Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kisah 3 Bunda Tangguh, Lahirkan Bayi Kembar di Tengah Badai Topan

anm   |   HaiBunda

Sabtu, 27 Mar 2021 23:00 WIB

Worried young foster care parent mother comforting solacing embrace adopted little child daughter give care and protection at home, loving concerned adult mom hug sad small girl consoling kid concept
Ilustrasi Ibu dan Anak/Foto: iStock

Bunda tangguh tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi rintangan. Mereka dengan lapang menerima berbagai cobaan yang dibawa oleh arus kehidupan. Apalagi ketika sudah menyangkut urusan anak.

Ya, cinta Bunda memang tiada duanya. Bunda tangguh tak akan ragu mengambil keputusan demi melindungi anak-anak mereka. Hal ini seakan mematahkan stigma bahwa wanita adalah makhluk lemah lembut.

Di balik sisi lembut wanita, mereka sejatinya adalah sosok yang tak kalah tangguh dari kaum Adam. Banyak cerita Bunda tangguh yang bisa menginspirasi perempuan di luar sana.

Banner Susuk Suami



Dilansir dari Unicef, berikut ini kisah perjuangan 3 Bunda tangguh demi buah hati mereka.

1. Avalon Buksh

Avalon Buksh hampir dua minggu mencapai hari perkiraan lahir ketika badai Cyclone Winston diperkirakan melanda Fiji. Ia khawatir akan melahirkan di saat badai menghantam tempat tinggalnya.

Benar saja, Avalon mengalami kontraksi di hari Minggu pagi ketika badai mulai mencapai kawasan Nadi. Ia dan suaminya berlindung di rumah sambil menutup semua pintu dan jendela.

"Saat itu jam 3 pagi dan kontraksinya terasa semakin kuat. Kami memanggil layanan darurat namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena satu-satunya ambulans sedang menuju ke Rumah Sakit Distrik Lautoka," ujar Avalon, dikutip dari laman Unicef.

Menjelang jam 6 pagi, Avalon baru bisa dilarikan ke rumah sakit terdekat. Ia sampai ke Rumah Sakit Nadi tepat waktu. Bayinya lahir hanya dalam waktu 20 menit.

Namun Avalon belum bisa bernapas lega, Bunda. Ia mengandung anak kembar dan bayinya yang kedua berada dalam posisi sungsang.

Avalon terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Lautoka untuk melakukan operasi caesar. Ia harus menunggu giliran agar mendapatkan ambulans. Namun sesampainya di sana, dokter berhasil mengeluarkan bayi tanpa prosedur operasi.

"Bersyukurlah dokter di sana dapat mengatur posisi bayi sehingga aku dapat melahirkan secara normal. Malam itu aku diperbolehkan pulang, namun masih banyak pasien di sana yang memenuhi lorong rumah sakit," ujarnya.

Simak kisah Bunda tangguh lainnya yang tak kalah mengharukan di halaman berikut ini.

Jangan lupa saksikan metode Mindful Eating untuk ibu hamil untuk mencegah obesitas di video ini:

[Gambas:Video Haibunda]


PENYINTAS HIV

Worried young foster care parent mother comforting solacing embrace adopted little child daughter give care and protection at home, loving concerned adult mom hug sad small girl consoling kid concept

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

2. Livey Van Wyk

Livey Van Wyk adalah sosok bunda tangguh yang berasal dari Namibia, Afrika Selatan. Ia baru berusia 17 tahun ketika hamil dan didiagnosa mengidap HIV.

Ia pun diperlakukan seperti orang asing. Masyarakat di tempat tinggalnya masih memiliki stigma buruk mengenai HIV. Ia sering mendapat penolakan ketika berinteraksi dengan orang lain.

"Saya kehilangan banyak hal ketika divonis mengidap HIV, mulai dari keluarga, orang tua, sahabat hingga pendidikan saya. Orang-orang bahkan melempariku dengan batu di jalan," ujar Livey, dikutip dari laman Unicef.

Livey pun akhirnya mendaftarkan dirinya ke program Unicef demi mengkampanyekan pencegahan penularan HIV. Ia berbagi pengalaman kepada sesama wanita bahwa HIV banyak memberi pengaruh besar dalam hidupnya.

Beruntung, Livey Van Wyk melahirkan bayi laki-laki yang sehat. Anaknya diberi nama Remi yang kini sudah berusia 13 tahun.

"Remi sudah berusia 13 tahun. Dia merupakan sumber kekuatan dan keberanian saya," ucapnya.

Klik halaman berikut untuk membaca kisah lainnya ya, Bunda.

HIDUP DI MEDAN PERANG

Worried young foster care parent mother comforting solacing embrace adopted little child daughter give care and protection at home, loving concerned adult mom hug sad small girl consoling kid concept

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

3. Neveen Barakat

Bagaimana rasanya membesarkan seorang putri di tengah situasi perang? Bunda tangguh ini mampu melaluinya dengan penuh kesabaran.

Neveen Barakat, Bunda satu anak yang tinggal di Jalur Gaza Utara itu harus menjaga ketiga anaknya. Ia berjuang sebagai orang tua tunggal usai suaminya meninggal dunia karena ledakan bom.

Ledakan itu terjadi di sekolah yang dikelola oleh PBB di Gaza yang melukai ketiga anaknya. Bahkan salah satunya, Rasol sampai mengalami cacat permanen.

"Rosol melihat banyak hal. Orang-orang terluka dengan tangan atau kaki yang hilang serta wajah dan mata yang terluka. Ia juga melihat ayahnya terbunuh dan itu sangat mengejutkan baginya. Ia mengalami efek psikologis yang serius," ujar Naven.

Tak menyerah, ia terus merawat ketiga anaknya di medan perang. Ia juga selalu menghibur Rasol yang masih berusia 6 tahun ketika bersedih. Naven juga membawa ketiga anaknya ke Unicef untuk menerima bantuan dari konselor.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda