Pendarahan saat kehamilan kerap dialami oleh wanita di trimester pertama. Umumnya, hal ini tidak berbahaya bagi ibu dan janin.

Dilansir WebMD, sekitar 20 persen wanita mengalami pendarahan di 12 minggu awal usia kehamilan. Ini adalah kondisi normal dan banyak wanita tetap memiliki kehamilan yang sehat meski mengalami pendarahan.

Salah satu penyebab pendarahan di awal kehamilan adalah implantasi. Pada kondisi ini, Bunda akan mengalami bercak normal dalam waktu 6 sampai 12 hari pertama ketika telur yang dibuahi menempel di lapisan dinding rahim.

Pada periode ini, banyak wanita tidak menyadari kehamilannya dan mengira itu hanya pendarahan ringan. Bercak atau pendarahan ringan biasanya tidak perlu dikhawatirkan jika berlangsung selama satu atau dua hari.

"Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang memiliki bercak pendarahan ringan di trimester pertama memiliki kehamilan yang sama dengan wanita yang tidak pendarahan," ujar dr. Carolyn Kay, seorang dokter obgyn, dikutip dari Healthline.

Namun, pendarahan juga bisa disebabkan sesuatu yang serius. Itulah pentingnya memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.

Jika Bunda mengalami pendarahan hebat disertai sakit, kram, mual, demam, hingga pingsan, maka segera cari bantuan medis. Pada pendarahan yang lebih serius, dokter akan menganjurkan ibu hamil istirahat atau bed rest.

Menurut presiden American Pregnancy Association di Irving, Texas, Brad Imler, Ph.D, ibu hamil yang pendarahan dan mengalami komplikasi mungkin dianjurkan untuk bed rest. Tujuannya untuk melancarkan peredaran darah.

"Bisa dikatakan bahwa 20 persen wanita hamil direkomendasikan untuk beristirahat ketika mereka mengalami pendarahan atau komplikasi," kata Imler, mengutip laman Everyday Health.

Posisi tidur

Saat beristirahat karena pendarahan, ibu hamil disarankan berbaring dengan posisi miring. Posisi ini dapat membantu melancarkan sirkulasi dan aliran darah ke bayi.

Beberapa dokter menyarankan untuk tidur di sisi kiri karena vena cava terletak di sebelah kanan tulang belakang. Saat tidur miring kiri, janin akan mendapatkan suplai darah dan makanan yang lebih baik.

Tidur di sisi ini disebut sebagai posisi ideal selama kehamilan. Selain melancarkan sirkulasi, posisi miring kiri juga menghilangkan tekanan pada hati dan ginjal. Artinya, lebih banyak ruang yang berfungsi dengan baik dan membantu mengatasi masalah pembengkakan di tangan dan kaki.

Posisi tidur miring kanan sebenarnya juga ideal untuk ibu hamil. Studi tahun 2019, menunjukkan bahwa tidur di sisi kanan dan kiri sama-sama aman.

Namun, ada risiko yang sangat kecil untuk terjadi kompresi vena cava jika tidur di sisi kanan. Meski begitu, miring ke kiri atau kanan tidak terlalu memberikan banyak perbedaan. Paling penting Bunda merasa nyaman tidur di salah satu sisi ya.

Berikut anjuran posisi tidur miring agar Bunda merasa nyaman:

1. Saat tidur miring, kaki dan lutut ditekuk.

2. Gunakan bantal sebagai penyangga. Letakkan satu bantal di antara lutut dan yang lain di bawah pinggul untuk menyeimbangkan sisi tubuh.

3. Dapat juga meletakkan bantal di belakang atau depan tubuh untuk menyangga sisi tubuh dan dada.

4. Jika mengalami perut mulas di malam hari, coba menopang tubuh bagian atas dengan bantal.

5. Carilah bantal khusus ibu hamil yang membuat kita nyaman saat tidur.

6. Ingatlah bahwa kita mungkin tidak berada dalam posisi yang sama sepanjang malam, jadi berganti posisi ke sisi tubuh lain tidak masalah ya.

American Pregnancy Association merekomendasikan penggunaan bantal slumbar bump untuk ibu selama hamil. Bantal ini telah dirancang khusus untuk membuat tidur nyaman dan aman. Bentuknya yang unik memungkinkan Bunda berganti posisi dengan aman saat tidur.

Posisi tidur yang dihindari

Saat terjadi pendarahan, Bunda tidak disarankan untuk tidur telentang. Posisi ini membuat perut bertumpu pada usus dan pembuluh darah utama (aorta dan vena cava).

Tidur telentang bisa menyebabkan masalah kesehatan, seperti sakit punggung, masalah pernapasan, pencernaan, tekanan darah rendah, dan penurunan sirkulasi ke jantung dan janin. Beberapa ibu hamil juga bisa merasa pusing.

Selain posisi terlentang, tidak dianjurkan juga tidur tengkurap ya. Rahim dan perut ibu yang mulai membesar, bikin tidur dengan posisi ini enggak nyaman. Secara medis, tidur tengkurap saat hamil memang aman, tetapi bukan postur yang nyaman.

Simak juga ciri hamil yang dilihat dari perubahan kulit, di video berikut: