Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bunda yang Terinfeksi COVID-19 saat Hamil Berisiko Alami Still Birth

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 09 Dec 2021 21:12 WIB

Infections In Pregnancy. Pregnant Lady In Medical Face Mask Gesturing Stop Posing Over Gray Background In Studio
Ilustrasi ibu hamil/Foto: Getty Images/iStockphoto/photocheaper

Jakarta - Bunda ternyata risiko bayi mengalami still birth akan lebih besar jika sang ibu terinfeksi COVID-19 saat hamil. Adapun still birth adalah kondisi bayi yang meninggal dalam kandungan.

Pada umumnya kondisi ini terjadi pada minggu ke-20 kehamilan Bunda. Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi tersebut, seperti adanya masalah dengan plasenta, hipertensi, infeksi, cacat lahir, atau gaya hidup yang buruk.

Sejumlah penelitian dari seluruh dunia telah melaporkan peningkatan signifikan kasus still birth sejak pandemi virus corona. Para peneliti mengatakan bahwa di beberapa negara, ibu hamil mendapatkan kurang perawatan dari yang semestinya mereka butuhkan. Akibatnya, terjadi komplikasi yang dapat menyebabkan risiko terjadinya still birth.

Berdasarkan penelitian dari The Centers for Disease Control and Prevention, telah ditemukan bahwa ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 berpotensi tinggi mengalami still birth jika dibandingkan dengan wanita yang tidak terinfeksi.

“COVID-19 memang menyebabkan risiko penyakit parah, kehamilan yang merugikan, dan kematian pada ibu hamil,” kata Dr Dana Meaney Delman, Ketua Tim Imunisasi Ibu untuk Tanggap COVID-19, dikutip dari CBC News.

Tidak mengherankan jika virus yang menyerang pernapasan tersebut menjadi ancaman bagi ibu hamil yang paru-parunya sudah bekerja lebih keras daripada biasanya.

Apalagi saat hamil, rahim akan tumbuh dan mendorong ke atas diafragma, mengurangi kapasitas paru-paru dan membebani sistem kekebalan tubuh agar tidak membahayakan bayi. Maka itu, wanita pun lebih rentan terhadap komplikasi dari infeksi.

Maka itu, dokter kandungan di seluruh dunia pun mewaspadai bila infeksi SARS-CoV-2 meningkat secara global, khawatir tentang bagaimana hal itu akan mempengaruhi ibu dan janinnya.

Banner Nola B3 Melahirkan di Usia 43 TahunBanner Nola B3 Melahirkan di Usia 43 Tahun/ Foto: HaiBunda/Mia

Risiko tinggi COVID-19 bagi ibu hamil

Penelitian telah menunjukkan peningkatan risiko COVID-19 yang parah jika ibu hamil terkena virus tersebut. Terinfeksi COVID-19 selama kehamilan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur.

Ibu hamil di usia yang tak muda, kelebihan berat badan, atau memiliki kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti hipertensi, dan diabetes berada pada risiko tinggi COVID-19.

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mengambil tindakan pencegahan agar terlindungi dari COVID-19. Jika merasa sakit, seperti demam, batuk, atau kesulitan bernapas, mereka harus segera mencari bantuan medis dari layanan kesehatan.

Lalu, bagaimana cara mengurangi potensi terinfeksi COVID-19? simak tips di halaman selanjutnya ya.

Saksikan juga yuk video tentang 7 artis yang hamil pada 2021 di bawah ini.

[Gambas:Video Haibunda]




CARA BUMIL MELINDUNGI DIRI DARI COVID-19

Infections In Pregnancy. Pregnant Lady In Medical Face Mask Gesturing Stop Posing Over Gray Background In Studio

Ilustrasi ibu hamil/Foto: iStock

Bagaimana bumil melindungi diri dari COVID-19?

Kendati risiko infeksi sangatlah tinggi sampai saat ini memang belum terbukti adanya penularan langsung COVID-19dari ibu ke janinnya dalam kandungan. Tetapi, para Bunda tetap harus waspada karena bayi bisa tertular sesegera mungkin setelah lahir, misalnya saat inisiasi menyusui dini (IMD).

Untuk itu, para Bunda yang sedang menjalani kehamilan di tengah pandemi COVID-19 ini harus tetap waspada dan melakukan tindakan pencegahan. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari virus tersebut :

  • Mendapatkan vaksinasi. Jika ingin melakukan vaksinasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu
  • Menjaga ruang dengan orang lain, seperti menghindari ruangan yang ramai
  • Menjaga kamar dengan ventilasi yang baik
  • Mengenakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain
  • Rutin mencuci tangan dengan pembersih tangan berbasis alkohol atau sabun dan air
  • Mempraktikkan kebersihan pernapasan
  • Misalnya, menutup mulut dan hidung dengan siku atau menggunakan tisu ketika batuk dan bersin.

 


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda