual dan muntah yang parah

Ilustrasi ibu hamil mualIlustrasi ibu hamil mual/ Foto: iStock

- Mengalami tekanan atau nyeri panggul

Jika Bunda mengalami tanda atau gejala kehamilan anggur, segera konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan medis, ya. Selain gejala tersebut, hamil anggur juga dapat terdeteksi dari tanda-tanda lainnya, seperti:

- Pertumbuhan uterus yang cepat, dan rahim terlalu besar untuk tahap kehamilan

- Mengalami tekanan darah tinggi

- Preeklampsia, yakni suatu kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan protein dalam urine setelah 20 minggu kehamilan

- Terbentuk kista ovarium

- Mengalami anemia

- Kadar tiroid yang terlalu aktif (hipertirodisme)

Pencegahan

Jika Bunda pernah mengalami hamil anggur, konsultasikan dengan dokter atau pelayanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan kehamilan sebelum mencoba hamil lagi. Biasanya dokter akan merekomendasikan menunggu selama enam bulan hingga satu tahun sebelum mencoba hamil sambil menjalani perawatan. Dengan begitu, risiko terjadinya hamil anggur akan berkurang.

Jika telah memasuki masa kehamilan, dokter akan melakukan USG lebih awal untuk memantau kondisi Bunda. Selain itu, Bunda juga akan diberikan tes genetik prenatal, yang digunakan untuk mendiagnosis hamil anggur sejak dini.

Bunda, simak juga perbedaan hamil anggur dan hamil di luar kandungan dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda