kehamilan
6 Gejala Gawat Janin yang Bisa Dikenali Tanpa Pemeriksaan Medis
Sabtu, 23 Jul 2022 14:30 WIB
Bunda, seperti kita tahu, walau rahim memiliki kemampuan melindungi janin dari beragam gangguan, tidak semua janin bisa tumbuh normal sesuai perkembangan ya. Terdapat beberapa kondisi medis yang menyebabkan beberapa gangguan perkembangannya.
Salah satu kondisi yang bisa terjadi selama kehamilan yakni gawat janin yang mampu mengancam keselamatan janin.
Melansir dari Sciencedirect, istilah fetal distress atau gawat janin digunakan untuk mengacu pada tanda-tanda bahwa bayi yang belum lahir terancam, berjuang, atau dalam keadaan tidak sehat.
Istilah ini berlaku secara luas yang mengacu pada gejala masalah, bukan pada penyebabnya, Bunda. Sebab, banyak kondisi yang berbeda dapat menyebabkan gawat janin ini. Bisa jadi tidak sama antara satu dengan yang lain.
Lantas apa saja yang sebaiknya Bunda pahami mengenai gawat janin dan apakah bisa melanjutkan kehamilan seandainya janin terdiagnosis demikian? Yuk kita lanjutkan.
Tanda, gejala, dan penyebab gawat janin
Whattoexpect menyebutkan, kadang-kadang, Bunda bisa melihat sendiri tanda-tanda gawat janin. Gejala-gejala ini mungkin termasuk:
- Gerakan bayi dalam kandungan berkurang
- Kram
- Perdarahan vagina
- Pertambahan berat badan tidak memadai
- Baby bump di perut ibu tidak berkembang atau terlihat lebih kecil dari yang diharapkan
- Adanya perasaan 'tidak beres' dalam diri Bunda jika memikirkan janin. Insting keibuan Bunda mungkin lebih peka menangkap kondisi ini.
Sementara gejala yang bisa dideteksi secara medis di antaranya adalah:
- Detak jantung janin menurun
- Irama jantung janin bermasalah
- Ketuban pecah dan berwarna coklat kehijauan
- Hasil Profil Biofisik (BPP) abnormal
- Tekanan darah tinggi pada ibu
- Gagal berkembang / gagal tumbuh
Banyak sumber mengatakan penyebab utama kondisi gawat janin adalah kurangnya asupan oksigen di dalam kandungan. Kekurangan oksigen bisa disebabkan oleh faktor janin yang dikandung maupun faktor kondisi tubuh ibu.
Gawat janin bisa muncul akibat berat janin berada jauh di bawah angka normal. Riwayat penyakit yang dialami ibu juga bisa meningkatkan risiko kondisi ini.
Meski begitu, Whattoexpect menjelaskan faktor penyebab fetal distress sebagai berikut:
- Pembatasan pertumbuhan intrauterin
- Preeklamsia
- Solusio plasenta
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Terlalu banyak cairan ketuban
- Rendahnya kadar cairan ketuban
- Kehamilan yang berlangsung lebih dari 40 minggu
- Komplikasi persalinan, termasuk persalinan yang terlalu cepat atau berlangsung lama terlalu lama
- Belitan tali pusat atau kompresi
- Tetap dalam posisi (biasanya telentang selama persalinan) untuk jangka waktu yang lama, yang akhirnya memberi tekanan pada pembuluh darah utama dan memotong oksigen ke janin.
Untuk tahu pemeriksaan yang biasanya dilakukan dokter untuk mendiagnosis gawat janin, simak di halaman berikutnya yuk Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang 5 makanan penyebab janin tak berkembang.