
kehamilan
Cara Membedakan Kepala dan Bokong Janin tanpa USG, Coba yuk Bumil
HaiBunda
Kamis, 20 Oct 2022 14:35 WIB

Saat Bunda hamil, pernah nggak terpikir posisi bayi di rahim seperti apa? Saat meraba, terasa ada bagian bulat yang keras namun Bunda tidak tahu itu apa. Apakah kepalanya atau bokongnya? Dan bagaimana cara membedakan?
Posisi bayi di dalam rahim terus berputar. Namun, menjelang kelahiran kepala bayi seharusnya sudah turun ke bawah. Sayangnya, posisi ini hanya bisa dilihat dengan menggunakan ultrasonografi. Tapi, Bunda bisa bermain pemetaan perut untuk menebak posisi bayi.
Pemetaan perut bumil, bedakan kepala dan bokong
Carolyn S. Kay, dokter kandungan-ginekologi di Edmonds, menjelaskan bahwa bayi mungkin bergerak ke mana-mana pada trimester pertama dan kedua. Dan pada awal trimester ketiga, posisi bayi mungkin berubah liar.
Pada menjelang akhir kehamilan, kepala bayi kemungkinan berada di bawah sehingga bayi bisa mulai turun ke jalan lahir. Namun, beberapa bayi lebih menyukai posisi lain misalnya sungsang (kepala di atas) atau melintang (berbaring menyamping).
"Jika kehamilan Anda berusia antara 32 dan 36 minggu, Anda mungkin memperhatikan bayi Anda tetap dalam posisi kepala di bawah," ujar Kay dilansir dari Healthline.
Dr. Debra Sullivan adalah seorang pendidik perawat menjelaskan posisi terbaik bayi yang siap lahir adalah kepalanya di bawah, menghadap punggung, dengan punggungnya menempel ke perut Bunda.
Posisi kepala dan leher bayi itu tertekuk dan dagu diselipkan ke dada. Ini artinya bagian tersempit dari belakang kepala bayi menekan leher rahim, yang membantunya membuka.
Tengkorak bayi belum sekeras ketika sudah lahir. Jadi sendi tengkorak bayi itu fleksibel sehingga memungkinkan kepala bayi berubah bentuk dan lebih mudah turun ke jalan lahir selama persalinan. Bayi juga lebih mudah masuk ke panggul Bunda.
Cara ketahui bayi menghadap depan atau belakang
Tapi bagaimana Bunda tahu posisi bayi menghadap ke belakang atau ke depan? Bidan atau dokter dapat memberitahu ke arah mana bayi berbaring dengan melakukan USG.
Namun Sullivan mengatakan Bunda yang ingin melacak posisi bayi dapat melakukan pemetaan perut mulai sekitar bulan ke-8. Bunda hanya memerlukan spidol atau cat tidak beracun yang bisa dicuci. Kemudian boneka untuk memvisualisasikan posisi bayi di dalam rahim
"Yang terbaik adalah melakukan pemetaan perut segera setelah mengunjungi dokter, jadi Anda akan tahu pasti apakah kepala bayi menghadap ke atas atau ke bawah," ujar Sullivan dikutip dari Healthline.
Langkah-langkah pemetaan perut ibu hamil
Berikut langkah-langkah pemetaan perut:
- Berbaringlah di tempat tidur dan berikan sedikit tekanan di sekitar area panggul untuk meraba-raba kepala bayi. Ini akan terasa seperti bola bowling mini. Tandai di perut.
- Gunakan fetoskop atau selama USG, temukan detak jantung bayi dan tandai di perut.
- Gunakan boneka untuk mulai bermain-main dengan posisi, berdasarkan posisi kepala dan jantung bayi.
- Temukan bokong bayi. Ini terasa keras dan bulat. Gambarlah di perut.
- Pikirkan gerakan bayi. Di mana menendang? Gunakan tendangan dan goyangan bayi sebagai petunjuk posisi mereka. Ini akan memberi tahu Bunda di mana kaki atau lutut berada. Tandai di perut.
- Gunakan tanda untuk menggambar bayi di perut .
"Beberapa ibu menjadi kreatif dan melukis posisi bayi mereka di perut mereka seperti sebuah karya seni," jelas Sullivan.
Jika Bunda bingung membedakan kepala dan bokong, keduanya mungkin sama-sama terasa bulat. Tapi, bokong bayi terasa lebih empuk daripada kepalanya, yang keras dan bulat.
Yuk kita lanjut ke halaman berikutnya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang kisah Bunda yang alami pendarahan hebat saat hamil tapi janinya sehat.
POSISI BAYI DAN CARA MENGUBAHNYA
Pemetaan Perut Bumil untuk Ketahui Cara Bedakan Kepala dan Bokong Janin, Coba yuk Bunda/Foto: iStockphoto
Posisi bayi dalam rahim
Terkadang, bayi tidak berada pada posisi yang benar. Karena itu penting untuk mengetahui apakah posisi bayi sudah tepat.
