
kehamilan
Proses Pembuahan hingga Menuju Kehamilan, Apa Saja yang Terjadi?
HaiBunda
Senin, 28 Jun 2021 10:45 WIB

Tubuh Bunda melewati berbagai tahap penting sebelum mencapai kehamilan. Semua diawali dari proses pembuahan, yakni pertemuan dari sel telur dengan sperma.
Ya, pada dasarnya, wanita sulit untuk dengan pasti mengetahui kapan kehamilan terjadi. Dokter biasanya akan menghitung awal kehamilan dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Tepatnya sekitar 2 pekan sebelum proses pembuahan terjadi.
Baca Juga : 17 Tanda-tanda Kehamilan Sebelum Telat Haid |
Dilansir Planned Parenthood, dalam menuju kehamilan, sperma harus bertemu dengan sel telur. Kehamilan sendiri pada dasarnya dimulai ketika sel telur yang dibuahi tertanam di lapisan rahim.
Nah, dibutuhkan hingga 2-3 pekan setelah berhubungan seks agar kehamilan terjadi.
Proses pembuahan sendiri merupakan fase yang cukup rumit dan memiliki beberapa tahapan. Semuanya dimulai dengan sel sperma dan sel telur.
Sperma adalah sel mikroskopis yang dibuat di testis. Sperma bercampur dengan cairan lain untuk membuat air mani, yang keluar dari penis saat ejakulasi.
Jutaan sperma keluar setiap kali pria ejakulasi, tetapi hanya dibutuhkan satu sel sperma untuk bertemu dengan sel telur agar proses pembuahan terjadi.
Sementara itu, sel telur hidup di ovarium. Hormon yang mengontrol siklus menstruasi menyebabkan beberapa sel telur 'matang' setiap bulan. Ketika sel telur matang, tandanya sudah siap untuk dibuahi sperma.
Hormon-hormon ini juga membuat lapisan rahim menjadi bertekstur lebih tebal dan kenyal, yang membuat tubuh jadi lebih siap untuk proses pembuahan dan kehamilan.
Tahapan pada proses pembuahan
Apa saja tahap-tahap yang perlu dipahami soal proses pembuahan? Dikutip dari Web MD, berikut rangkumannya:
1. Ovulasi
Setiap bulan di dalam ovarium, sekelompok sel telur mulai tumbuh dalam kantung kecil berisi cairan yang disebut folikel. Kemudian salah satu sel telur keluar dari folikel (disebut sebagai ovulasi). Ini biasanya terjadi sekitar 2 pekan sebelum menstruasi berikutnya.
2. PerubahanÂ
Setelah sel telur meninggalkannya, folikel berkembang menjadi sesuatu yang disebut korpus luteum. Korpus luteum melepaskan hormon yang membantu menebalkan lapisan rahim dan mempersiapkannya untuk sel telur.
3. Sel telur bergerak ke tuba falopi
Setelah sel telur dilepaskan, ia bergerak ke tuba falopi dan tinggal di sana selama sekitar 24 jam. Selama waktu tersebut, sel telur menunggu satu sperma untuk proses pembuahan.Â
Semua ini terjadi rata-rata sekitar 2 pekan sebelum menstruasi berikutnya.
Jika tidak ada sperma di sekitar untuk membuahi sel telur, maka ia akan bergerak ke rahim dan meluruh. Kadar hormon kembali normal, tubuh melepaskan lapisan tebal rahim dan menstruasi pun dimulai.
4. Proses pembuahan
Jika satu sperma berhasil masuk ke tuba falopi dan 'menembus' ke dalam sel telur, maka proses pembuahan terjadi. Sel telur akan berubah, sehingga tidak ada sperma lain yang bisa masuk.
Pada saat proses pembuahan, gen dan jenis kelamin bayi telah ditetapkan. Jika sperma memiliki kromosom Y, bayi akan berjenis kelamin laki-laki. Namun jika sperma memiliki kromosom X, bayi akan berjenis kelamin perempuan.
5. Perpindahan ke rahim
Sel telur yang telah dibuahi tetap berada di tuba falopi selama sekitar 3 hingga 4 hari. Tetapi dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, ia mulai membelah dengan cepat menjadi banyak sel. Proses ini terjadi saat bergerak perlahan melalui tuba falopi ke rahim.
Fase selanjutnya adalah menempel pada lapisan rahim, yang juga disebut sebagai implantasi.
Di waktu ini, sebagian wanita mengalami gejala seperti muncul flek, tepatnya selama 1 atau 2 hari di sekitar waktu implantasi.Â
Lapisan rahim menjadi lebih tebal dan leher rahim tertutup oleh sumbat lendir. Kondisinya akan tetap demikian sampai bayi siap untuk dilahirkan.
Dalam 3 pekan berikutnya, sel-sel mulai tumbuh sebagai gumpalan dan sel-sel saraf pertama bayi telah terbentuk.
Hormon kehamilan setelah proses pembuahan
Hormon kehamilan yang dikenal sebagai human chorionic gonadotropin (hCG) ada dalam darah sejak implantasi. hCG adalah hormon yang terdeteksi dalam tes kehamilan. Beberapa testpack rumahan dapat mendeteksi hCG segera 7 hari setelah ovulasi.
Apa saja gejala awal kehamilan?
Gejala kehamilan umumnya sama pada sebagian besar wanita, namun ada variasi lainnya juga. Ya, sebagian lain bisa juga tidak memiliki gejala sama sekali.
Tanda dan gejala umum awal kehamilan dapat meliputi:
- Siklus haid terlewat
- Payudara bengkak dan terasa nyeri
- Mual dan/atau muntah
- Merasa lelah
- Kembung
- Sembelit
- Peningkatan frekuensi buang air kecilÂ
Beberapa gejala awal kehamilan terkadang terasa mirip kondisi umum lainnya, seperti premenstrual syndrome atau PMS.Â
Maka dari itu, satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah Bunda hamil yakni dengan melakukan tes kehamilan. Baik dengan testpack maupun cek langsung ke dokter.
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Amankah Mengonsumsi Obat Penyakit Tiroid saat Hamil?

Kehamilan
Janin Pipis Dalam Kandungan, Ini yang Dirasakan Ibu Hamil

Kehamilan
Penting, Ibu Hamil Harus Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Naik Pesawat

Kehamilan
Virus Corona pada Ibu Hamil Dapat Merusak Plasenta? Ini Penjelasan Ahli

Kehamilan
6 Tips Sehat Ibu Hamil dengan Diabetes, Pilih Dokter Paling Penting


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Felicya Angelista Hamil 7 Bulan, Ungkap Naik 12 Kg
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda