sign up SIGN UP search

kehamilan

Apa Itu Polip Rahim? Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya Yuk, Bunda

Haikal Luthfi   |   Haibunda Jumat, 25 Sep 2020 16:48 WIB
Worker of medicine shows the uterus of the female. caption
Jakarta -

Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada permukaan dinding rahim yang disebut endometrium. Sebagian besar polip bersifat jinak (non-kanker), Bunda.

Polip rahim biasanya ini paling sering terjadi pada wanita setelah menopause. Mengutip Healthline, polip rahim dapat memiliki ukuran yang bervariasi dari hanya beberapa milimeter (mm) atau kira-kira seukuran biji wijen hingga beberapa centimeter (cm) atau seukuran bola golf dan bisa lebih besar lagi.

Polip rahim mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali, Bunda. Terkadang kondisi ini juga tidak memerlukan perawatan.


Meski begitu, Bunda perlu memeriksakan diri ke dokter dan memantau kondisi ini, dan melakukan perawatan untuk menghilangkan polip. Sebab meski sebagian polip sifatnya jinak, ini juga bisa berpotensi berkembang menjadi ganas atau kanker.

Penyebab polip rahim

Tidak ada penyebab pasti untuk polip rahim. Namun para ahli meyakini bahwa penyebab polip dipengaruhi oleh kadar hormon dalam tubuh manusia. Polip rahim tumbuh sebagai respons terhadap estrogen yang bersirkulasi karena sensitif terhadap hormon tersebut.

Dilansir dari laman WebMD, kadar estrogen memungkinkan akan naik dan turun yang menyebabkan lapisan rahim menebal dan kemudian lepas selama menstruasi. Polip terbentuk ketika terlalu banyak lapisan yang tumbuh.

Doctor inserting an intrauterine device as an example for contraceptive method.Ilustrasi rahim/ Foto: iStock

Beberapa hal yang mungkin menyebabkan polip, salah satunya adalah usia. Mereka yang berusia 40 atau 50 tahun lebih rentan terkena polip rahim. Hal ini karena perubahan kadar estrogen yang terjadi sebelum dan selama menopause, Bunda.

Gejala polip rahim

Tak sedikit dari wanita yang memiliki polip rahim tidak menunjukkan gejala sama sekali. Apalagi jika Bunda memiliki polip kecil atau hanya satu.

Mengutip Womenhealth.org, beberapa gejala berikut mungkin dapat ditimbulkan saat Bunda memiliki polip rahim, yakni:

  • Perdarahan menstruasi yang tidak teratur, seperti perdarahan dengan jumlah yang bervariasi dan pada interval yang sering dan tidak dapat diprediksi.
  • Pendarahan di antara periode menstruasi.
  • Periode menstruasi yang terlalu banyak.
  • Keputihan yang tidak normal.
  • Pendarahan setelah menopause.

Selain itu, terdapat juga faktor lain yang menyebabkan polip rahim, seperti obesitas (kegemukan) hingga hipertensi.

Cara mengobati polip rahim

Seperti yang diketahui, kebanyakan polip rahim bukanlah kanker. Tetapi beberapa mungkin bisa berubah menjadi sel kanker di kemudian hari. Kemungkinan hal itu terjadi lebih tinggi jika Bunda telah mengalami menopause.

Polip rahim juga bisa menyebabkan masalah kesuburan lho, Bunda. Hal ini dapat mencegah seseorang untuk hamil atau berpotensi mengalami keguguran. Penyebabnya, polip dapat mencegah sel telur yang telah dibuahi untuk menempel ke dinding rahim atau menghalangi saluran tuba atau leher rahim.

Beberapa penelitian menemukan bahwa untuk menghilangkan polip dapat membantu wanita untuk hamil. Tetapi tidak ada bukti secara konkret bahwa cara ini akan berhasil untuk semua orang.

Biasanya, dokter akan melihat ke dalam rahim untuk memeriksa polip. Jika dokter melihatnya, mereka mungkin dapat menghilangkannya pada saat yang bersamaan. Sebelum pemeriksaan, Bunda mungkin perlu minum antibiotik, pereda nyeri, atau obat-obatan untuk melebarkan serviks.

Adapun beberapa metode untuk mengobati polip seperti yang dikutip dari WebMD, di antaranya:

USG transvaginal

Dokter akan menempatkan perangkat semacam tongkat tipis di dalam vagina. Alat Ini akan mengeluarkan gelombang suara dan mengirimkannya ke komputer untuk membuat gambar bagian dalam rahim.

Histerosonografi atau sonohisterografi

Ini termasuk bagian dari prosedur selama USG transvaginal. Dengan memasang tabung tipis yang disebut kateter di dalam vagina dan menyuntikkan air garam ke dalam rahim. Cairan tersebut akan memperluas rahim untuk memungkinkan USG yang lebih jelas.

Histeroskopi

Semacam teleskop tipis, fleksibel, dan terang, yang disebut histeroskop. Alat ini memungkinkan dokter untuk melihat jaringan yang melapisi bagian dalam rahim. Jika terdapat polip, mereka dapat menggunakan semacam alat untuk menghilangkannya pada saat bersamaan.

Biopsi endometrium

Semacam alat plastik untuk mengambil selembar jaringan dari lapisan pada rahim. Biasanya dokter akan mengirim sampel jaringan itu, yang disebut biopsi, ke laboratorium untuk mengujinya untuk sel kanker.

Kuretase

Merupakan prosedur di ruang operasi. Dokter akan menggunakan instrumen logam dengan lingkaran kecil di salah satu ujungnya, yang disebut kuret untuk mendapatkan potongan polip atau jaringan di rahim untuk diuji. Mereka juga dapat menggunakan kuret untuk menghilangkan polip.

Nah, semoga informasi ini membantu ya, Bunda!

(haf/haf)
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Menanti kelahiran Si Kecil dengan arti nama bayi yang pas untuknya nanti hanya di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ikuti perkembangan kehamilan Bunda setiap minggunya di Aplikasi HaiBunda yuk, Bun!