Kalau orang dulu sering bilang, jika posisi bayi sungsang maka harus sering sujud. Atau jika ingin cepat turun kepala bayi maka harus sering mengepel jongkok.
Dokter umumnya akan mengecek terus posisi bayi di dalam kandungan, terutama selama sebulan terakhir. Bunda mungkin akan mendengar dokter menggunakan kata-kata seperti anterior, posterior, transversal, atau sungsang untuk menggambarkan posisi bayi.
1. Anterior/depan
Pada posisi ini, kepala bayi di bawah, dengan wajah menghadap punggung. Dagu bayi terselip di dada mereka dan kepala mereka siap memasuki panggul.
Bayi mampu melenturkan kepala dan lehernya, dan menyelipkan dagunya ke dada. Ini biasanya disebut sebagai oksipito-anterior, atau presentasi kepala.
Bagian kepala yang tersempit dapat menekan leher rahim dan membantu membukanya saat melahirkan.Â
Sebagian besar bayi umumnya menetap dalam posisi kepala di bawah sekitar kisaran 33 hingga 36 minggu.
2. Posterior/belakang
Pada posisi ini, bayi menghadap ke bawah, tetapi wajahnya diposisikan ke arah perut, bukan punggung. Ini biasanya disebut posisi oksipito-posterior (OP).
Pada tahap pertama persalinan, sekitar sepersepuluh hingga sepertiga bayi berada dalam posisi ini. Sebagian besar bayi dengan posisi ini secara spontan memutar diri menghadap ke arah yang benar sebelum lahir.
Namun dalam beberapa kasus, bayi tidak berputar. Bunda kemungkinan dapat melahirkan dalam waktu lama dengan sakit punggung yang hebat jika posisi bayi seperti ini. Â Sebuah epidural mungkin diperlukan untuk meringankan beberapa rasa sakit selama persalinan.
![]() |
3. Breech/sungsang
Bayi sungsang diposisikan dengan bokong atau kaki terlebih dahulu. Ada tiga variasi presentasi sungsang:
- Sungsang lengkap. Bokong mengarah ke jalan lahir (ke bawah), dengan kaki terlipat di lutut. Kaki berada di dekat bokong.
- Frank sungsang. Bokong mengarah ke jalan lahir, tetapi kaki bayi lurus ke atas di depan tubuhnya, dan kaki berada di dekat kepala.
- Kaki sungsang. Salah satu atau kedua kaki bayi mengarah ke bawah menuju jalan lahir.
"Posisi sungsang tidak ideal untuk melahirkan. Meskipun sebagian besar bayi sungsang lahir sehat, mereka mungkin memiliki risiko cacat lahir atau trauma yang lebih tinggi saat melahirkan," jelas Sullivan.
Pada kelahiran sungsang, kepala bayi merupakan bagian terakhir dari tubuhnya yang keluar dari vagina, sehingga lebih sulit untuk melewati jalan lahir.
Bisakah mengubah posisi bayi?
Menurut Sullivan, ada beberapa metode yang dapat digunakan agar posisi bayi tepat. Apa saja caranya?
- Saat duduk, miringkan panggul ke depan, bukan ke belakang.
- Luangkan waktu untuk duduk di atas bola kelahiran atau bola olahraga.
- Pastikan pinggul selalu lebih tinggi dari lutut saat bumil duduk.
- Jika pekerjaan Bunda lebih banyak duduk, istirahatlah secara teratur untuk bergerak.
- Saat duduk di mobil, duduklah di atas bantal untuk mengangkat dan memiringkan pantat ke depan.
- Berlutut (seperti sedang menggosok lantai) selama beberapa menit setiap kali. Cobalah ini beberapa kali sehari untuk membantu memindahkan bayi ke posisi anterior.
"Tips ini tidak selalu berhasil. Jika bayi Anda tetap dalam posisi posterior saat persalinan dimulai, itu mungkin karena bentuk panggul Anda dan bukan postur Anda," jelas Sullivan.
Sebelum mencobanya beberapa langkah di atas, Bunda juga bisa mencoba mengenali di mana posisi kepala dan bokong bayi.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
6 Gejala Kram Perut yang Perlu Diwaspadai saat Hamil, Bisa Jadi Tanda Keguguran Bun

Kehamilan
Tetap Aktif Bunda! 5 Jenis Olahraga untuk Usia Kehamilan Trimester Ketiga

Kehamilan
Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Varises pada Ibu Hamil di Trimester 3

Kehamilan
3 Olahraga yang Aman dilakukan Ibu Hamil #DiRumahAja Saat Trimester Tiga

Kehamilan
Perkembangan Pesat Janin Tiap Minggu Selama Trimester Tiga


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Acara Siraman Tujuh Bulanan Ria Ricis, Terlihat Cantik dan Tersenyum Bahagia
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda