Tren Gender Reveal Party seperti Atta-Aurel, Ternyata Pernah Jadi Kontroversi Bun

Boy or Girl text surrounded with pastel colored feathers, Gender reveal gathering party concept. Baby announcement. Flat lay,text space. background texture greeting card

Ilustrasi Gender Reveal Party/ Foto: Getty Images/iStockphoto/cerro_photography

Gender reveal party merupakan tren baru yang banyak diikuti public figure dan influencer Tanah Air. Tren ini merupakan perayaan yang dilakukan pasangan suami istri untuk mengungkapkan jenis kelamin anaknya, Bunda.

Mengutip Insider, gender reveal party pertama kali dikenalkan oleh seorang ibu sekaligus blogger bernama Jenna Karvunidis pada tahun 2008. Ia membuat pesta untuk mengumumkan jenis kelamin anak perempuannya dengan simbol kue pink.

Kejutan ini dilakukan Karvunidis untuk sekedar berbagi kebahagiaan kepada orang terdekatnya. Menariknya, hiasan di pesta kebanyakan didominasi warna biru yang melambangkan anak laki-laki, dan warna pink yang berarti anak perempuan. Sejak saat itu, gender reveal party selalu dilambangkan dengan warna biru dan pink.

Nah, belum lama ini, gender reveal party mulai tren di kalangan public figure dan influencer Tanah Air. Salah satunya adalah pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Bunda.

Pasangan muda ini baru saja mengadakan pesta yang cukup meriah untuk mengungkap jenis kelamin buah hatinya. Keduanya bahkan menyiapkan panggung yang dihiasi warna pink dan biru di setiap sisi.

Saat mengumumkan jenis kelamin anaknya, Atta dan Aurel bersama-sama memegang alat yang mengeluarkan asap berwarna pink. Artinya, anak pertama pasangan ini berjenis kelamin perempuan.

Konsep gender reveal party memang hampir mirip dengan baby shower. Keduanya dilakukan dalam rangka menyambut kelahiran buah hati.

Gender reveal party biasanya dilakukan dengan menggunakan cara kreatif untuk memberi kejutan ke teman hingga keluarga besar. Dalam beberapa kasus, pasangan suami istri belum mengetahui jenis kelamin anaknya, sehingga ini pun menjadi kejutan untuk keduanya.

Menurut Gisella Tani Pratiwi, M.Psi., Psikolog, pengumuman dan perayaan adalah pilihan masing-masing calon orang tua. Namun, semua itu memang perlu diputuskan dengan tujuan yang bijak.

Ada pro dan kontra yang perlu disikapi pasangan suami istri saat memutuskan untuk melakukan gender reveal party ini. Salah satunya adalah kondisi kehamilan, Bunda.

"Dari sisi pro-nya bisa merupakan bentuk doa untuk kesehatan kehamilan dan kelahirannya," kata wanita yang akrab disapa Ella ini kepada HaiBunda, Rabu (1/9/21).

"Tapi ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan, misalnya tetap realistis dengan kondisi kesehatan kehamilan yang mungkin masih muda," sambungnya.

Gender reveal party juga bisa mengacaukan pemahaman tentang jenis kelamin dan karakteristik anak, Bunda. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya.

Simak juga 4 mitos perbedaan hamil anak perempuan dan laki-laki, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

KONTROVERSI GENDER REVEAL PARTY

Ilustrasi Gender Reveal Party/ Foto: Getty Images/iStockphoto/cerro_photography

Ella memandang gender reveal party dari segi pemahaman makna gender itu sendiri. Menurutnya, gender adalah karakteristik dan peranannya dibentuk norma sosial budaya, yang dikaitkan dengan jenis kelamin tertentu.

"Sebenarnya kurang tepat dipastikan sebelum bayi lahir, karena apa pun jenis kelaminnya (seks), mereka bisa mengembangkan sifat-sifat yang di luar ketentuan gender yang pada umumya berlaku. Sebab, sifat maskulin dan feminin bisa sama-sama dimiliki dan dikembangkan oleh individu (anak) dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki," ujar Ella.

"Artinya, jika kita memiliki perspektif yang setara akan peranan dan pengembangan potensi anak nantinya, terlepas dari apa pun jenis kelaminnya, maka kita memberikan kesempatan mereka berkembang seoptimal mungkin sesuai diri mereka yang sejati,"sambungnya.

Gender reveal party memang pernah menjadi kontroversi karena perspektifnya dianggap negatif. Psikolog Dr Meg-John Barker menyebut bahwa gagasan untuk mengungkapkan jenis kelamin anak ke publik tidak baik untuk anak dan masyarakat, Bunda.

"Ada tiga poin utama. Pertama, gender adalah hal terpenting yang dapat kita ketahui tentang diri seseorang. Kedua, bahwa kita hanya dapat mengetahui jenis kelamin seseorang dari alat kelaminnya, dan ketiga, jenis kelamin itu biner, artinya ini adalah laki-laki dan perempuan," katanya, dilansir Vogue India.

Kontroversi gender reveal party cukup menjadi sorotan setelah banyak public figure di Hollywood melakukannya dalam beberapa tahun terakhir. Tapi terlepas dari kontroversi, sebagian besar ahli memahami dorongan dalam diri pasangan suami istri untuk berbagi jenis kelamin anaknya dengan cara ini, Bunda. Apalagi, kehadiran bayi adalah kebahagiaan yang harus dirayakan.

Kini semuanya kembali lagi pada Ayah dan Bunda bagaimana memaknai perayaan kehadiran buah hati. Apakah perlu melakukan gender reveal party atau tidak untuk berbagi kebahagiaan?