
menyusui
Simak Penjelasan Mengapa Vaksin Pfizer Aman untuk Ibu Menyusui
HaiBunda
Jumat, 26 Nov 2021 17:11 WIB

Jakarta - Vaksin COVID-19 adalah jenis vaksin yang dikembangkan untuk meningkatkan imun tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19. Semua orang direkomendasikan untuk menerima vaksin ini, termasuk ibu menyusui.
Mencegah memang lebih baik daripada mengobati itu memang benar adanya ya, Bunda. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini. Mendapatkan vaksin COVID-19 merupakan bentuk preventif sangatlah penting. Ya, seperti yang diketahui bahwa vaksin dapat melindungi seseorang dan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk jatuh sakit parah.
Selain itu, divaksinasi juga artinya Bunda cenderung tidak menularkan virus ke orang lain. Dan, dapat membantu melindungi semua anggota keluarga dari risiko COVID-19 khususnya yang di dalam keluarga besar dimana kerap menghabiskan waktu bersama.
Jika tertular COVID-19, sangat mungkin Bunda menjadi sangat tidak sehat, apalagi kalau sedang hamil atau menyusui. Jika tidak divaksinasi, berisiko mendapatkan perawatan intensif. Nah, daripada mengalami risiko tersebut tentu saja lebih baik mendapatkan vaksin kan, Bunda?
Ya, vaksinasi memang menjadi bagian penting dari kesehatan Bunda dan juga Si Kecil. Karenaitu, baik ibu hamil dan ibu menyusui disarankan untuk mengambil vaksin COVID-19 sesegera mungkin. Seperti halnya ibu hamil, ibu menyusui dikeluarkan dari uji coba vaksin COVID-19, yang berarti data keamanan klinis masih terbatas untuk kelompok ini, seperti dikutip dari laman Abcnet.
Namun, bukti dunia nyata dan semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 aman dan efektif untuk ibu menyusui dan buah hatinya.
"Peneliti telah memantau apa yang terjadi dengan ibu hamil dan ibu menyusui, dan tidak ada kekhawatiran dalam hal peningkatan komplikasi atau efek samping," kata Karleen Gribble, asisten profesor di Western Sydney University.
![]() |
Dr Gribble menambahkan bahwa tidak ada masalah keamanan teoritis berdasarkan apa yang diketahui tentang vaksin serupa. Serta, bahwa vaksin COVID- 19 tidak dianggap menimbulkan risiko apa pun bagi ibu menyusui atau bayinya.
Di Australia, ibu menyusui direkomendasikan menggunakan vaksin Pfizer. Busui pun disarankan untuk tidak berhenti menyusui sebelum atau setelah vaksinasi. Tidak seperti halnya kehamilan, menyusui tampaknya tidak meningkatkan risiko penyakit parah akibat COVID-19. Namun, vaksinasi mengurangi risiko ibu menyusui tertular sakit COVID-19 dan menyebarkan virus ke orang lain.
Dalam hal efek samping, beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa ibu menyusui memiliki pengalaman serupa setelah vaksin mRNA COVID-19 seperti dari suntikan vaksin Pfizer. Ibu menyusui juga tak perlu khawatir karena tidak ada bukti bahwa vaksin COVID-19 dapat ditularkan melalui ASI.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Simak juga video tentang panduan menyusui saat Bunda terinfeksi COVID-19 di bawah ini ya.
ALASAN PENTINGNYA MENGAMBIL VAKSIN PFIZER UNTUK IBU MENYUSUI
Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock
Vaksin Pfizer dan vaksin mRNA lainnya tidak mengandung virus hidup apa pun. Sebagai gantinya, vaksin tersebut mengirimkan molekul RNA pembawa pesan yang menginstruksikan tubuh untuk membangun replika protein lonjakan virus COVID-19.
Sistem kekebalan belajar mengenali lonjakan ini dan menghasilkan antibodi untuk melawannya, dan mRNA yang sangat rapuh dengan cepat rusak. Para peneliti di University of California menguji ASI dari tujuh wanita sebelum dan sesudah mereka menerima vaksin mRNA COVID-19. Dan, mereka tidak menemukan jejak mRNA dalam ASI ibu menyusui.
Sementara itu, penelitian lain yang lebih besar diperlukan untuk mengonfirmasi temuan, para peneliti mengatakan hasil memperkuat rekomendasi saat ini bahwa mRNA terkait vaksin tidak ditransfer ke bayi dan bahwa individu menyusui yang menerima vaksin mRNA COVID-19 tidak boleh berhenti menyusui.
Antibodi mungkin menawarkan perlindungan terhadap bayi. Selain vaksinasi COVID-19, penelitian menunjukkan bahwa vaksin tersebut mungkin juga memiliki beberapa manfaat untuk bayinya. Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa ibu menyusui yang telah menerima vaksi mRNA COVID-19 memiliki antibodi dalam ASI mereka yang dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit tersebut.
Oh ya, di satu sisi Bunda mungkin merasakan kekhawatiran apakah vaksin tersebut aman digunakan terutama para ibu menyusui yang mengkhawatirkan kalau vaksin tersebut dapat berdampak pada bayinya melalui ASI yang diisapnya.
"Sesungguhnya Bunda tidaklah perlu khawatir. Data sendiri tidak menunjukkan bukti bahwa vaksin dikaitkan dengan masalah keamanan kesehatan. Untuk itu, Bunda pun jangan ragu lagi untuk mendapatkan vaksin sesegera mungkin," ujar Dr Shital Sarah Ahaley PhD.
Bagi para ibu menyusui, vaksin Pfizer untuk ibu menyusui bisa Bunda dapatkan kapan saja. Studi menunjukkan bahwa tidak ada masalah keamanan tambahan dengan terus menyusui setelah divaksinasi, seperti dikutip dari laman Healthgovt.
Menyusui sendiri dapat mendukung pengembangan sistem kekebalan yang sehat dan jika Bunda divaksinasi ada bukti bahwa Bunda dapat memberikan perlindungan ekstra melalui antibodi dalam ASI. Bunda pun tidak perlu khawatir karena vaksin Pfizer untuk ibu menyusui sangatlah aman sehingga Bunda bisa mendapatkannya kapan saja.
Melansir Medicalnet, sebuah studi yang diterbitkan di BMC Pregnancy and Childbirth mempelajari keberadaan antibodi dalam ASI dan respons imun ibu menyusui bila dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui setelah vaksinasi menggunakan vaksin Pfizer.
Pada penelitian sebelumnya pada 31 ibu menyusui menunjukkan bahwa vaksin mRNA COVID-19 menghasilkan respons imun humoral pada ibu menyusui yang sebanding dengan yang dialami pada populasi yang tidak hamil. Penelitian ini juga mengkonfirmasi adanya antibodi anti SARS-Cov-2 yang ada dalam ASI.
Baik ibu menyusui ataupun tidak menyusui tidak menunjukkan perbedaan dalam hal usia, kebiasaan merokok, penyakit penyerta, dan efek samping pascavaksinasi. Selain itu, tidak satu pun dari peserta penelitian yang melaporkan adanya infeksi SARS-Cov-2 sebelumnya.
Dan, semua wanita mengembangkan kekebalan setelah vaksinasi dan menunjukkan antibodi IgM, IgA, dan IgG setelah dosis kedua. Kadar IgG dominan pada ibu yang menyusui dan tidak menyusui. Namun, ibu yang tidak menyusui memiliki tingkat IgG yang lebih tinggi setelah dosis pertama. Pada wanita menyusui, antibodi IgM dan IgG meningkat setelah dosis kedua.
Merujuk pada hasil penelitian tersebut tentunya tak ada lagi keraguan bagi ibu menyusui untuk mengambil vaksin Pfizer sebagai proteksi sebagai pejuang ASI atau ibu menyusui Bunda pun bisa mendapatkan vaksin Pfizer kapan saja.
Studi menunjukkan tidak ada masalah keamanan tambahan atau masalah dengan terus menyusui setelah divaksinasi. Menyusui mendukung pengembangan sistem kekebalan yang sehat dan jika divaksinasi COVID-19, ada bukti bahwa Bunda dapat memberikan proteksi melalui antibodi dalam ASI.
Jadi, tak ada alasan lagi untuk tidak vaksinasi bukan?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Es dan Makan Pedas? Simak Aturannya

Menyusui
7 Persiapan Puasa Ibu Menyusui, Boleh Persiapkan Suplemen Bun

Menyusui
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil

Menyusui
Vaksin Apakah yang Paling Efektif Lindungi Busui dan Si Kecil dari COVID-19?

Menyusui
Vaksin COVID-19 untuk Busui juga Bisa Lindungi Bayi dari Virus Bun!


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda